Prolog

191 23 7
                                    

Senja yang kelam, bintang dan bulan akan segera menghiasi malam. Musim pun berganti. Layaknya manusia, yang pergi akan segera tergantikan dengan yang datang. Entah sudah berapa lama waktu kian berlalu.

Perempuan itu menelusuri jalanan, sesekali menatap langit, berharap akan ada bintang. Berharap waktu berputar kembali. Ahh tak mungkin!

Perempuan itupun mendengar deru suara kendaraan yang menggema semakin dekat. Mata perempuan itu pun tertuju pada anak kecil yang hendak menyebrang. Pupilnya membesar, sontak perempuan itu berteriak. Gendang telinganya seperti hendak pecah. Ia terduduk lemas di tepi jalan, menutup mata dan telinganya, bahkan kepalanya seperti diremas dengan kuat.

Ingatan itu terulang lagi. Perempuan itu berharap semoga ia tidak sadarkan diri, lalu hilang ingatan. Namun itu hanyalah harapan. Rasa trauma, ketakutan, darah, jeritan, kesedihan, tragedi. Semuanya seperti memori yang di simpan secara permanent. Seperti bekas luka pada kulit yang tidak akan hilang sampai kapanpun.

Kenangan. Kenangan buruk atau baik, mengapa selalu membuat kita sedih? Kenangan buruk membuat kita ketakutan. Sedangkan kenangan yang baik membuat kita merindukan masa lalu dan lupa masa depan.
Mereka bilang kita dapat belajar dari sebuah masa lalu, dari sebuah kenangan. Tapi pasti ada beberapa kenangan yang seseorang ingin menghapusnya dari ingatan mereka. Pasti.

Behind The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang