Awal Pertemuan

403 9 2
                                    

Maaf maaf, baru bisa update
Gambar di atas itu Ragil. Imut kan dan cakep

Ragil pov

Sinar mentari telah menyapa badanku dan suara teteh rosa yang memanggilku dengan ........ ...
Bentar deh suara teteh rosa kok begini

"Gil, cepat bangun. Sudah jam 6.30, kamu gak sekolah !! " kata mamahku

Ow, ternyata suara ibu peri gagal a.k.a mamahku

Oke dirumahku sekarang cuman ada aku sama mamahku yang menurutku disiplin banget. Emmm soal ayahku, dia telah meninggal disaat aku umur 5 tahun, kata mamahku gara-gara kecelakaan.
Well itu cukup menyedihkan dan tragis bukan. Tapi aku biasa aja, khan aku enggak lihat. Hehee

PLAKK !!! BUUKKK !!

"Aduuhh, Kenapa sih thor, ?? "

"Itu bokap lo tau yang meninggal, and cepetan mandi. Gue mau ngelanjutin nih story"

"Gil, cepat mandi. Atau mamah akan membangunkanmu dengan tongkat sihir mamah ! "
Kata mamahku

"Iya mah, aku akan mandi " Ujarku sambil berteriak

Itulah yang terjadi setiap pagi hari di rumahku berteriak, berteriak dan berteriak

Skip aja soal itu

Aku sudah berpakaian dengan rapi, wangi dan cakep.

"Gil, cepetan turun untuk sarapan"
Ujar mamahku

"Iya mah, tunggu sebentar" jawabku sambil turun kebawah

"Pagi mah, tumben nggak langsung kerja, Mah" Ujarku sambil makan roti

"Rapat mamah nanti jam 09.00, jadi mamah bisa berangkat siang"

"Ooooo, begitu "
Sambil ngelirik jam ditangan 06.50 WIB

"What, kog jam segini. Gawat nih kalau terlambat"

Mamahku yang liat kelakuanku cuman geleng-geleng doang

"Mah, aku berangkat dulu ya. Bye mah"

"Hati-hati, jangan ngebut-ngebut"

Aku tak menghiraukan perkataannya mamah, aku langsung naik motorku dan wuuusshhhh

#disekolahan

Untung jarak rumahku sama sekolahan deket, coba kalau jauh bisa mampus aku.

Sesampainya dikelas, aku langsung disambut oleh sobatku yang gila, siapa lagi kalau bukan Heri.

Pasti kalian bingung, kenapa aku sama Heri sekelas karena, saat pembagian kelas dia merengek untuk sekelas denganku

"Gil, kog kamu baru nongol sih. Aku kan belum ngerjain PR matematika" sungutnya sambil memasang tampang sedih

"Salah sendiri kamu gak ngerjain, dan aku baru nongol karna tadi bangunku kesiangan" balasku

"Ya udah, mana buku matematika kamu" pintanya

"Enak banget, kamu mau nyontek punyaku" balasku

"Ayolah Gil, kamu kan baik, sopan, tidak sombong, rajin menabung pula. Aku pinjem buku kamu dog, please ?? " ujarnya sambil pakai jurus tapak sucinya yaitu puppy eyes

"Oke, jangan masang muka begitu lagi. Aku gak kuat" ujarku sambil nyerahin bukuku

"Gitu donk, jadi sobat tuh saling bantu" Katanya

"Terserah kamu bilang apa, tak akan ada yang percaya" batinku

TEETT TEEETT TEEETT ....

Cinta Bertepuk Sebelah TanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang