Bahagia

111 10 0
                                    

Next ceritanya

selamat membaca ya kawan

*******

Semua murid-murid tertawa saat melihat wahyu berdiri di depan kelas bergaya seperti bebek sambil ngomong aku tidak mengulangi lagi. Dia di hukum bu metta karna ketahuan tidur di kelas. Sudah setengah jam dia dihukum. Aku tau saat ini dia sangat malu karna wajahnya saat ini memerah dan dia tidak berani menatap kearah anak-anak kelas. Aku sebenarnya kasian melihat dia seperti ini, tapi aku juga senang karena lumayan hiburan gratis.

" syukuriin weekkk...!" aku memeletkan lidahku ke arah wahyu saat dia di persilakan duduk kembali oleh bu metta.

Dia mengeram sambil melotot ke arahku. Dia mengucapkan awas loe kepada ku tanpa mengeluarkan suara hanya mengerakkan bibirnya saja. Aku tertawa melihat ekspresi wajahnya tadi sangat lucu.

" ayuu.. Apa yang kamu tertawakan?". Suara bu metta berteriak dari tempat duduknya.

" enggak bu, gak ada ,maaf." ucapku sambil menggaruk belakang leherku yang tidak gatal.

Aku melihat teman-teman ku yang menahan tawanya. Apalagi wahyu in the genk menertawaiku tanpa suara.Rasanya malu saat ini.

Teng teng teng

Jam istirahat berbunyi aku keluar menuju kantin dengan elok dan sinta. Semenjak selesai MOS kami akhirnya memutuskan untuk berteman. Aku duduk di kursi paling ujung. Kulihat wahyu dan teman-temanya baru datang. Dia melihat ke arahku dan tersenyum, selalu seperti itu jika bertemu dengan ku. Mereka duduk dibagian paling ujung kantin. Itu tempat terfavorit genk wahyu.

Teman-teman wahyu sangat tampan di tambah mereka anak- anak orang kaya di sekolah ini.
Febri teman wahyu melihat ke arahku dan tersenyum sambil melambaikan tangannya. Aku membalas senyumannya. Kalau yang tersenyum febri aku pasti suka. Karena jujur aku mengaguminya. Sikapnya yang sopan ditambah wajahnya yang tampan dengan lesung pipit di pipinya menambah daya tarik tersendiri. Berbeda dengan wahyu yang perilakunya buruk bahkan buruk sekali. Andai febri suka denganku aku pasti akan menerimanya. Walau itu mustahil. Impianku mempunyai pacar pintar,rapi, sopan akan terwujud jika dengan febri. Aku tersenyum memandanginya.

"Ehemm...!! Deheman elok membuyarkan lamunan ku.

" aa apa llok..? Ucapku terbata-bata

" cie..cie.. Lagi liatin sapa, wahyu yah,? Ucap teman-temanku berbarengan.

" ihh.. Sapa juga yang ngeliatin wahyu males banget." jawab ku malas sambil memutar bola mataku.

" tadi buktinya elo lihatin dia mulu." sahut sinta

" aduhh.. bukan curut itu. Tapi febri itu lho tampan banget mau dech jadi pacarnya." jawabku sambil tersenyum.

" loe suka sama febri? Jawab mereka berbarengan dengan ekpresi kaget.

" kalian gak usah teriak-teriak kenapa sihh..!! Jawabku sambil menengok ke arah gerombolan wahyu memastikan meraka tidak mendengar.

" maaf..maaf gue kaget yu, gue kira loe suka sama wahyu." ucap elok

" iya enggak lha.. kan gue uda perna bilang kalo gue gak suka sama wahyu. Klo loe suka ambil aja gak papa." ucapku sambil menahan dagu dengan kedua tanganku.

Ya kali gue suka sama makhluk jadi-jadian kayak si curut wahyu. Membayangkan aja gak perna. Amit-amit dahhh. Klo febri gitu gak papa dedek mau bang.

Setelah perbincangan di kantin tadi aku mengetahui kalau elok itu kagum bahkan terlena terhadap wahyu. Katanya wahyu itu tipe-tipe badboy. Untung saja aku gak perna terlena meskipun dia selalu bersikap baik kepada ku.

