Aku ingin berbagi kisah ku dengan kalian. Namaku Jessica, aku siswi kelas 2 SMA swasta di daerah Jakarta. Aku memiliki banyak teman, namun aku harus meninggalkan jakarta beberapa minggu lagi.
Entah apa yang orangtuaku pikirkan, aku harus pindah karena alasan pekerjaan orang tuaku, aku pikir awalnya aku hanya akan dipindahkan sekolah, namun ternyata mereka akan membawaku untuk tugas internasional mereka selama 3 tahun di Amerika. Sudahlah aku juga tidak bisa menolak mereka.
Orang tuaku memutuskan untuk pindah saat tahun ajaran baru, agar tidak begitu repot tentang sekolahku. Jujur aku tidak ingin meninggalkan Jakarta untuk saat ini, rata-rata semua temanku ada di sini, aku tidak ingin kehilangan mereka.
Diana, Sarah, Joe, Naufal, Reza, Farah,dan Fanny, mereka adalah teman-teman favorit ku, terutama Diana, dia adalah yang terbaik, dia sangat pintar, dan entah mengapa dia lah yang paling aku sayangi. Untuk kali ini aku tidak ingin menceritakan tentang teman-temanku, karena aku ingin menceritakan kisahku dulu sedikit, Hahaha.
Jujur aku membenci pertemanan seperti ini, terkadang di saat kami berkumpul dan ada satu atau dua orang yang tidak bergabung, biasanya disitu pershoudzonan terjadi. Aku juga membenci ketika harus berteman dekat dengan seorang lelaki, mengapa? karena itu akan membuatku sulit untuk membedakan, apakah dia baik kepadaku sebagai seorang teman atau lebih? aku terlalu ke-pede-an sepertinya.
Pada awalnya tidak ada satu lelaki pun dari teman dekatku yang aku sukai, aku menyukai lelaki yang Tampan dan Beruang tentunya hahaha, awalnya aku menyukai Abi, namun entah apa yang aku pikirkan, aku mulai menyukai salah satu temanku, Naufal. Entah sifat apa yang membuat dia jadi sangat baik kepadaku, ini bukan perasaan suka yang biasanya, yang aku rasakan adalah kenyamanan yang luar biasa saat ada di sampingnya. Jujur saja, aku ingin terus menyentuhnya, tapi aku ragu untuk melakukannya hihihi.
Okey, kembali ke cerita tentang aku akan meninggalkan Jakarta. Entah berapa orang yang merasakan kesedihan ketika tau aku akan meninggalkan Negara ini, di satu sisi aku sangat bahagia bisa melanjutkan pendidikan di tempat yang lebih baik, namun di sisi lainnya aku merasakan kesedihan yang sangat dalam karena akan segera berpisah dengan teman-temanku.
Hari ini aku melakukan test secara online, dan melakukan wawancara lewat video call dengan salah satu calon pengajarku di Amerika nanti, saat di wawancara ia bertanya "Apakah kamu yakin, benar-benar menginginkan pindah ke sekolah kami?" dan dengan perasaan percaya diri aku menjawab "Ya! Aku sangat ingin pindah" Aku merasa bodoh setelah menjawab itu semua, apa yg ada di pikiranku saat itu? Kenapa aku harus menjawab pertanyaan seperti itu?
Aku benar-benar menyesal, kalau tau akhirnya seperti ini dari awal aku mengerjakan soal dan menjawab pertanyaan dengan asal saja.huh!!
Dua hari setelah aku melakukan test dan wawancara, mereka memberitahukan hasilnya melalui Email ku, di situ ada sebuah tabel nama-nama siswi yang diterima, dan di posisi ke-3 aku menemukan namaku !! Ahh, aku benar - benar dilema, itu artinya, Minggu depan aku sudah harus pergi dari negara ini.
Keesokan harinya aku memberi tahu teman-temanku tentang hal itu, beberapa dari mereka benar-benar terkejut, beberapanya lagi mulai menangis, namun ada juga yang terlihat biasa-biasa saja, Naufal. Aku tidak ingin menceritakan hal itu, karena sekarang aku mulai menangis. hahaha
Apa kalian penasaran kenapa Naufal bersikap seperti itu? Dia hanya ingin terlihat tetap keren di depan teman-temannya, jujur saja, setelah aku sampai di rumah, aku terkejut ternyata dia mengikutiku dari sekolah sampai kerumah, dia mulai bertanya-tanya apakah aku serius atau bercanda, dia mulai menangis, dia menggenggam tanganku, ahh benar-benar nyaman berada di sampingnya. Sesaat sebelum pulang, Naufal memberikan ku sebuah "kenang-kenangan" aku menerimanya, dan dia memeluku dengan erat. Sungguh kami hanya berteman. Naufal pun pulang.
Aku membuka "kenang-kenangan" darinya, ternyata isinya adalah sebuah Boneka Hello kitty, benar-benar lucu. Naufal, dia sangat tahu kesukaanku hihihi. Aku mempacking semua barang-barang keperluanku, karena lusa aku dan kedua orang tuaku harus berangkat ke Amerika. Sebenarnya, teman-temanku juga memberikan kenang-kenangan. Namun entah kenapa aku hanya ingin menceritakan Kenang-kenangan dari Naufal, itu benar-benar cantik.
Akhirnya hari yang tidak kuinginkan datang, kepergianku diantar oleh beberapa orang dari keluarga besarku, dan tidak lupa semua teman-temanku ikut mengantarku. Sesampainya kami di bandara, kami semua berpamitan satu sama lain, saling mengucapkan salam perpisahan. Ada satu salam perpisahan yang benar-benar membuat ku ingin tetap tinggal, ya! salam perpisahan dari Naufal. Saat terakhir aku bertemu dengannya, dia mengajakku berbicara empat mata. Dia memeluku dengan erat sambil berkata
"Jess, lo jangan ngebales omongan gue dulu ya, dengerin sampe gue selesai, makasih ya udah jadi sahabat gue selama ini, lo bener-bener yang terbaik Jess. Gue mau jujur sama lo, gue suka sama lo, tapi gue gamau jujur selama ini sama perasaan gue sendiri, kenapa? karna gue nyaman sama lo Jess, gue takut kalau gue jujur, lo bakalan ngejauh dari gue.. Maafin gue ya Jess, gue sayang sama lo lebih dari sekedar teman, lo boleh ngomong sekarang" Aku terkejut mendengar perkataan Naufal, aku segera melepas pelukannya, dan lari kearah toilet, Aku menangis.Aku merasakan hal yang benar-benar menyakitkan, tapi bukankah seharusnya aku senang karena ternyata rasa suka ku tidak bertepuk sebelah tangan? Tidak, Naufal membuatku dilema dengan sikapnya.
Ahhhh sepertinya Aku akan menghentikan ceritaku sekarang, karena aku mulai menangis lagi. Kalian harus mengetahui satu hal : Bahwa cinta tidak pernah terlambat, hanya waktulah yang begitu cepat berlalu.
Aell27.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Datang Terlambat
Teen FictionSebuah cerita dari seorang wanita bernama Jessica.