" Seseorang dikatakan sahabat apabila ia sudah bisa menjaga perasaan sahabatnya dan akan berusaha untuk tidak menyakiti hati sahabatnya " -PriskaDef
***************
Di suatu malam yang sunyi, seorang gadis tengah melamun di balkon kamarnya. Duduk seorang diri, menikmati langit yang memancarkan bintang yang berkedip-kedip. Sesekali ia menatap bintang dan bulan sambil tersenyum. Entah apa yang ia pikirkan. Gadis itu kemudian beranjak dari balkon kamarnya, menutup jendela, lalu tidur.
**********
Perlahan sinar mentari mulai menyapa menyelonong masuk ke jendela kamar gadis tersebut. Perlahan, ia membuka mata. Kemudian gadis itu segera melakukan rutinitasnya. Setelah itu, ia mendengar teriakan yang sangat ia kenali.
"Sayang, udah selesai belum siap-siapnya? Ayo sarapan!,"
"Iya Ma, udah selesai kok, bentar lagi aku nyusul, Ma,"
Salshabilla Adriani, seorang gadis periang yang disiplin dan selalu patuh pada orang tuanya. Sosoknya yang ramah, banyak digemari oleh orang sekitarnya.
Sesudah sarapan, Salsha berangkat ke sekolah bersama kakaknya. Kebetulan sekolah Salsha searah dengan sekolah kak Adam. Sampai di sekolah, Salsha berpamitan pada kak Adam dan segera masuk ke kelasnya. Ternyata kondisi kelas masih sepi. Beberapa anak sudah mulai datang kecuali sahabatnya. Namun tak berselang lama, sahabatnya muncul juga.
Bel masuk berbunyi, dengan segera Aldi dan Salsha duduk di bangkunya. Ya, Aldi, Salsha, Steffi, dan Iqbaal adalah sahabat sejak mereka SD sampai sekarang kelas 9.
Saat pelajaran berlangsung, Aldi tak henti-hentinya memandangi Salsha di sebelahnya. Ia sangat mengagumi sosok Salsha. Salsha yang periang, cantik, baik, penyayang, dan ahh yaa.. satu lagi, cerdas ialah tipe cewek Aldi. Bahkan di otak Aldi pernah terbesit bayangan bahwa ia ingin memiliki Salsha.
' kriiinggggg.... krriinnngg '
Bel istirahat menyadarkan Aldi yabg sedari tadi memandangi Salsha. Jam pelajaran barusan benar-benar tidak ada yang masuk di otak Aldi, ya karena di otaknya hanya ada Salsha, dasar Aldi.
Seperti biasa mereka pergi ke kantin bersama. Aldi duduk dengan Salsha, sedangkan Iqbaal duduk dengan Steffi.
"Guys, ntar kita ketemuan di cafe biasa yukk..! Jam 4 yaa!," ajak Aldi
"Wokeeeehhhh Bro..." mereka semua mengangguk dan mengangkat jempolnya
Bel masuk berbunyi, sesegera mungkin mereka berlari kembali ke kelas. Sejak jam pelajaran dimulai sampai berakhir, Aldi terus melamunkan sosok Salsha. Ternyata Aldi dan Iqbaal tengah jatuh hati kepada sahabatnya yaitu Salsha dan Steffi. Keinginan Aldi untuk mengajak sahabatnya ke cafe itu karena ia ingin mengungkapkan isi hati pada pujaan hatinya. Aldi dan Iqbaal sudah menyukai sahabatnya sejak setahun yang lalu. Namun berbeda dengan Aldi, Iqbaal justru tidak ingin memanjangkan masalah asmara itu. Iqbaal tidak ingin menjalin hubungan lebih dari sahabat, karena usianya masih belia dan orang tuanya melarangnya. Toh agama juga melarang, kan?. Dan ternyata juga Salsha dan Steffi memiliki perasaan yang sama terhadap Aldi dan Iqbaal. Tetapi mereka memilih diam dan tidak mengurusi hal-hal seperti itu mengingat umur mereka yang baru menginjak kelas 9 SMP. Masih terlalu kecil pikirnya.
' kriiingggg... krrrrriingggg '
"Heyy!!," panggil Salsha sambil mengibaskan tangannya di depan muka Aldi
"Di,, Aldii ayoo udah jam pulang nih!," ajak Salsha
"Eh.. astaga.. maaf maaf!," jawab Aldi
"Kenapa atuh melamun mulu?," tanya Salsha
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Cukup Umur [CERPEN]
Short Storymenceritakan tentang kehidupan 4 sahabat cowo & cewe, dimana ke-4 sahabat tersebut saling menaruh perasaan satu sama lain. Perasaan itu muncul saat mereka masih menginjak kelas 2 SMP. Namun, apakah mereka akan menjalin hubungan lebih dari sahabat? L...