Persaingan Antar Sahabat

105 1 1
                                    

Selepas dari kejadian tersebut, Raisa pun mulai dikepung dengan perasaannya terhadap Afgan dan Kenan.. Ia bertambah pusing setelah mengetahui bahwa ia jatuh cinta terhadap 2 orang teman baiknya.. Dengan rasa malu-malu, ia pun bercerita kepada Maudy mengenai perasaannya dan kejadian tempo hari itu..

"Dy, aku mau curhat nihh!!" Seru Raisa berbisik pelan...
"Boleh kok, tapi entar kalau pulang beliin aku es campur ya!!" Jawab Maudy sambil menawar..
"Ok.. Begini, aku punya perasaan terhadap dua orang cowok, dan kedua cowok ini adalah teman baikku!! Bagaimana cara aku menyikapi hal ini??" Tanya Raisa murung..
"Hmmm... Gimana ya?? Memang dua orang cowok itu siapa?? Aku kenal, nggak?" Tanya Maudy penasaran..
"Iya, kamu pasti tahu tentang mereka.. Mereka itu Afgan dan Kenan.." Jawab Raisa pelan..
"WHAT??" Seru Maudy berteriak..
"Kamu suka sama Afgan.." Tanya Maudy kembali..
"Iya, dari awal semester dua ini.." Jawab Raisa kembali mengingat..
"Emang kenapa??" Tanya Raisa balik.
"Nggak apa-apa kok" jawab Maudy dengan mukanya tidak terlihat senang..
"Kita ke perpustakaan, yuk!! Katanya ada novel baru tuhh!!" Ajak Raisa..

Mereka pun berjalan menuju perpustakaan.. Raisa yang tidak menyadari suatu hal, hanya berjalan dengan anggunnya.. Walaupun saat itu, Maudy sedang berpikir dan tampak sedih terhadap pernyataan Raisa bahwa Raisa juga menyukai Afgan..
Di Perpustakaan

"Hmmm.. Sa, kamu suka Afgan karena apa sihh??" Tanya Maudy penasaran
"Hmm.. Apa ya?? Mungkin karena menurutku dia itu cocok untukku, sempurna gitu..." Jawab Raisa sambil memutar bola matanya
"Ohhh, gitu ya!!" Balas Maudy dengan mulut melongo

Di dalam hati Maudy perasaannya mulai bercampur aduk. Ia tidak habis pikir, orang yang ia suka ternyata disukai oleh sahabatnya sendiri.. Ia harus memilih hal ini.. Ia harus memutuskan suatu keputusan yang menguntungkan dirinya... Tanpa berpikir panjang, ia pun memutuskan untuk memilih Afgan dan bersaing dengan Raisa.. Namun, hal ini tak boleh diketahui oleh Raisa..
"Ya!! Aku harus kuat!! Kita lihat saja, siapa yang akan mendapatkan hati Afgan.." Seru Maudy dalam hati

Di lain waktu, Raisa dalam hatinya tengah memikirkan konflik antara Afgan dan Kenan.. Ia tahu bahwa ia harus memilih satu diantara mereka.. Hal itu yang membuat kepala Raisa, tak habis pikir..

"Bagaimana ini? Afgan dan Kenan? Siapa yang harus aku pilih??" Kata Raisa dalam hati..
"Aku bingung!!" Kata Raisa agak keras..

Suara tersebut membuat beberapa orang diperpustakaan menjadi terusik.. Raisa ditatap oleh beberapa siswa.. Hal ini yang membuatnya pindah ke sisi lain perpustakaan. Setelah membaca selusin buku, Raisa memutuskan untuk pergi ke kantin membeli burger kesukaannya. Disana, ia bertemu dengan seorang gadis yang tampak asing dengan mengenakan pakaian seragama yang sama dengan Raisa. Dengan penasaran dan tak sabaran, Raisa menghampiri gadis tersebut.
"Hai! Kamu anak baru ya?" Tanya Raisa dengan senyum manis. "Iya, kenalkan aku Salsa. Aku kelas 8A!! Kamu? Tanya balik gadis itu. "Waow.. Kita sekelas dong?! Aku Raisa.. Sama, kelas 8A.. Kamu pindahan mana sih? Tanya Raisa. "Sebenarnya aku orang sini juga.. Tapi karena pekerjaan ayahku, aku dan keluargaku terpaksa pindah ke Jepang" jawab Salsa agak malu. "Oohh.. Berarti kamu pintar bahasa Jepang dong!! Ajarin aku dong" kata Raisa agak tertawa.. "Hahahaha.. Iya.. Iya.." Jawab Salsa tertawa kecil. "Nanti aja deh.. Aku mau makan dulu!! Kamu mau juga? Aku traktir nih!!" Kata Raisa.. "Hmm.. Boleh deh!!" Jawab Salsa tersenyum..
Mereka pun makan dan ngobrol bersama di bawah pohon rindang.. Tiba-tiba, Afgan lewat dan tak sengaja melihat Raisa sedang berbicara dengan seseorang yang tampak tak asing baginya. Ia pun menghampirinya.
"Sa, kamu sedang ngapa.. Hah? Salsa? Aku kira kamu ada di Jepang? Tanya Afgan kaget. "Hahaha.. Iya, aku udah pindah ke sini lagi.. Kamu senang, nggak?" Jawab Salsa tertawa kecil. "Padahal baru mau dikenalin.. Ternyata udah kenal!!" Kata Raisa tertawa kecil.. "Iya, Salsa ini teman SD aku!! Tapi dulu ia pindah ke Jepang." Kata Afgan menjelaskan. "Aku sudah tahu kok!" Balas Raisa memutar bola matanya..
Mereka pun bercerita dan tertawa riang hari itu. Tak terasa hari sudah sore. Salsa pun mengajak Raisa untuk pulang bareng bersamanya. Sementara Afgan masih harus tinggal karena mengikuti ekskul basket.

Sore itu, Salsa mengajak Raisa untuk mengunjungi rumahnya yang ternyata hanya beberapa blok dari rumah Raisa. Namun karena tugas yang menumpuk, Raisa terpaksa menundanya. Semenjak hari itu, mereka selalu pulang dan pergi bersama ke sekolah. Mereka pun menjadi dekat.

Disekolah..
"Teman-teman, perkenalkan ini Salsa, murid baru.. Pindahan Jepang lho!! Hihihih.." Kata Raisa memperkenalkan Salsa. "Ooh.. Wow.. Bagus tuh.." Teriak salah satu murid. Setelah pelajaran selesai mereka pun berjalan-jalan di sekitar kelas.

Mereka melihat Maudy di depan Mading sedang berbicara dengan Kenan. Raisa tanpa pikir panjang langsung menghampirinya dan menyambar lengan Maudy.

"Apa sih?? Ganggu aja." Kata Maudy sebel.

"Kok kamu ngambek sih? Kenapa? Hahahahaha!!" Balas Raisa sambil mencubit pipi Maudy. Dengan segannya, Maudy menyambar tangan Raisa dan pergi begitu saja.

Raisa yang agak bigung mengejar Maudy. "Dy, tunggu!!" Kata Raisa agak keras. "Nggak usah ikutin aku.. Mulai hari ini, kita bukan teman lagi" balas Maudy. Setelah itu, Maudy pergi dengan meneteskan air mata.

Air mata pun membasahi pipi Raisa. Dengan hati yang bingung, ia mulai mengelap pipinya yang sembab akan air mata.

"Ada apa dengan dia? Kenapa?" Tanya Raisa dalam hati.

Ia pun pergi dengan hati sedih. Untungnya selama beberapa hari ini, ia dapat terhibur dengan kehadiran Afgan dan Salsa.

Maudy yang melihat kedekatan Raisa dan Salsa merasa cemburu. Di dalam hatinya, ia mulai merasa bahwa Raisa adalah saingannya.

Ia pun berpikir bagaimana agar ia tak kehilangan Afgan, di lain sisi juga masih berteman dengan Raisa. Hal itu membuatnya pusing.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 04, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Love Is Blooming In The SummerWhere stories live. Discover now