1

639 32 3
                                    

saat kamu merasa sendirian
lihat ke atas penuh bintang bertaburan
saat kamu merasa kesepian
raihlah satu bintang kau akan bahagia

menarilah menari bersama bintang
diangkasa diantara ribuan
gemerlap cahaya akan kau temukan
salah satu bintang yang paling terang

Aku segera turun dari panggung besar itu setelah mendengar tepuk tangan yang sangat meriah untukku. Lalu kembali ke backstage untuk istirahat sejenak sebelum aku kembali bernyanyi di panggung itu di segmen berikutnya. Ya. Aku sudah menjadi seorang penyanyi sekarang. Kalian tidak perlu tahu bagaimana asal-usulnya aku menjadi penyanyi seperti ini. Yang jelas, kehidupanku benar-benar berubah sejak kejadian beberapa tahun yang lalu. Dimana pada saat itu aku berhenti untuk mengharapkan Adrian yang aku ketahui sedang dekat dengan mahasiswa baru itu. Aku memutuskan untuk menjauhinya. Dan salah satu cara menjauhinya yaitu dengan aku pindah kuliah. Aku memilih kota Bandung sebagai pelarianku. Mungkin kalian berpikir aku berlebihan, pengecut, atau lari dari masalah. Tapi lebih baik seperti itu daripada batinku tertekan melihat kedekatan mereka berdua setiap hari.

Dan akhirnya aku berhasil move on dari Adrian. Meskipun terkadang aku masih dibayang-bayangi olehnya. Tapi yang pasti sekarang aku tidak sendiri lagi. Aku sudah memiliki Ridwan. Kekasihku sejak setahun yang lalu. Pertama kali aku bertemu dengannya, ketika aku menjadi lawan mainnya di sebuah ftv.

Aku tidak menyangka hubunganku dan Ridwan bisa sampai se-serius ini. Menurutku, Ridwan itu dewasa banget. Dia juga termasuk pria yang to the point. Tidak suka bertele-tele atau basa-basi.Terkadang dia juga menyebalkan. Ridwan juga bukan pria yang romantis. Namun dia bisa membuatku senang dan nyaman dengan caranya sendiri. Ya walaupun Ridwan tidak mahir bermain gitar ataupun bernyanyi seperti Adrian. Huh! Lagi-lagi aku memikirkannya. Come on, Nis. Sudah ada Ridwan yang jauh lebih baik dari Adrian. Lagipula untuk apa aku memikirkan pria yang sama sekali tidak dekat denganku. Atau bahkan mungkin dia tidak mengenaliku sama sekali.

**

ADRIAN

dan nanti smoga kelak kau rasakan
hidup penuh senyum bahagia inginmu
dan nanti smoga kelak kau dapatkan
adanya wujud hayal yang kau tunggu

tinggalkan buruk lakumu
dan mulailah hidup baik barumu
indahkan kau rasakan
bahagia kau dapatkan

mari bernyanyi
gendangkan lagu kami ini
mari menari
lupakan sakit di hati

Jangan Tanya apa yang baru saja kulakukan. Tentu saja aku bernyanyi menghibur para fansku. Tapi aku tidak langsung kembali ke backstage. Karena para host yang membawakan acara musik ini memintaku untuk tetap di panggung ini. Sementara host-host itu memanggil beberapa artis lain untuk segera menuju panggung ini. Pandanganku tertuju pada wanita pertama yang naik keatas panggung. Anisa. Ya! Karena wanita itulah aku menjadi penyanyi seperti ini. Aku hanya ingin dekat dengannya. Beberapa tahun lalu,ketika aku masih duduk di bangku kuliah, aku sangat terkejut ketika tahu bahwa dia pindah ke luar kota. Entah apa alasan dia pindah begitu saja dengan sangat mendadak. Padahal saat itu aku ingin mengenalnya lebih dekat.

Dan ternyata Tuhan mempertemukanku dengan Anisa hari ini. Pagi ini. Di panggung ini. Tapi aku ragu, apakah Anisa masih mengenaliku? Kuharap dia masih mengingatku. Dia mengedarkan pandangannya. Kulihat dia sedikit terkejut melihatku.Kufikir dia masih mengenalku. Tatapanku tidak beralih pada wajah manisnya. Tidak ada yang berubah. Selalu terlihat natural.Kulihat dia sedikit menunduk dengan.. pipi yang merah? Apa dia malu bertemu denganku? Hahaha. Pede sekali aku. Bisa saja itu blush on yang Ia pakai di kedua pipinya.

"Pada games kali ini, para peserta harus joget berpasangan dengan menggunakan satu balon yang diapit pasangannya itu. Nah, pasangan yang pertama yaitu Sheryl dengan Stefan, Anisa dengan Adrian, dan Maudy dengan Afgan" Wait! Apa katanya? Aku dipasangkan dengan Anisa? Tentu dengan senang hati aku menerimanya. Hahahaha. Aku kembali melihat raut wajah Anisa yang terkejut. Kemudian salah satu host itu memberikan satu balon untukku. Dan akupun menghampiri Anisa yang berdiri tak jauh dari tempatku tadi.

Complicated ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang