Jantungku berdetak tak karuan.nafasku sesak hingga hampir saja motor yang ku kendarai oleng ketika tak sengaja ku lihat dia didepan ku, mengendarai motor besarnya berlawanan arah . Sekilas, hanya beberapa detik tapi langsung terekam jelas di otak kecilku. Rambut ikal sebahunya yang tertutup helm, lengan kecil tanpa otot yang tersembunyi dibalik kemeja putihnya. Dan jangan lupakan raut wajah nya yang masih tetap sama sejak terakhir kali kulihat sehari sebelum kelulusan Smp.
3 tahun yang lalu tepat seminggu sebelum UN SMA, aku berkesempatan bertemu atau lebih tepat berpapasan dengan dia. Di tengah jalan menuju sekolahku saling berkendara dengan motor masing-masing. Dia yang lewat depan mataku membuatku tak henti memikirkannya.
"Ini bukan mimpi kan?"
"Tadi itu beneran dia kan""Win , lo gila yah dari tadi ngomong sendiri? " Alif salah satu teman sekelasku menegur saat dia lihat aku yang terus menerus menggerutu hal yang baru saja kulihat di jalan menuju sekolah.
"Duh lif, gue tadi ketemu dia" balasku menatap alif. Bocah satu ini mendecih aneh melihat tampang sumringahku hang aku tebak sangat amat jelek dimatanya.
"Dia siapa? Si Sodnin kumis berjambang?" Tunjuknya ke arah gerbang utama sekolahku. Dasar bocah edan , gak tau temennya lagi seneng eh malah nunjukin guru paling menakutkan satu sekolah.Lagi pula untuk apa aku memikirkan pak sodnin berkumis pak raden si guru agama yang super kolot dan menyebalkan serta guru paling dihindari siswa seantero sekolah.
" apaan sih kamu lif, aku emang lagi mikirin seseorang tapi bukan si sodnin kumis pak raden juga kali"
"Lah terus kamu dari tadi ngomong sendiri udah kaya orang bego aja, aku takut tau liatnya. Jangan-jangan kamu stress gara- gara mikirin UN senin besok yah?"
Ini si alif dari tadi komentar mulu gara-gara denger aku ngomong sendiri , mana bilang aku stress gara- gara UN lagi. Iya sih UN emang bikin stress bayangin aja kita yang kelas XII wajib ikut kelas tambahan tiap hari selama seminggu belum lagi test fisik khusus pelajaran olahraga yang ampun ampunan rumitnya tapi gak gitu juga kali. Bukan sombong, tapi nilai akademisku selama kelas X hingga kelas XII ini bisa dibilang lumayan memuaskan, pokoknya gak malu maluin deh. Dan yakin deh pasti nih temen-temen satu sekolah aku bakalan lulus 100% amiiinn ya allah." Tenang aja win, kamu kan pinter pasti lulus plus dapet nilai bagus habis itu kita daftar ke PTN bareng. Tapi sebelum itu kamu ajarin aku rumus matematika biar aku ikutan pinter kaya kamu" lanjut alif sambil nyengir. Dasar nih bocah satu pinter banget muji orang eh ujung-ujung nya tetep minta diajarin juga.
" okelah sini aku ajarin, tapi ntar traktir indomie goreng plus es teh manis yah "
" sip lah" kami pun berjalan masuk ke dalam kelas memulai belajar bersama atau lebih tepatnya mengajari Alip si bocah pelajaran matematika.
***
Hari itu aku melewati hari terakhir sebelum hari tenang menuju UN dengan belajar bersama teman- teman sekolah. Hal itu cukup nengalihkan konsentrasiku dari laki-laki itu hingga jam pulang sekolah berakhir. Aku memutuskan untuk fokus pada UN dan menentukan PTN mana yang akan aku pilih setelah lulus SMA.Hari kelulusan tiba, akhirnya setelah 3 tahun bersama putih abu-abu dan mengenal serta menghabiskan masa-masa remajaku bersama teman-teman SMA yang amat sangat menyenangkan. Kami berhasil menyelesaikan ujian nasional dengan baij dan benar apa yang kukatakan diawal, siswa disekolah kami lulus 100% Alhamdulilah.
Mungkin benar pendapat orang-orang bahwa masa SMA adalah masa yang amat sangat menyenangkan, disana kita mulai bertransformasi dari remaja tanggung selepas smp menjadi remaja yang sesungguhnya dengan segala rasa penasaran yang menggunung dan rasa percaya diri yang meningkat tajam untuk melakukan hal-hal yang menantang adrenalin setidaknya itu yang aku dan teman-temanku rasakan. Bagaimana tidak menantang, kami bahkan pernah membolos satu kelas disaat jam pelajaran guru matematika yang menyandang predikat guru super killer seantero sekolahan, dan mendapatkan ceramah sehari setelahnya selama 3jam mata pelajaran sekaligus ditambah berjemur ditengah lapangan bendera jam 12 siang. Okeh ini memang hukuman kejam yang diberikan oleh guru yang kejam pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Dari Masa Lalu
RomanceI don't know what it is, just read. Pertama kali melihatmu duduk didepan bangku nomor 3 dari belakang, dan itu tepat di belakang ku, kau dengan segala bentuk kesederhanaan mu menggoda jiwa penasaran di hatiku.llo Aku yang kala itu baru berusi 13okok...