Himself

18 2 1
                                    

Alex mulai menguap dan merasakan kantuk yg sangat. Tapi, aku nggak tau kenapa dia seperti menahan kantuk nya dengan berdiri didepan kursi seperti menunggu seseorang.

Aku mengamati Alex dengan tatapan curiga. Dari balik tiang lampu, aku mulai merasa kedinginan. Menggigil. Membeku. "Apa yg dia lakukan sampai selarut ini?" Aku akhirnya terlelap hingga sayapku membawaku entah kemana.

****

Aku terbangun. Ku lihat ke sekelilingku. "Rumah" akhirnya sayapku ini berfungsi dengan baik.
Aku melihat kearah arloji kecil yg kemarin ku temukan di stasiun tempat dimana Alex lembur.

", bagaimana dia sekarang?"
Aku memikirkan Alex yg tadi malam berdiri seperti orang kikuk di stasiun.

Aku mengenal Alex saat aku mampir ke bumi untuk mencari sahabatku. Aku menemukan dompet miliknya dan mengintip isinya.

Tapi sumpah!! Aku tak mengambilnya. Saat seseorang mengambilnya dan membukanya, baru aku tau isinya.

Kemudian, seorang laki laki datang dan menanyakan dompetnya. Dia Alex.

Aku mengikutinya, sampai dia masuk ke sebuah rumah besar yg didalamnya banyak sekali bunga. Aku sangat menyukai aroma bunga itu.

"Hmm, harumnya..! Rasanya seperti di surga."

Aku lalai sampai akhirnya aku kehilangan jejak Alex. Sayang sekali.

******
Sorry kalo pendeknya terlalu...

Tapi tetep di vote ya!:-D

WILD WINGS MAY OUR FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang