That Autumn (part 1)

207 1 0
                                    

Musim gugur saat itu . . .

adalah pertama kali kita bertemu

Kim Hanbin melangkah malu-malu memasuki kelas setelah Pak Guru memanggil namanya. Ia kemudian berhenti disebelah guru laki-laki itu dan memperkenalkan diri pada teman-teman barunya.

"Anyeonghaseyo, Kim Hanbin imnida."

Suaranya pelan dan bernada rendah. Ia membungkukkan badan menyapa seluruh siswa yang ada di hadapannya. Beberapa siswa bahkan tidak begitu mendengar ucapannya. Walaupun begitu siswi perempuan bersorak setelah mendengar perkenalan Kim Hanbin. Tentu saja karena mereka terpukau dengan ketampanan pemuda itu. Sementara di bangku sudut belakang, Lee Seul Hee hanya tersenyum melihat ekspresi teman-temannya.

Kim Hanbin adalah siswa baru di tingkat dua yang baru saja pindah dari Busan. Ia memutuskan untuk hijrah ke Seoul mengikuti kedua orang tuanya.

Pak Guru meminta Kim Hanbin untuk duduk bersebelahan dengan Lee Seul Hee.

"Hanbin-ah, duduklah di bangku pojok itu, di dekat Lee Seul Hee."

"Ne, sonsaengnim!"

Kim Hanbin berjalan kesudut. Ia kemudian menyapa ramah Lee Seul Hee. Ia memamerkan senyuman karismatiknya pada gadis itu. Lee Seul Hee menyambut Kim Hanbin hangat. Semenjak pertemuan itu mereka menjadi sahabat baik dan berteman dekat.

***

Setelah beberapa bulan mengenal Seulhee, Hanbin merasa ada sesuatu yang menggelitik di dalam hatinya saat ia berada di dekat Seulhee. Hanbin merasa sangat nyaman berteman dengan gadis itu. Seulhee memang berparas cantik. Rambut ikalnya yang berwarna kecoklatan mempertajam rona cantik dalam dirinya. Lebih dari itu, ia adalah gadis yang berhati baik. Selain itu Seulhee juga sangat pandai melukis. Matanya sangat jeli mengamati objek yang indah kemudian direfleksikan bersama imajinasinya dalam sebuah kanvas. Hanbin sangat menikmati waktunya bersama Seulhee. Terutama ketika gadis itu sedang melukis. Ia menyukai wajah serius Seulhee yang tengah asyik berkutat dengan cat dan kanvasnya. Jari lentiknya sangat mahir memainkan kuas membentuk guratan dan paduan warna indah di atas kanvas. Hanbin terkesima dengan pemandangan indah itu. Hingga ia sadar kalau jantungnya berdebar dua kali lipat lebih cepat dari biasanya.

***

Sore itu Seulhee telah selesai mengikuti kursus melukis di daerah Gangnam. Ia segera membereskan peralatan melukisnya. Di depan tempat kursus itu Hanbin sudah setengah jam menunggui Seulhee selesai dengan kelasnya. Seulhee keheranan melihat sosok Hanbin yang menunggunya di depan pintu. Walau demikian, wajahnya terlihat gembira melihat Hanbin disitu.

"Hanbin-ah? Yogiseo mwoya?" ujarnya pada Hanbin.

Hanbin menyeringai.

"Ah, tidak ada apa-apa, kok. Aku memang sengaja menunggumu. Aku punya sesuatu untukmu Seulhee,"

"Benarkah? Apa itu?"

Hanbin segera mengorek isi tas ransel merahnya dan mengambil sesuatu. Setelah menemukannya ia kemudian menyodorkannya pada Seulhee. Dua lembar tiket konser BIGBANG. Boygroup yang diidolakan oleh Hanbin dan Seulhee.

"OMO!" Seulhee terkejut.

"Apa kau ada waktu untuk menontonya denganku besok?"

Seulhee tersenyum,

"Tanghyeonhaji," kata gadis itu kemudian.

Hanbin merasa gembira. Ia kemudian mengajak Seulhee pulang bersama. Mereka mengobrol hangat dalam perjalanan pulang. Hanbin selalu bersemangat jika sedang berbicara dengan Seulhee. Ia menyukai apapun yang dilakukan oleh gadis itu. Senyuman Seulhee selalu membuat jantungnya berdesir. Tatapan mata indah Seulhee selalu membuat hatinya sejuk. Hanbin sadar jika ia sangat menyukai gadis itu.

That Autumn (iKON' B.I FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang