Ivander

105K 1.1K 134
                                    

"Dre......" suara Natya terengah-engah memanggilnya. Membuatnya langsung terbangun dari tidurnya. Dilihatnya Natya meringis menahan sakit.

"Nat....?" tanyanya.

Mata Natya yang tadi memandangi perutnya menatapnya, melihat matanya yang penuh tanya, dia tersenyum lemah, "sepertinya sudah hampir waktunya...."

Mata Andre membelalak, dia langsung bangun dari ranjang, memakai bajunya, mengambil handphone, menelpon Ivan, berjalan mondar mandir menyiapkan barang-barang yang mau dibawa. Natya yang melihat Andre sibuk bolak-balik tersenyum kecil. "Dre.... Semua sudah siap di tas itu," katanya sambil menunjuk pada travel bag yang berada disamping pintu.

Hhhh..... Andre terpaku  lega. "Ayo....." katanya pada Natya, "kamu bisa jalan sayang.....?" karena dia baru sembuh, dokter menganjurkan dia untuk tidak mengangkat beban berat untuk sementara waktu.

Natya mengangguk, mereka pun berjalan keluar dari apartemen, ke lobby dimana Ivan sudah menunggu di dalam mobil,  untuk mengantar mereka menuju rumah sakit.

ooOOoo

Andre melihat Natya meringis menahan sakit. Sesekali tangan Natya meremas tangannya. Dia berdiri cemas disamping tempat tidur tempat Natya sedang terbaring. Mereka sedang menanti dokter kandungan yang akan membantu Natya melahirkan.

“Nat…..” panggilnya pada Natya, yang kemudian melihat padanya. “Kalo sakit jangan ditahan….kalo mau teriak, teriak aja, kalo mau pukul aku, pukul aja….aku ga marah koq….”

Natya kebingungan mendengarnya.

“itu…yang dikamar sebelah kanan…..istrinya teriak-teriak kesakitan, suaminya dijambak-jambak, digampar…....aku ga  papa koq kalo kamu begitu, jangan ditahan…..” Andre berkata dengan wajah penuh khawatir.

Natya mendengarnya tambah meringis…. “Dre…...” panggilnya.

“Ya, sayang…..”

“Jangan bikin aku ketawa donk…..sakit nih nahannya…..” katanya sambil meringis lagi dan tangannya membelai perutnya yang besar.

Akhirnya, setelah penantian selama tiga jam…..

ooOOoo

"Dia kecil sekali......"

"Dia mirip kamu Dre....."

"Masa? Sepertinya mirip kamu Nat...."

"Maaf pak, setelah ibunya selesai menyusui, bayinya kami bawa ke ruangan bayi." Kata seorang suster kepada mereka.

"Iya Sus, sebentar ya...."

Andre memandangi Natya yang sedang menyusui bayinya. Seperti melihat sebuah pemandangan yang sangat sangat indah. Bibir Natya yang menyunggingkan senyum bahagia, matanya menatap penuh cinta pada bayi yang berada di gendongannya, yang sedang menghisap payudaranya.

Natya's Man (21th keatas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang