§ Chapter 4: PACAR

7 2 0
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul 18.00

Yuko membuka matanya, ia telah berada di sebuah ruangan yang asing dan ada sebuah kompresan di dahinya, "Uh, di mana aku?"

"Wah.. Ibu! Kakak! Dia sudah sadar!" seru seorang anak kecil yang berada tepat di samping Yuko.

"Ah benar, bagaimana kondisimu? Apa badanmu masih terasa lemas? Panasmu sudah mulai turun, syukurlah" ujar seorang wanita setengah baya yang sangat cantik. Ia orang yang ramah, bibir yang selalu tersenyum dan mata yang berbinar telah membuktikannya.

"Emm, aku di mana?"

"Kau di rumahku" jawab Yamaiko yang sedang bersandar di pintu kamarnya. Sejak tadi ia tak beranjak sedikit pun dari tempat itu. Ia diam-diam memperhatikan Yuko sejak awal ia membawanya ke rumahnya hingga ia sadarkan diri.

"Yamaiko.. kau.." Yuko mengingat-ingat kembali kejadian sebelumnya. Yang ia sadari hanyalah perkataan Yamaiko yang ingin membawanya pulang. "Kenapa kau membawaku pulang ke rumahmu?! Kenapa kau tak membawaku pulang ke rumahku?!"

"Mana aku tahu rumahmu di mana! Lagi pula aku sangat panik dan akhirnya membawamu ke sini. Seharusnya kau berterima kasih padaku" ujar Yamaiko sengit. Ia melipat kedua tangannya dan membuang wajahnya ke arah lain.

"Ah sudah-sudah, sebaiknya kalian jangan bertengkar. Sebaiknya kita makan malam, teman Masumi (Yamaiko) juga boleh ikut" Ibu Yamaiko pergi menuju dapur untuk mempersiapkan hidangan makan malam.

"Asyik makan malam! Yey!!" kedua adik Yamaiko nampak bahagia, mereka berlomba menuju dapur untuk membantu Ibunya.

"Tunggu! Ma..MALAM?!" Yuko terbelalak dan segera bangun dari posisi tidurnya. "Jam berapa ini?"

"Jam enam lebih sepuluh. Kau pikir kau tidur berapa jam? Kau sudah tidur lebih dari lima jam tahu!" ujar Yamaiko. Iya berjalan mendekati Yuko yang sedang duduk termenung. "Ada apa? Kau takut dimarahi oleh orang tuamu?"

"Tidak, bukan itu. Tapi... izinkan aku menginap di rumahmu malam ini ya???" Yuko menyatukan kedua tangannya dan mengepalkannya, menunjukan wajah manis melas yang membuat setiap orang tak bisa menolak.

"APAAA?!!" Yamaiko terperanjat. 'Gadis ini.. gadis ini sungguh menakutkan! Matanya.. ekspresi wajahnya... bahkan bib.. bibirnya.. membuatku tak tega melihat kemalangannya. Tunggu! Apa ini?! Aku tak boleh termakan oleh tipu dayanya! Aku pasti bisa mengalahkannya!", Yamaiko memikirkan hal yang aneh. "Tidak boleh!"

"Hah??!! Kenapa? Kenapa?"

Yamaiko melihat ke arah bibir mungil manis itu lagi. Pipinya memerah seketika. 'Astaga, jangan tertipu! Jangan tertipu!'

"Oh ayolah! Lagi pula aku lupa di mana rumahku" ucap Yuko beralasan.

"Kau bohong! Mana mungkin kau lupa di mana rumahmu!" Yamaiko melipat kedua tangannya.

Part of My HeartWhere stories live. Discover now