Pertama lihat kamu itu seperti lihat bintang jatuh yang sekalinya muncul langsung jadi sorotan mata orang-orang. Lihat saja dirimu yang sungguh menawan di mataku. Ya walaupun masih ada yang lebih tampan dari kamu tapi kamu itu masih kategori cowo ganteng di sekolah.Berada di kelas unggulan membuat kamu terlihat cerdas, ya kamu memang pintar. Bagaimana aku bisa tahu? Aku selalu menjadi paparazi kamu, Fa. Selalu mencari tahu tentang kamu lewat sosmed apapun yang kamu punya.
Teman sebangku aku,Ara, mamanya adalah teman mama kamu, Fa. Aku terkadang suka meminta info dari Ara tentang kamu, apapun itu. Mengetahui kalau Ara adalah adik kelas kamu waktu di sekolah dulu.
Ya, kayak kamu waktu itu. Kamu baru putus dari Rani dan itu membuat aku senang bukan kepalang. Peluang aku untuk mendapatkan kamu lebih mudah. Ya walaupun itu sangat sulit mengingat kamu dan teman - teman kamu itu Most Wanted di sekolah. Ya walaupun kamu itu tampan. Memiliki bulu mata lentik, alis tebal, kulit putih dan tubuh kamu yang tinggi tetapi ada salah satu teman aku yang gak suka sama sifat kamu yang kalau ngomong itu gak ada etika, bikin orang sakit hati dan sikap kamu yang dingin sama orang-orang. Tapi aku yakin kalau kamu akan perhatian dan sayang banget sama orang yang kamu sayang dan juga yang kamu cinta, Fa.
Teringat kamu baru putus dari Rani itu membuat aku semakin mengejar - ngejar kamu itu walaupun kamu gak tahu. Tapi disaat semangatku untuk kamu semakin menggebu, ada saja yang membuat aku down seketika.Seperti jatuh dari ketinggian beribu-ribu meter. Memang itu sangatlah lebay tapi memang itu yang aku rasakan.
Ya, aku shok seketika dan berasa antara percaya dan tidak. Dan ternyata itu memang nyata.Walaupun kamu sudah mempunyai kekasih tapi aku masih sayang kamu, Fa. Kamu sekarang sudah lulus, berarti udah gak ada lagi kesempatan aku untuk melihat kamu secara diam-diam lagi. Sekarang kamu udah tenang sama kekasih baru kamu, Aniq, karena gak ada yang ganggu kamu lagi.
Oke. Mungkin aku gak bisa move on dari kamu saat kamu tiba-tiba saja muncul di hadapanku dan teman-temanku. Nafasku seketika tercekat dan dadaku bergemuruh antara senang dan sakit. Kamu baru saja memboncen Aniq di belakang kamu dan kalian turun dari motor beriringan jalan dengan tangan kamu menggenggam jemari tangan Aniq mesra dan memasuki cafe yang baru saja aku kunjungi. Sungguh aku sakit hati. Rasanya ingin menangis sekarang, tapi aku tidak mau selemah itu di hadapan kamu dan juga teman-teman aku.
"Ya Tuhan terima kasih engkau sudah mengabulkan doaku yang satu ini"
'Dapat melihat mereka bahagia'
Aku Tahu Diri, Fa. Siapa Kamu, Aku dan Dia!
~WulanIRS~