__________***________

Aku mengendarai motor cantikku. Tiba-tiba ban motorku agak oleng. Ku pinggirkan motorku, kucek ternyata ban belakangnya kempes. Ku mantikan mesin motorku. Ku dorong mencari bengkel motor terdekat. Sudah 15 menit aku mencari tapi belum menemukan bengkel motor. Keringat bercucuran membasahi wajah dan bajuku rasanya berat mendorong motor sendiri di tambah cuaca juga panas. Kenapa jadi apes gini?. Nasib-nasib.

" kenapa motormu." tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing bagiku. Aku menengok kulihat wahyu yang sudah berdiri di sampingku.

Kenapa dia selalu datang tiba-tiba?. Di mana pun aku berada selalu bertemu dengan nya. Dia ini manusia apa jelangkung sih. Ayolah ini waktu yang tepat ayu dari pada mendorong sendiri capek.

" bannya bocor." jawabku

" sini..". Wahyu mengambil posisiku mendorong motor milikku.

" apa loe gak repot, berat ya.?." tanyaku tidak enak karena aku selalu cuekin dia. Tapi dia selalu baik padaku. Kan jadi merasa bersalah klo dia baik gini.

" aku ini cowok ayu. Kalo cuma dorong motor kayak gini gue bisa. Ngangkat loe aja gue bisa apalagi cuman motor gini keciil." jawab wahyu tersenyum sambil mengesek jari tengah dengan ibu jarinya.

Aku berjalan di belakang mengikuti wahyu. Sesekali aku tertawa karna wahyu menceritakan hal yang lucu. Ternyata di balik sifat menyebalkan wahyu dia memiliki sifat yang humoris. Memang kita tidak bisa melihat orang cuma dari covernya saja terkadang orang yang kelihatan dingin menyebalkan itu yang asyik untuk di ajak berteman. Hingga tidak terasa kami sudah berada di bengkel motor. Wahyu memberikan motor ke tukang bengkel. Kami menunggu sambil duduk di bawah pohon.

" elo lucu juga ya orangnya." ucapku masi tertawa

" loe kira gue kartolo apa?. Yang ngelucu." ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.

" jangan di acak-acak jadi jelek kan gue." ucapku mengerucutkan bibir.

" loe itu tetep cantik meskipun kayak gini." ucapnya menyentil hidungku.

" loe gak usah menghina." jawabku melengos.

" itu bener ayu. Sapa juga yang menghina. you are a beautiful girl I've ever met." ucapnya sambil menarik wajahku menghadapnya.

Rasanya seperti ada berjuta kupu-kupu di peruku. Berdebar kini yang aku rasakan. Aku tidak tahu apa yang aku rasakan saat ini. Kenapa dia bisa membuatku jadi begini. Wajahku memerah semu tak ku sangka dia bisa membuatku merona malu karna ucapannya.

Aku berpisah di pertigaan dengan wahyu. Karna arah rumah ku berlawanan arah dengannya, aku belok kiri sedang kan wahyu belok kanan. Aku melambaikan tanganku meninggalkan wahyu. Hari ini aku sangat senang senyum tak pernah hilang dari wajahku. Bahagia kini yang sedang aku rasakan.

Ku parkirkan motorku di depan halaman rumah.

" assalamualaikum." ucapku membuka pintu rumah.

Aku masuk kedalam ku lihat kak yogi sedang menonton tv.

" wa'alaikumsalam." jawab kak yogi melihat kearahku.

" baru pulang dek, kok telat pulangnya tumben?. Tanya kak yogi

" iya kak tadi ban motorku bocor jadi harus nambal dulu." jawabku sambil meneguk air yang sudah ku tuang ke dalam gelas.

Kak yogi mengangguk pertanda paham. Aku masuk ke dalam kamar dan mengganti bajuku dengan baju santai. Ku rebahkan tubuhku di atas kasur. Ku pandangi langit- lagit kamarku. Aku tersenyum saat mengingat perkataan wahyu tadi. Sungguh aku bahagia hari ini. Mungkin mulai hari ini aku akan berbuat baik kepadanya.

*****

Halo gays gimana bagian ini? Masih mau lanjut?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang