I

848 55 8
                                    

Stories by ©syuxtrqn

---

Lorong rumah sakit mendadak bergema membunyikan suara gema ketukan sepatu yang saling beradu dengan tempo yang sangat cepat. Suara sepatu Hoseok dan Seokjin rupanya. Mereka berlari tergesa-gesa melewati lorong. Lebih tepatnya Hoseok yang berlari jauh di depan Seokjin, sampai Seokjin kewalahan mengejarnya.

Hoseok terus saja berlari hingga akhirnya ia menemukan ruangan yang bertuliskan 'ICU' pada bagian atas. Ia memelankan larinya. Suara gema dan decit dari sepatunya semakin lama semakin menghilang. Kakinya melemas seiring jaraknya yang makin menipis dengan pintu otomatis itu. Seokjin yang sedari tadi tertinggal dibelakang menatap Hoseok dengan tatapan sebalnya, berubah menjadi tatapan iba.

Tepat ketika Hoseok ingin melihat kedalam melalui jendela kaca kecil persegi panjang yang berada di pintu, seseorang membuka pintunya dari dalam. Ternyata itu si dokter yang diikuti dengan beberapa orang perawat di belakangnya. Si dokter yang melihat kehadiran Hoseok, lalu menyuruh perawat-perawat itu pergi.

"Hai, Hoseok," sapa dokter kepada Hoseok dengan senyum canggungnya. Menyapa orang yang sedang tak terkontrol? Oh ayolah, itu bukan pilihan yang baik. Tetapi tetap saja sebagai dokter, ia harus tetap profesional.

"Bagaimana keadaannya, Namjoon hyung?" tanya Hoseok dengan nafas yang tersengal-sengal. Hoseok berusaha mengambil oksigen banyak-banyak. Ia benar-benar harus mengatur nafas dan emosinya.

Namjoon, nama dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU dan menyapa Hoseok. Orang kalem dan berotak cerdas itu termasuk deretan sahabat Hoseok dari SMA sampai sekarang mereka sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tetapi masih saling menghubungi. Bukan hanya Namjoon, ada lagi yang lain seperti Seokjin, Taehyung, dan yang terakhir Yoongi.

Yoongi. Min Yoongi. Pasien Namjoon sekarang. Korban kecelakaan tabrak lari yang baru saja terjadi. Namjoon awalnya juga sempat tidak percaya bahwa itu adalah Yoongi sahabatnya. Ia pikir yang bernama Yoongi bukan hanya satu di Korea. Tetapi setelah Namjoon diberi kuasa untuk mengurus si korban, Namjoon sadar bahwa itu adalah Yoongi sahabatnya, sekaligus kekasih Hoseok.

Namjoon terdiam ketika Hoseok menanyakan keadaan Yoongi. Ia menatap iba Hoseok yang masih memaksanya menjelaskan semuanya. Namjoon melirik Jin yang ada dibelakang Hoseok yang menatapnya sama. Bedanya, Seokjin tidak tahu apa yang terjadi pada Yoongi.

Semua tahu bagaimana hubungan Hoseok Dan Yoongi. Namjoon, Seokjin, dan juga Taehyung. Mereka paham tentang kasih sayang yang diberikan Hoseok dan Yoongi satu sama lain. Bagaimana dewasanya dan saling pengertiannya Hoseok dan Yoongi ketika menghadapi suatu masalah. Dan rencananya, 2 bulan lagi, hubungan Hoseok dan Yoongi akan disahkan secara agama. Mereka akan menikah.

Hoseok mulai kesal ketika melihat Namjoon yang malah terdiam ketika ditanya. Emosinya memuncak dan mulai berteriak, "Bagaimana keadaannya!? Dia baik-baik saja, kan!? Bicaralah sesuatu! Jangan diam saja!!"

Seokjin yang ada dibelakang mereka tidak bisa diam saja. Ia mencoba menenangkan Hoseok yang sedang emosi. Seokjin menatap tajam Namjoon seolah berkata 'bantu aku menenangkannya!'.

Namjoon yang mengerti tatapan Seokjin berdeham sejenak, lalu berjalan mendahului Hoseok dan Seokjin.

"Ikut aku!"
.
.
.
"Aku tahu ini sulit," suara Namjoon memecah keheningan diantara mereka bertiga.

Namjoon, Hoseok, dan Seokjin sekarang sudah berada di tempat yang dirasa Namjoon sudah aman dan enak untuk berbicara. Hoseok terlihat sangat tidak sabar. Sedangkan Seokjin terlihat menenangkan Hoseok dari samping.

Namjoon memperhatikan baik-baik kilatan di mata Hoseok. Perasaan marah, sedih, khawatir, semuanya bercampur menjadi satu. Walaupun ini akan terdengar sangat menyakitkan di telinga Hoseok, mau tidak mau Namjoon harus tetap mengatakannya. Namjoon mengambil nafas panjang dan memulainya.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang