Ciel phantomhive berjalan menuju sekolahnya ini hari pertama ia sekolah setelah melewati masa orientasi siswa selama seminggu.
Duk
"Akh!" Pekik ciel yang baru saja ditabrak oleh seorang pemuda tinggi dengan rambut raven dan matanya yang berwarna merah semerah darah dan sepertinya mereka satu sekolah.
"Ah.. maaf.. maaf.. maafkan aku kau tak apa apa kan?" Pemuda tersebut mengulurkan tangan untuk membantu ciel bangun.
"Ah.. tak apa kok" ciel menerima tangan tersebut lalu bangun.
"Hmm.. bagaimana kalo kita berangkat bersama sepertinya kits satu sekolah" ujar pemuda tersebut dibalas anggukan oleh ciel.
"Sebastian michaelis siswa kelas 2-1 Senior High School" ucap pemuda bernama sebastian itu.
Merasa harus memperkenalkan diri ciel pun melakukan hal yang sama "ciel phantomhive kelas 1-1 Senior High school"
"Eh.. eh.. Ciel.. Ciel anaknya paman Vincent dan bibi Rachael kan?" Tanya sebastian dibalas anggukan dari ciel yang bingung.
"Ish.. kau tak mengenalku huh.. manusia yang cantik dan imut yang tingginya tak bertambah" ujar pemuda itu kalo dikomik mungkin segitiga persimpangan terpampang dijidat ciel tapi ia merasa kenal dengan sifat yang itu.
"Akh.. kau si pervert itu kan?" Jawab ciel mendapat hadiah jitakan dari Sebastian.
"Itai~ kenapa kau jitak aku?" Ucap ciel kesal.
"Siapa suruh panggil aku pervert" ucap Sebastian membuat Ciel terkekeh.
"Kau memang pervert" ucap Ciel sambil berlari sebastian hanya menggeleng gelengkan kepalanya ia merasa bahagia bertemu dengan orang yang ia sayang.
"Heyy awas kau" ucap sebastian mengejar ciel.
-skip time-
Hosh.. hosh... kau cepat " ujar Sebastian.
Tanpa diduga ada yang memeluk sebastian dari belakang.
Deg
Ciel merasa sakit melihat hal itu ia tak suka melihat itu ciel mengutuki kenapa ia memiliki perasaan seperti itu.
"Wooy... Ciel kau terlambat" teriak seseorang membuat Ciel tersadar dan membalikkan badannya dan melihat Tya temannya dari Junior High School yang menjadi sahabatnya.
"Hehehe.. maaf... maaf ya" ujar Ciel sambil menarik tangan sahabatnya, Tya yang mengetahui kebiasaan Ciel jika ingin melarikan diri dari seseorang pasti akan menggenggam tangannya hanya bisa pasrah.
.
.
.
"Kau.. kenapa kau masih menempel denganku sudah kubilang aku tak suka denganmu jadi menyingkirlah dari jalanku!" Bentak Sebastian wanita itu terkejut dan melepaskan pelukannya Sebastian langsung kabur."Kau kabur dari siapa huh?" Tanya Tya yang melihat Ciel yang sedaritadi hanya melamun.
"Si pervert memiliki orang lain" gumam Ciel tapi dapat terdengar oleh tya yang hanya menghela nafas.
"Huh mau es krim?" Tawar Tya, Ciel hanya mengangguk setuju
"yee.. kalo eskrim aja langsung semangat," protes Tya tapi tetap membelikan
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Love √
Fanfictioncover by: @HooGraceKezia Dapatkah Sebastian mengembalikan ingatan kekasihnya yang hilang karena menyelamatkannya