Chapter - Fourteen

194 41 12
                                    

Hey you Happy Sunday
Thanks for answered my question on the previous chapter before, sure i'll choose Greyson but it's still hurt for me to let Cam go. So yeah here you are hope you guys love my story thanks alot for reading this:)

Song for this Chapter:

R city ft adam levin - locked away

Justin Bieber - Overbroad

----------------------------------

Britany Pov

"Hey are you ok?."

Cam mengagetkan ku dari lamunan yang terus memikirkan Greyson.

"Ahmm yeah."

Aku mengirimkan senyuman palsu.

"You sure?"

Cam mengerutkan jidatnya seolah tidak percaya.

"What do we have for breakfast today?."

Aku mengalihkan pembicaraan.

"Ahmm nothing."

Cam menjawab dengan nada datar. Aku mendekat kearahnya.

"Hey i'm ok. Why do u look so sad?."

Cam hanya menunduk. Lalu mengangkat kepalanya menatap ke arahku.

"Is it because Greyson right.?"

Mataku membesar. How does he know that i am still worry about him. Apa? Apa yang harus aku katakan? Haruskah aku berbohong? Tetapi sama saja Cam juga sudah tau kebenarannya.

"Y-yeah it's about him."

Cam menggeram menggigit rahangnya. Dia terlihat sangat marah. Matanya mulai memerah.

"WHY? WHY CAN'T YOU JUST FORGET HIM HUH? I AM HERE, I AM YOUR BOYFRIEND just not him. But me Bri."

Suara Cam membentakku membuatku takut, tetapi pada akhirnya suaranya mulai melemah.

"I-i just want to help him nothing else."

"Don't be a fucking liar!."

"Wait what that mean?"

"I told you once again that I am your Boyfriend not him!"

"I KNOW I KNOW! DO YOU STILL HAVE A HEART? YOU LET HIM ALONE THERE HUH? HE IS DRUNK! Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?."

"Him him him and him!! your fucking bitch don't you know that he is not worth it anymore?"

Wait what "bitch" Cam memanggilku bitch? Oh My God kata-kata itu sangat menyakiti perasaan ku. Suddenly tears fall down on my cheeks.

"Kau bukanlah Cam yang pernah aku kenal sebelumnya."

Aku pergi meninggalkannya menuju ke pintu keluar.

"Stop."

Cam menghentikan langkahku. Dia berjalan kearahku dan memelukku dari belakang.

"Don't go please. I really sorry. I just got emotional. Please forgive me."

Cam memohon padaku. Aku berbalik mengahadap Cam. Aku melihat matanya berkaca-kaca.

"It's fine."

Aku meletakkan tanganku di wajah Cam.

"Don't worry, apologize acccepted."

Aku tersenyum ke arahnya untuk meyakinkan bahwa aku benar-benar merasa baik.

Cam berkata "thanks." Sebelum kami kissing.

Kami berdua tersenyum.

"Bersiaplah kita akan makan diluar."

Gang's ~ Greyson ChanceWhere stories live. Discover now