Suzy menggerutu pelan mendengar suara Myungsoo yang terus memanggilnya dengan keras, menghiraukan tatapan beberapa orang yang melihat kearahnya dengan tatapan heran. Myungsoo mendesis kesal melihat Suzy yang tak kunjung merespon panggilannya, ia pun mempercepat langkah kakinya menyusul Suzy. Mulut Myungsoo membulat saat melihat Suzy yang kehilangan keseimbangannya akibat kakinya tidak sengaja menabrak ember pel yang berisi air. Dengan cepat Myungsoo menahan tubuh Suzy yang hendak jatuh ke lantai, kedua matanya menatap wajah cantik Suzy dengan teliti. Sedangkan Suzy, sibuk dengan perasaannya yang aneh, bukankah harusnya ia merasakan sakit diseluruh tubuhnya? Tapi.. Kenapa.. Ia tidak merasakan apa-apa saat ini?
"Yya, mau sampai kapan kau seperti ini?" Tegur Myungsoo dengan posisi yang sama. Suzy membuka kedua matanya perlahan, kedua tangannya dengan sigap mendorong Myungsoo hingga jatuh tersungkur.
"Ya! Kenapa kau mendorongku?" Omel Myungsoo menepuk celananya yang sedikit basah karena terkena tumpahan air.
"Lihat, baju dan celanaku jadi basah, aish..." Suzy hanya menggeleng kepalanya sebelum pergi meninggalkan Myungsoo yang masih sibuk mengomel.
"Hey! Bae Suzy!" Seru Myungsoo kembali mengejar Suzy.
..
"Ya! Kau tidak ingin berterimakasih?" Seru Myungsoo sambil menutup kembali pintu belakang kelasnya tanpa memperdulikan puluhan pasang mata yang kini menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Berterimakasih? Apa maksudnya?" Gumam Seungho dan Hyunwoo bersamaan menatap satu sama lain. Suzy menghela nafas panjang sebelum ia menoleh menatap Myungsoo kesal. Baiklah, ia akan mengalah demi ketenangan hidupnya..
"Terimakasih.." Ujar Suzy dengan nada senyum yang sedikit dipaksakan.
"Begitu lebih baik. Lain kali kalau kau jalan hati-hati, jangan sampai menabrak lagi.. Lihat, celana dan bajuku jadi basah kan?" Suzy memutar kedua bola matanya malas. Kenapa pria yang mengaku-ngaku sebagai ketua kelasnya ini bawel sekali sih?
"Myungsoo.. Ada apa dengan bajumu?" Tanya Seungho.
"Kau ini ingin tau sekali.."
"Eo, solma..." Dengan cepat kepalan tangan Myungsoo mendarat tepat diatas kepala Seungho.
"Apa? Kau mau bicara apa? Berikan catatanmu itu" ujar Myungsoo melirik buku catatan Seungho yang terbuka. Seungho berdecak pelan lalu melemparkan buku catatan Bahasa Inggris nya ketempat Myungsoo yang sigap menangkapnya.
Myungsoo melirik sedikit kearah Suzy yang tengah sibuk membaca buku tebalnya. Tiba-tiba ia sedikit penasaran dengan kehidupan pribadi Suzy, apalagi perkataan Soojung yang bilang foto Suzy ada di koran.. Apa yang sebenarnya terjadi? Dan lagi.. Apa yang Jiyeon ucapkan sampai wajah Suzy pucat pasi begitu? Ah.. Sepertinya ada yang tidak beres dengan otaknya saat ini.
Mata Myungsoo bergerak saat indra pendengarannya menangkap suara kursi yang bergeser dari tempat Suzy. Benar saja, sekarang Suzy tengah berdiri membelakanginya yang detik selanjutnya Suzy berbalik tanpa sedikitpun menatapnya lalu berjalan melewatinya begitu saja. Myungsoo menggelengkan kepalanya pelan, ia tidak mau tau tentang Suzy lagi. Biarkan saja Suzy ingin kemana itu bukan urusannya, lagipula Suzy sendiri juga tidak ingin diikut campuri kan?
"Myung.. Myungsoo, yya!" Panggil Hyunwoo setengah berbisik.
"Mwo?" Tanya Myungsoo ketus.
"Aku lihat matematikamu, ppali!" Myungsoo memutar kedua bola matanya. Hyunwoo dan Seungho itu kalau memanggilnya seperti ini tidak jauh dari bergosip atau meminjam buku tugasnya.
Myungsoo hanya menggerutu sambil menyerahkan buku tugasnya. Ia akan menjadi sahabat yang baik saat meminjamkan buku tugasnya, tapi ia akan menjadi sahabat yang jahat jika kedua temannya terus meledeknya seperti halnya ia dekati Soojung. Memang apa salahnya ia mendekati sahabatnya sendiri? Toh, Soojung juga kan sahabatnya.. Mereka ini, memang sangat menyebalkan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Time We Loved
Fanfiction"Sejak hari itu, aku merasakan sesuatu yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Jantungku, berdetak tak karuan.. begitu juga dengan darahku yang berdesir hebat saat kulit tanganku bersentuhan dengannya, seperti arus listrik yang mengalir didalam tu...