Happy day?

295 24 5
                                    

"Kau akan datang ke kelulusanku kan oppa?"

"Tidak" saat itu juga Eunha mempoutkan bibirnya tanda kecewa.

"Tidak. Maksudku, tidak mungkin aku tidak datang" kini kerutan di bibirnya berubah menjadi senyum sumringah di iringin pelukan kekasihnya ㅡSoonyoung.
.
"Jung Eunha" suara tepuk tangan dan riuk piuk teman-temannya ㅡterutama soonyoungㅡ menggema setelah nama Eunha disebutkan.

Ya, eunha memang berprestasi di sekolahnya, menjadi juara umum, menjuarai beberapa olimpiade mewakili sekolahnya, itu hal yang sangat biasa bagi eunha.
.
"Aku ingin menikah"

"APA!?"

"Ya, ingin menikah, denganmu"
Hey soon, tidakkah kau berfikir? Eunha bahkan baru meluluskan sekolahnya. Dan sekarang kau mengajaknya menikah?

"Tapi-"

"Aku mengerti, kau ingin kuliah kan? Aku akan mengizinkanmu kuliah" .
Setelah itu suasana menjadi hening. Soonyoung yang fokus menyetir mobilnya dan eunha yang terus memikirkan kata-kata kekasihnya.
.
"Eomma, appa. Aku pulang"

"Ah.. Eunha, kau pulang, bagaimana? Kau-" appanya berhenti seketika setelah melihat sesosok pemuda di belakang eunha, ya, dia soonyoung.

"Kau siapa?"

"Ah, aku kwon soonyoung, kekasih anakmu, kita sudah bersama kurang lebih satu stengah tahun, dan aku kesini berencana untuk melamar anakmu, Jung Eunha"
Jelasnya panjang lebar lalu membungkuk dan memberikan senyuman khasnya. Anak dan bapak itu hanya terdiam melihat soonyoung.

Ya, eunha memang tidak pernah bercerita tentang soonyoung ke appanya, tapi eommanya tau semuanya, walaupun sudah hampir dua tahun, tapi ini kali pertama Soonyoung bertemu dengan orangtua Eunha ㅡkarna eunha takut membawa soonyoung kerumahㅡ dan lancang ingin melamar eunha tanpa orangtuanya mengetahui latar belakang Soonyoung.

Walau begitu, soonyoung merupakan seorang berada, ayahnya merupakan pemilik perusahaan besar yang sudah mempunyai cabang bahkan sampai ke jepang. Jika Eunha menikah dengannya, sudah pasti kehidupan Eunha akan terjamin.

"Kau gila" dua kata yang diucapkan sang calon mertua ㅡmenurut soonyoungㅡ membuat soonyoung mengelak.

"Aku tidak gila dan aku serius dengan perkataanku"

"Soonyoung cukup! Ah, appa, mana eomma?"

"Sedang menyiapkan makanan, dia memasak sangat banyak. Tidak biasanya seperti itu"
.
Ibu jung hanya tersenyum mendengar penjelasan soonyoung padanya dan dengan enteng mengatakan "YA" tanpa persetujuan ayahnya, karna ayahnya pasti akan menolak lamaran soonyoung yang mendadak. Sedangkan eunha, oh dia hanya memandang kakinya dan memikirkan 'bagaimana kuliahnya nanti'

"Soal itu, saya akan mengizinkan Eunha berkuliah dan menunda soal anak, saya juga masih harus mengurus kuliah saya dan menjalankan perusahaan appa" ucapnya dengan tenang.

"Tunggu, apa nama perusahaan ayahmu?"

"Kwon Corp, perusahaan ini perusahaan keluarga dan aku bertanggung jawab atas perusahaan yang ada di jepang, jadi tak jarang aku melakukan penerbangan kesana untuk membereskan beberapa urusan"

"Nama ayahmu?"

Setelah menyebut nama ayah soonyoung, tuan jung merasa bernostalgia dan mengingat beberapa kejadian, dan ingatan itu semakin kuat setelah soonyoung menunjukkan foto appanya.
Teman lama, sahabat lama, namun persahabatan appanya semakin menjauh semenjak keduanya naik menjadi pengusaha sukses, dan sekarang anaknya tiba-tiba saja meminta persetujuan ingin melamar Eunha.

"Appa?" Suara Eunha membuyarkan lamunan appanya.

"Ya, aku menerima lamaranmu untuk anakku" Mata soonyoung berbinar mendengarnya. Mengucapkan terimakasih berkalikali dan berjanji akan menjaga dan membahagiakan Eunha.
.
Mereka berdiri berdampingan, pakaian putih yang memadu, melambangkan sucinya pernikahan mereka. Ya, pernikahan, hari ini, Soonyoung dan Eunha resmi menikah, janji suci mereka ucapkan, lalu ditutup dengan satu kecupan lembut dan penuh kasih sayang di bibir Eunha.

Pernikahan ini dilaksanakan secara tertutup, hanya saudara dan kerabat dekat yang datang, masa bodoh jika orang tidak tau kalau keduanya sudah menikah, mereka hanya akan bilang "dia adalah kekasihku" dan semua akan baik-baik saja.

Suara tepuk tangan dan tangis bahagia memadu. Bukan hanya itu, acara pernikahan ini juga menjadi ajang reuni bagi ayah kedua mempelai. Ya, ayah Soonyoung dan Eunha yang sudah lama, sangat lama tidak bertemu karena urusan pekerjaan masing-masing.
.
Malam pertama, mereka hanya diam dan penuh dengan rasa gugup.

"Eunha"

"Hm?" hanya dibalas gumaman tanpa melihat kearah yang memanggil.

Kutuklah dirinya yang menyetujui permintaan orang tuanya dan soonyoung untuk tinggal berdua didalam apartemen. Oh tuhan Eunha belum siap untuk semua ini.

"Apa aku boleh?" secara serentak Eunha membalikkan badannya menghadap soonyoung.

'Oh tuhan jangan biarkan jangaan' batin Eunha.

"Kalau kau belum siap aku tidak akan melakukannya" raut kecewa terlihat jelas diwajah soonyoung.

'Bukan, soonyoung jangan membuatku bingung, jangan pasang raut seperti itu. Aku tidak tau soonyoung aku tidak-'

"Lakukan apa yang kau ingin lakukan" kata itu mencelos begitusaja dari bibirnya. Jangan fikirkan apa yang akan dilakukan soonyoung nantinya.

"Kau serius?"

"Ya"

'Eunha kau begitu bodoh'

Perlahan namun pasti, soonyoung mengecup bibir eunha, melumatnya lembut, namun perlahan berubah menjadi lumatan penuh nafsu namun penuh dengan rasa kasih sayang.

Ya, mereka melakukannya dengan lembut dan penuh rasa sayang. Tentu saja Soonyoung menggunakan pengaman, ingatlah bahwa mereka tidak ingin mempunyai anak dalam waktu dekat.
.
.
.
tbcㅡ
.
Maafkan segala kesalahan dan typo yang ada. Jalan cerita terlalu pendek dan gajelas. Ah maafkan sekali lagi.

Btw, kenapa mereka udah nikah aja? biar konfliknya kerasa :v kalo pacaran doang soalnya kan kek kurang ngena gitu mnrt guaa...

Biggest MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang