Chapter 1

44 7 1
                                    

Pada suatu pagi, dirumah Jimin, alarmnya berbunyi. Dia menggosok matanya lalu melihat jam. " Ah... dah pukul 7 baik aku mandi. " omelnya sendirian.

Almaklumlah dia nak jumpa taehyung harini. keluar bersama sama. well, bestfriend.

Taehyung menunggu di tempat biasa. Jimin tiba 10 minit selepas Taehyung. Mereka ke restoran dan bersarapan.

" Jiminnie, why you always late? Lapar tahu tak? " rungut Taehyung.

Jimin membisu tanpa memberi sebarang respon.

" Jimin shii, jawablah! "

Jimin tetap tidak memberi respond lalu membuat muka innocent.

" Aishh jinjja. " menjeling Jimin.

" Kenapa kau pandang aku macam tu? Kelakar tahu tak? Hahaha.. " Jimin ketawa kecil.

" Aku bangun lewat sikit tadi. Tergesa-gesa bersiap. 10 minit je. Bukan 10 jam. "

" Haih, nevermind. Pergi order makanan. Lapar ni. Palli. " arah Taehyung.

" Hish, macam tak makan setahun. " omel Jimin.

" Jiminnie! "

" Nae nae. "

Jimin memanggil waiter lalu memesan makanan masing-masing. Mereka berdua tidak sabar untuk menikmati sarapan di pagi hari. Lagi-lagi Taehyung. Lapar katanya.

" Jiminnie, where we go after this? "

" Not sure. Did you have a plan? "

" I don't have any plan yet. "

Jimin dan Taehyung memikirkan tentang perjalan mereka selepas ini. Taehyung mendapat suatu idea.

" Jiminnie, kita pergi holiday nak tak? Cuti lama lagi. Hagout together. "

" Hangout together? Sure. "

" Where we want to go for this holiday? "

" Kita holiday di Pulau Jeju? "

" Pulau Jeju? Nae. Up to you. "

Selesai makan, mereka pulang ke rumah mengemas barang masing-masing ke dalam bagasi. Susun bagasi dengan rapi di bawah katil.

----------
Dialing..

" Yoboseyo? "

" Jiminnie, when we go? I already packed my things. "

" Tomorrow? Can? "

" Oh, sure. "

" Anyeong. "

" Don't late anymore like usual. "

" Nae. "

(end)
----------

Taehyung dan Jimin meletakkan phone masing-masing. Set alarm. Brushing his teeth. Ready to bed. Switch off the lamp. Sleep.

Mereka menunggu hari esokknya yang bakal tiba. Ingin menambah kenangan bersama. Well, friend. Mesti nk hangout together.

Keesokan harinya, Jimin sudah tercegat di hadapan rumah Taehyung. Maybe takut terlewat. Nanti Taehyung marah pula.

Taehyung keluar dri pintu rumahnya selepas 5 minit Jimin tiba.

" Haih, awal dia harini. Pelik. Takut kena membebel dengan aku lagi lah tu. Haha.. " getus hati Taehyung.

Mereka berdua menaiki kereta lalu beredar dari rumah Taehyung . Dalam perjalanan .

" Jiminnie, kita nak stay berapa lama? "

" Itu aku tak sure lagi. Kau nak pergi berapa lama? "

" Itulah. Aku pun tak tahu. Kita pergi sampai habis school holiday? Okey? "

" Aku ikut je. Asalkan kau bahagia. Hahaha.. "

" Hish , kau ni kan! "

Jimin sengaja mengusik Taehyung. Well, Taehyung jenis yang agak manja sedikit. Dia hanya manja apabila bersama Jimin, abang kesayangannya.

Disebabkan oleh faktor usia Jimin yang lebih tua dari Taehyung, tetapi tidaklah jauh berbeza. Dua bulan je.

Namun, Taehyung tetap menganggap Jimin sebagai abangnya. Taehyung dan Jimin memang susah untuk dipisahkan.

" Jiminnie, lama lagi ke nak sampai? Aku boring lah duduk dalam kereta lama-lama. " rungut Taehyung.

" Tak jauh. About half an hour? "

" Ahh, lama lagi. "

" Kalau boring tidur lah ye sayang. Nanti dah sampai aku kejutkan " arah Jimin.

" Nae. "

Jimin kasihan melihat Taehyung yang agak keletihan sedangkan Jimin yang memandu. Apakan daya, adik kesayangan.

Taehyung menurut arahan Jimin. Kelihatan tidak bermaya lalu tertidur.

" Taehyung, tidurlah kalau kau penat dan boring. Aku tak mengapa. Aku sayang kau macam adik aku sendiri. " menggosok kepala Taehyung yang sedang lena tidur.

ToBeContinued ..

Dear FriendshipsWhere stories live. Discover now