Krystal duduk di bangku taman komplek rumahnya, dengan novel ditangannya. Sambil mendengarkan lagu yang terpasang pada telinganya.
Pandangan Krystal beralih pada anak kecil yang menepuk pahanya. Gadis kecil berumur dua tahun itu, dengan memegang permen lollipop besar, bahkan lebih besar dari tangan mungilnya.
"Hai, Baby" ucap Krystal mengalihkan pandangannya kearah gadis kecil itu. Krystal tersenyum dan mengelus kepala mungilnya.
"Siapa namamu?" Tanyanya lagi.
"Icel.." Ucap gadis kecil itu dengan suara lucunya.
"Icel??" Ulang Krystal lagi.
Anak bernama 'Icel' itu mengangguk dengan tersenyum, lalu menjilat permennya.
"Michelle... Icel.." Teriakan dari suara seorang lelaki membuat Icel-Michelle- menghadap kearah belakangnya. Michelle tertawa melihat lelaki itu kecapekan karena berlari mengejarnya. Michelle langsung mendudukkan diri disebelah Krystal, dibantu Krystal menaikki kursinya tersebut.
"Icel kenapa kabur dari uncle sih!" Ucap lelaki itu tidak menyadari bahwa ada seseorang disana selain Michelle.
Krystal yang sedari tadi hanya melihat kearah lelaki itu, diam tak berkutik, bukan, dia bukan terpesona, dia hanya bingung saja, jaman sekarang masih ada cowok yang mau menemani keponakannya. Tentu saja Krystal tidak terpesona, kulit lelaki itu coklat, hidungnya tidak terlalu mancung, badannya juga tidak terlalu bagus.
"Uncle.." Panggilan Michelle membuat Krystal menengok kearah Michelle. Lelaki itu yang tadinya menunduk sedang mengatur napasnya, sekarang sudah mendongakkan kepalanya. Melihat kearah Michelle dan seorang perempuan disebelahnya. Bidadari, batin lelaki tersebut. Lelaki itu diam tak berkutik melihat perempuan didepannya. Bahkan, mulut lelaki itu menganga.
"Uncle!" Teriak Michelle membuat lelaki itu tersadar dari lamunannya. Lelaki itu berdiri tegak, mengusap keringatnya.
"Ayo, Icel! Kita pulang. Kamu kenapa malah kabur dari uncle" ucap lelaki itu mau menggendong Michelle.
"Nooo! Uncle. Icel mau cama aunty ini" ucap Michelle menunjuk kearah Krystal.
"Emang kamu kenal sama aunty ini" ucap lelaki itu.
"Tenal kok, nama aunty capa?" Tanya Michelle dengan logat khas anak kecil. Krystal terkekeh pelan dan mengelus kepala Michelle. "Nama aunty, Krystal" ucapnya tersenyum.
"Aunty ital namanya" ucap Michelle pada unclenya.
"Okey, Icel. Sekarang waktunya pulang. Mamamu sangat berisik, dari tadi terus telfonin uncle" ucap lelaki itu menggerutu pelan menghilangkan rasa gugupnya.
Lelaki itu langsung saja menggendong Michelle dan pergi meninggalkan Krystal.
***
Krystal masih berkutat dengan laptopnya, sesekali meminum Caramel Frappucino-nya. Melirik sekitar cafe yang ia tempati, sampai pandangannya terfokus pada seseorang yang baru saja masuk kedalam cafe. Lelaki itu, batinnya. Sudah dua minggu berlalu setelah bertemu lelaki itu, lelaki itu tampak sedikit berubah, rambutnya sedikit dipotong, dan badannya sedikit berbentuk. Cepat sekali merubah badannya? Batin Krystal. Lelaki itu yang dua minggu ini membuat Krystal kepikiran, entah kenapa selalu terbayang wajahnya, padahal dari awal Krystal bertemu tidak ada yang spesial.Krytal kembali mengetikkan kata-kata pada keyboard laptopnya, sesekali mengusap wajahnya lelah. Sampai ada yang menaruh cupcake coklat dimejanya, padahal ia tidak memesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Us (Completed)
Romance"Mommy..." "Eh?" "Maafkan anak saya, mungkin dia rindu ibunya" Beberapa part diunpublish