Berawal Dari Tatap

885 21 0
                                    

hay? sebelumnya gue berterima kasih kepada lo semua yang sempat meluangkan waktu nya untuk membaca cerita yang tutur bahasa nya gaje ini. tapi perlu kalian ketahui isi cerita ini dikutip dari kisah nyata ya walaupun ada yang gue tambah-tambahin dikit biar ga gaje-gaje amat ni cerita hehehe.
ohya kalian mau tau ini tu kisah nyata nya siapa? ini tu kisah nyata gue tauk! ;')
iya gue:') hmm seperti yang temen-temen gue bilang, Cerita Cinta gue itu emang bener-bener Dramatis, udah kayak Film-film gitudeh, tapi ya begitulah kenyataan nya. oke silahkan dibaca.
ohya gue minta maaf kalau makin next part tutur kata nya makin gajelas, secara gue ini bukanlah Gita Gutawa yang penuh dengan Rangkaian kata. *bacotarea* oke,ini dia jangan baper ya guys, gue doain semoga kisah cinta kalian ga setragis ini hmm:') cukup gue aja, jangan dia jangan dia cukup aku huoo.

monggo👇👇👇

***

malam ini aku merasa sangat bosan.
aku mengutak atik handphone ku, melihat notif-notif yang masuk di sosial mediaku. ah ini tak cukup!
aku masih merasa bosan.
aku meng-on kan tape di atas meja kamarku ini, kemudian mendengar lagu-lagu terbaru di radio.
kebetulan saat aku memutar Radio, lagu nya sudah diakhir, kemudian hening.. dan berganti lagu lain.
.
.
.
"Berawal dari tatap
Indah senyummu memikat
memikat hatiku yang hampa lara..
senyum membawa tawa
tawa membawa cerita
cerita kasih indah tentang kita..
terkadang ku ragu
kadang tak percaya
tapi ku yakin kau milikku..

Kau membuatku bahagia
disaat hati ini terluka..
kau membuatku tertawa
disaat hati ini terbawa..
terbawa oleh cintamu untukku
untuk kita :)..."

dengan cepat aku menekan tombil -off pada radioku.
aku menghela nafas panjang setelah mendengar lagu ini, tak perlu lagi aku lanjutkan sampai lirik akhir.
hatiku rasanya tersayat, airmata ku sudah memenuhi kantung mata lalu
aku memejamkan kedua mataku pelan, kubiarkan airmata mengalir bebas dipipiku.
hanya satu yang terputar diotakku saat ini, kenangan indahku bersama Marco dulu sebelum dia mengubahnya menjadi kepingan luka seperti sekarang ini.
masih tersimpan dan sangat jelas.
jujur aku sangat merindukan saat-saat itu meskipun aku tahu itu tidak akan pernah terulang kembali.

aku sangat menyukai lagu ini saat aku mulai mengenal Marco,ini merupakan lagu favoritku. disetiap liriknya memiliki arti tersendiri bagiku, bahagia sekali rasanya.
tapi beda untuk sekarang, kini Marco sudah menghancurkan semuanya dengan sekejap, yah. aku membenci Marco!

***

Pagi itu aku terlambat datang ke sekolah karna alasan yang sama, terlambat bangun!
seluruh penjuru sudah terlihat sepi.
aku berlari menyusuri koridor sambil sesekali melirik jam stenlis yang melingkar di tangan kananku

"sial!! gue udah terlambat 20 menit"..

aku kembali berlari lebih cepat dari sebelumnya, hari ini pelajaran pertama adalah Akuntansi, bu Aren.
salah satu guru paling kiler di sekolahku.

kini aku sudah berdiri didepan pintu kelasku, dengan nafas terengah-engah ku coba mengetuk pintu dengan hati-hati.

"tok..tokk..tokkk.."

suasana hening..

kemudian seseorang dibalik sana membuka kan pintu.

YAHH!! siapa lagi kalau bukan bu Aren.
aku tersenyum lebar menatap bu Aren, ia mulai memasang wajah kilernya.

"selamat pagi bu" kataku ramah

"hallo, selamat pagi nona Ve.. apa semalam kamu tidur larut malam lagi?"
jawab bu Aren

dari nada bicara nya sepertinya bu Aren tidak marah karna aku terlambat lagi kali ini, syukurlah.. batinku.

"hehe hanya sedikit terlambat bangun bu maaf saya terlmbat lagi" kataku cengengesan

"apa kamu tahu ini jam berapa Ve?"

"7.30 bu"

"itu artinya?"

"apa bu?" ucapku polos masih tak mengerti

"Kamu itu sudah terlambat 25 menit, Veranda Subiantoro!!! dan ini sudah kedua kalinya kamu terlambat saat jam saya!

"eee..maaf bu saya ga akan ngulangin lagi deh.. janji?"

"maaf,maaf! kemarin kamu mengatakan hal yang sama, tapi lihat? kau terlambat lagi kan?"

"..."

"sekarang kau bersihkan toilet disamping kelas XII IPS 1 itu, faham?"

telingaku berdengung mendengar lengkingan suara nya itu, perkiraanku salah besar-_- aku mengira bu Aren tak akan marah padaku.

"tapi bu?.." aku masih berusaha membela diri agar tidak diberi hukuman

"kamu mau ibu tambah hukuman nya?!"

"ehh.. gak bu gak.."

"cepat kerjakan sekarang!!"

tanpa menunggu jawabanku, ia langsung memalingkan wajahnya masuk kedalam kelas dan menutup pintu.

dengan langkah malas dan wajah datar aku menghampiri toilet yang bu Aren katakan.

sudah ada seseorang disana.
"hmm.. ternyata tidak hanya gue yang terlambat dan dihukum hari ini hahaha" kataku dalam hati

aku membuka pintu toilet untuk memastikan siapa yang dihukum bersamaku.
ia membelakangiku, aku hanya bisa menatap punggung nya saja.

tak lama ia berbalik menatap ke arahku, kami saling berpandangan.

ia tersenyum manis, tubuhku kaku dibuatnya.

"ya Tuhan,yang didepan gue ini beneran kak Marco?most prefer di sekolah gue? gilak ganteng bgt" batinku lebay.

"eh hey? apa lo dihukum juga?" kata nya membuyarkan lamunanku

"aaa.... iya gue disuruh bersihin toilet sama bu Aren karna udah dua kali telat jam dia"

"Ohgitu, yaudah lo tinggal lanjutin bersihin bagian lantai nya aja yah? bagian atas nya udah gue bersihin kok, nih" dia menyorongkan sikat lantai itu padaku.

ku tatap wajahnya sebentar lalu kuraih sikat yang dia berikan.

tanpa mengucapkan apa-apa lagi, laki-laki itu mengambil tasnya dan berlalu pergi.

sedangkan aku masih terpaku menatapnya dengan posisi yang sama.
terpana dengan wajah tampan nya, aku seperti jatuh cinta pada pandangan pertama-eh-

***

Wake Up with TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang