Love You, Lov! (Based on real feeling and real casting)

15.3K 846 343
                                    

Seperti punguk merindukan bulan, itulah cintaku terhadapmu....

Ketika cinta disinggung dengan nama memiliki, maka kastanya tak lagi sama. Seperti cinta yang telah tertanam dalam di hati Erik. Cowok itu sudah punya seseorang yang selalu dia rindukan tiap malam, seseorang yang selalu dia sebut namanya ketika rindu. Namanya Lova. Lova Nugroho. Jenis kelamin... laki-laki.

***

Erik mikir lama soal ini, sementara cowok itu lagi-lagi hanya nyengir dengan wajah manisnya. Erik masih mikir kenapa cengiran cowok itu mampu membuatnya kembali memaafkan. Lagi-lagi begitu, meski cowok manis itu berbuat kesalahan apapun. Apapun. Sebagai seorang gay, misalnya.... Erik sudah nggak sanggup marah, apalagi pada orang yang sangat dia sayangi.

Lova, cowok manis di depannya itu lagi-lagi hanya cengar-cengir tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

"Rik, aku nggak ikutan ya!" ucapnya dengan wajah nggak bersalah. Erik geram, namun lagi-lagi wajah itu seolah meluluhkan semua amarahnya.

"Jadi kenapa nggak ikutan?" Erik balas bertanya sebelum balas mengomelinya.

"Aku males, Rik!"

Erik melongo. Hanya itu? Malas katanya! Dengar itu, Rik! Bagaimana mungkin kamu nggak marah? Kalian sudah janjian lho sejak kemarin, dan sekarang saat kamu sudah siap menjemputnya dia malah bilang malas. Kamu nggak marah? Nggak kesal?

"Malah malas! Kok nggak bilang dari semalem, sih? Kan aku udah terlanjur sampai!" Erik mendengus kesal, lalu tangannya menjitak kepala anak itu. Lova masih menunjukkan cengiran andalannya.

"Ya nggak apa, lah Rik! Mendingan anterin aku aja..." Lova manggut-manggut lagi.

"Kemana?"

"Beli tas baru, Rik!"

"Ayo, buruan!"

"Aku mandi dulu, ya!" Lova kembali bersuara. Kali ini dengan cicitan yang menyebalkan. Erik masih melotot menatapnya. Jadi sejak tadi anak itu belum mandi?

Erik melongo, lalu menggeleng gusar. Dia harus sabar....

Apalagi terhadap cowok yang dia cintai. Apalagi pada si unyu Lova, yang selalu nyengir tiap kali dia buat salah. Yang selalu Erik maafkan begitu saja...

Lova sudah berdiri di depannya begitu sudah mandi. Cowok manis yang masih kelas dua SMA itu hanya manggut-manggut sok imut. Erik mendengus ke arahnya, lalu menarik lengannya pergi. Lova nurut kali ini. Dia kan hanya nebeng Erik, jadi dia harus nurut kalau nggak mau Erik tinggal. Tapi meski begitu siapa sih yang mau meninggalkan Lova sendirian di jalan? Kalau diculik gadun kan bisa bahaya. Lagipula... Lova bukan gay sepertinya. Erik yang homo, sedang naksir Lova, sudah bilang cinta... dan Lova nggak menjauh ataupun menerimanya. PHP? Bukan... Erik hanya bertekad untuk menjaganya.

Jadi, masih berpikir kalau gay itu semuanya nista?

Kecuali Erik memang nista. Dia pernah pacaran dengan beberapa orang, cowok tentunya... namun meski begitu hatinya tetap mengagumi Lova, mencintai Lova dari lubuk yang paling dalam.

"Rik, bagus nggak?"

Lova itu polos. Lihat saja, anak itu sedang menunjukkan sebuah ransel hitam padanya. Erik menghampirinya, lalu meneliti tas itu sekilas. Erik membayangkan bagaimana penampilan Lova ketika memakai tas itu. Pasti lucu sekali. Sebenarnya usia mereka terpaut beberapa tahun. Lova masih kelas dua SMA sekarang, sedangkan Erik sudah bekerja.

Nah!

Kok nggak panggil mas? Mas Erik begitu... Kan Erik juga ingin dengar....

"Bagus, kok! Coba pake..."

Love You, Lov! (ONESHOOT - BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang