Cinta Pertama

18 1 0
                                    

"Aku minta maaf yaa, soal kejadian tadi pagi" ujar wanita tersebut

"Aduduh..., kan kamu udah minta maaf tadi, udah gapapa kok" jawabku dengan santai agar rasa gugup ini tertutup.

Wanita itu pun mulai berjalan kembali ketempat duduknya. Tapi sebelum dia berjalan cukup jauh, aku memberanikan diri untuk menghentikan langkahnya.

"Hei..., kamu cuma mau bilang itu aja ?" sekali lagi aku mengucapkan kalimat santai, tapi kali ini lebih menjurus kenada songong. Ya karna hanya itu hal yang pasti ku lakukan untuk menutupi rasa gugup yang terasa.

Harap-harap cemas, karena aku takut dia tidak suka terhapad nada bicaraku tadi.

"Hhmmm... iya, gitu aja kok" jawab wanita itu dengan senyuman manisnya.

Aku merasa tenang oleh senyumannya, karna sudah dipastikan dia tidak tersinggung oleh perkataanku sebelumnya

"Ih.. Maksud aku kita kenalan gitu" ucapku memberanikan diri untuk mengajaknya berkenalan.

"Oh gitu... Oke kenalin nama aku Aulia Gracia, kamu bisa panggil aku Aulia" ucap wanita tersebut dan juga perkataan itu menjadi informasi awal bagiku tentang dirinya.

"Ouwh Aulia, kenalin nama aku Rudy Pratama, bisa dipanggil Rudy aja" ucapku memperkenalkan diri kepadanya

***

Selepas pulang sekolah, ku istirahatkan tubuh sejenak. Seringkali ada wajah Aulia yang terlintas dipikiranku. Ya, dia adalah wanita yang baru ku kenal tetapi sudah bisa mencuri perasaanku. Dan dia juga adalah cinta pertamaku

Setiap membayangkan wajahnya, terkadang membuat aku senyum sendiri. "Apakah ini yang namanya jatuh cinta ?" itulah yang ku pertanyakan saat ini. Rasanya sangat menyenangkan, seakan tak ada rasa beban hidup maupun gravitasi di bumi ini.

***

Hari sudah pagi dan berarti sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah. Diperjalanan ke sekolah ku melihat Aulia berjalan didepanku.

"Hei... Aulia" panggilku yang membuat langkah Aulia terhenti

"Hai... Mau jalan bareng ?" ucap Aulia dan kata itu membuat jantung berdetak kencang untuk kedua kalinya ketika berada dekat dengannya.

"I-Iya...." jawabku sambil tersenyum kepadanya dan mulai menghampirinya kemudian berjalan bersama

"Btw kamu kok suka sering berhentiin jalan orang ?" Aulia mengajukan pertanyaan yang aneh kepadaku disaat berjalan bersama.

"Suka berentiin gimana maksudnya ?" tanyaku heran.

"Iihhh ya kayak kemaren, aku mau balik jalan duduk, kamu berentiin aku dan tadi kamu juga bernetiin aku pas lagi jalan" ucap Aulia menjelaskan maksudnya.

"Ouwhh... Kalo kemaren kan emang aku mau kenalan sama kamu, makannya aku berentiin, nah kalo yang tadi aku niatnya cuma mau sapa kamu aja, eh tapi kamu malah berenti" jawabku.

"Tapi kan kalo disapa harus nengok kesuara yang manggil, kan kamu juga tadi dibelakang jadi aku nengok kebelakang, kalo aku tetep jalan pas nengok nanti malah aku nabrak Rudy...." balas Aulia dengan ekspresi betenya.

"Hahahaha...." aku pun tertawa karena wajah betenya tersebut menurutku sangat lucu.

***

*kringggg...*

Bunyi itu menandakan waktu istirahat, dimana semua warga sekolah menghentikan kegiatan belajar mengajar mereka dan beristirahat untuk kegiatan selanjutnya.

"Hei dy, makan yuk ke kantin" ajak aulia yang tiba-tiba datang menghampiriku.

"Hhhmmm... Boleh deh, aku juga kebetulan lagi laper" jawabku yang sedikit gugup karena ajakan Aulia tadi.

Ya karena sejujurnya aku tidak begitu bisa dekat dengan wanita, kalau dekat bahkan diajak bicara dengan wanita akan menjadi gugup dan mengeluarkan kata-kata yang reflek keluar dari mulut dan kata tersebut kebanyakan menjurus ke nada yang songong ketika diajak berbicara.

"Kamu mau beli apa ?" tanya Aulia ketika sampai dikantin.

"Hhmm.... Apa yak" aku hanya bisa memikirkan apa yang akan aku makan, karena sebelumnya aku hampir tidak pernah kekantin. Itu disebabkan kebiasaan ku yang hanya duduk diam dikelas ketika jam istirahat.

Dan ajakan Aulia tadi aku iya-kan karena itu hanya reflek keluar dari mulutku tanpa harus berpikir panjang.

*******

*bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FlatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang