Tadaima!
"Sakura aku minta maaf"
"Minta maaf untuk apa?"
"Untuk segala nya yang telah ku perbuat"
"Dasar bodoh!"
"..." Tersenyum tipis-oOo-
"Sasuke, apakah aku dapat ikut bersamamu?"
"Cih, ini tidak ada kaitannya denganmu. Ini adalah jalan penebusan dosa-dosaku, aku ingin melihat sendiri bagaimana dunia ini bekerja"
"..."
"Aku akan segera menemuimu lagi" dia tersenyum
"?" Aku bingung
*TEKK* dia menyentuh keningku dengan jarinya
"Dan terimakasih." Ucapnya mengakhiri moment yang sangat langka bagiku ini.-------------------------------------------
Aku tidak yakin dia akan kembali, sudah dua tahun ku tunggu dengan sabar namun dia tidak juga datang.
Ku habiskan hampir seluruh waktuku dirumah sakit agar tidak terlalu bosan menunggu. Namun hal itu tidak selalu berhasil.
Di setiap waktu aku selalu mengharapkan kehadirannya. Menunggunya kembali. Dan penasaran akan kisah yang diberikan Tuhan selanjutnya untuk kami.
Kira-kira apakah Tuhan akan memberikan kebahagiaan dari jerih payahku untuk bertahan?
Tanpa ku sadari kini aku merenung sendiri di dalam hati. Berbicara tentang keluh kesah ku kepada akal pikiran ku sendiri.
Entah sudah berapa lama aku terdiam di ruang kerjaku memandang kosong taman rumah sakit Konoha.
'Jadi berapa lama lagi aku harus menunggumu, Sasuke-kun? Setidaknya tolong berikan kepastian.' Rintih ku menahan pilu.TOKK
TOKK"Gomen Sakura-forehead, ada pasien khusus yang butuh penanganan darimu." Jelas wanita bersurai pirang, sahabatku semenjak di akademi dulu.
"Bisakah kau berhenti memanggilku dengan sebutan itu Ino-pig?" Geramku yang hampir ingin menghantam meja kerjaku. Ino yang sadar akan niatan iblisku segera menahan pergelangan tanganku dan berbicara tegas,"Sudahlah cepat kau kesana, kasihan pasienmu menunggu terlalu lama."
Akupun memutar mata bosan dan segera melenggang pergi meninggalkan ruangan tanpa menjawab sepatah katapun perkataan Ino.
Tanpa sepengetahuanku, Ino mendengus serta menyeringai senang. 'Ku harap ini kejutan terindah untukmu, Sakura.'-------------------------------------------
FLASHBACK ONTap
Tap
TapTerdengar langkah kaki menggema keras di lorong rumah sakit. Hiruk pikuk dan keramaian sama sekali tak terdengar karena rumah sakit sedang sepi dari pasien.
Sisa-sisa pasien yang dirawat karena perang dunia keempat sudah mulai di pulangkan.
Lelaki itu merasa tak asing dengan keadaan tempat yang sedang dilangkahinya, karena dahulu ia pernah terbaring lemah di salah satu ruangan bersama sahabatnya.
Tap
Tap
TapLelaki itu merasakan ada langkah seseorang yang tak jauh, berjalan pelan dengan arah berlawanan. Takut-takut di intai musuh, segera ia mengaktifkan sharingan nya.
TAP
TAP
TAPLangkah seseorang itu terdengar semakin dekat. Lelaki itu menyiapkan dirinya beserta pedang kusanagi kesayangannya.
Saat berjarak sekitar 5 meter, sang misterius itu berhenti. 'Hn? Wanita berambut panjang dikuncir satu? Seperti tak asing.' Batin si lelaki.
Tanpa ia sadari wanita misterius ini memicingkan matanya berusaha mencari tahu siapa seseorang yang ada didekatnya. 'Lelaki berambut raven seperti pantat ayam yang sudah memanjang? Dengan kulit putih seperti porselen dan mata hitam kelam?mungkinkah itu...' Batin wanita misterius ini dan lalu semakin mendekatkan dirinya kepada lelaki itu.
"Kau? Sasuke-kun?" Terlihat wanita berambut pirang panjang yang dikuncir satu terkejut dengan sesosok lelaki tampan didepannya. 'Oh astaga jika dia Sasuke, dia benar-benar terlihat tampan. Ah! Bahkan lebih tampan dari dia yang terakhir kali kulihat!' Batin wanita itu
"Hn?" Tanya nya dengan singkat. Ya benar dia pasti Sasuke. Bahkan kosakata nya pun tidak berubah.
"Kau siapa?" Tanya pria yang diduga Sasuke itu ketika tahu omongan singkatnya tak dibalas.
"Aku Ino, Yamanaka Ino. Apakah semudah itu kau melupakan temanmu di Konoha? Apa jangan-jangan kau telah lupa dengan Sakura dan Naruto juga?!" Tanya Ino kesal.
"Ah gomen." Ucapnya lagi. Ya dia memang pria yang sama sekali tidak berubah. Tapi biar bagaimanapun Ino sudah menyerah untuk mengejarnya dan lagipula ia sudah mulai bisa mencintai Sai.
"Bisakah kau beritahu aku dimana Sakura sekarang?" Ino tersentak mendengar pertanyaan dari Sasuke. Bagaimana mungkin pria yang berkali-kali menyakiti dan mengabaikan bahkan berniat membunuh sahabatnya ini malah ingin menemui Sakura?
"Mengapa kau mencarinya? Dan bagaimana kau tahu dia berada di tempat ini?" Tanya Ino mengintimidasi.
"Aku sudah menemui Naruto terlebih dahulu, dan si Dobe itu mengatakan jika Sakura bekerja disini."
"..."
"Apa sudah selesai? Dapatkah kau beritahu sekarang? Jika tidak aku bisa mencarinya sendiri dengan rinnegan-ku." Ucap Sasuke dengan datar dan dingin. Ia berniat untuk segera pergi dan menghindari percakapan yang tidak berguna itu.
"Eh.. Tunggu dulu! Apakah kau berniat untuk menyakiti Sakura lagi?" Tanya Ino dengan pelan, takut-takut memancing amarah pemuda dari klan Uchiha yang tersisa itu.
Sasuke tersentak dan menghentikan langkahnya. Sejenak ia berfikir, 'Apakah aku hanya akan menyakitinya jika aku menemuinya sekarang? Tapi tak dapat ku pungkiri bahwa aku memang merasa nyaman berada disekitarnya. Bukankah sebaiknya segera ku utarakan saja niatku sebenarnya? Lagi pula, jika dilihat-lihat kami sudah cukup usia.'
Ino yang merasa diabaikan pun mulai kesal dan bertanya dengan nada yang sedikit tinggi.
"Hei Sasuke sampai kapan kau mau berfikir?" Tanya nya kesal
"Hn. Aku ingin menikahinya." Ujar Sasuke datar.
"NANI? BARU DATANG LANGSUNG MAU MENIKAHINYA?? APA KAU GILA SASUKE???!" Jerit Ino yang sangat terkejut akan pernyataan Sasuke.
"Hn aku serius. Aku ingin dia satu-satunya orang yang membantuku dalam membangkitkan klan ku." Jelasnya.
Ino pun memijit-mijit kepalanya sembari berfikir bingung. Memang Sakura dan Sasuke merupakan pasangan yang serasi, tapi apakah akan baik-baik saja jika mereka harus menikah di umur 20 tahun? Dasar Uchiha memang mesum ternyata.
"Ah baiklah kau tunggu saja di ruang 016 dan aku akan menyuruh Sakura kesana." Jawab Ino mengakhiri percakapan dan segera berjalan cepat untuk menghampiri Sakura yang sedang berada di ruang kerjanya.
'Oh Sakura ku yang malang, sebentar lagi semua penantianmu akan terbayar dengan apa yang sangat kau impikan sedari kecil.'
YOU ARE READING
Tadaima! (Sasusaku oneshoot)
RomanceInilah karya fiksiku yang masih amatiran, selamat membaca!