Harley Zayn Dewaputra
Aku tidak ada kerjaan dari tadi lantaran guru Matematika tidak masuk hari ini, jadi free class. Teman-teman sekelasku menonton film Breaking Dawn 2 bersama-sama di kelas. Ya seperti anak-anak SMA zaman sekarang. Aku yang sudah bosan dengan film itu (hampir tiap minggu aku menonton film ber-genre vampir) memutuskan untuk keluar dari kelas.
"Li, mau kemana lo?" tanya Rendi.
"Bosen di kelas. Gua abisin 2 batang dulu," Rendi yang mengerti maksudku, langsung tersenyum dan melanjutkan aktivitasnya.
Aku beralih ke rooftop sekolah. Kayaknya hanya aku yang berani kesini. Aku pun menghisap rokok yang ku sembunyikan di kantongku.
Iya, aku memang merokok. Jangan menilaiku hanya karena aku merokok. Memang tidak ada yang benar tentang rokok, tetapi aku tetap memilihnya.
Aku memang sudah addicted sama hal ini. Sehari aku menghabiskan maksimal 4 puntung rokok. Ayah dan bunda sudah tahu hal ini dan mereka berpesan agar aku tidak melebihi batas maksimal per hari nya.
Tentu saja, aku taat dalam aturan mereka. Yang biayain hidupku ini kan mereka. Jadi, aku harus tahu diri juga. Pemikiranku ini terhenti karena aku mendengar suara gaduh.
"Ah ternyata ada orang," gumamnya.
"Lo siapa?" tanyaku. Sepertinya aku pernah melihat cewek ini.
"Yang tadi hampir lo tabrak pagi-pagi," jawab cewek berambut coklat terang hampir blonde itu. Oh. Dia.
"Kok lo bisa sampe sini?"
"Cari tempat sepi aja,"
"Lo bukan stalker gua, kan?"
"Jelasin kenapa gua harus nge-stalk lo?"
"Karena gua ganteng, maybe?"
"Satu hal. You're overconfident."
Aku tersenyum puas. Hei, kurasa, cewek ini tidak buruk-buruk amat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Keep A Secret?
Teen Fiction"Kulit cenderung putih, mata berganti warna sesuai kondisi hati, minum darah, berdarah dingin, predator paling berbahaya di Bumi. Dari semua mitos-mitos vampir yang ada, aku mengelilingi dunia untuk mencarinya. Ternyata, kebenaran itu ada di dekatku...