Tata

###########

Jam sudah menunjukkan pukul 9:45 menit tapi tata masih terlelap di kamar kos sederhananya yang sudah ia tempati 3 tahun belakangan ini..

Suara berisik para tetangga kamarnya yang sibuk melakukan aktifitas hari libur seperti bebersih mencuci dan tetek bngek lainnya sejenis itu.. Bahkan suara musik dari berbagai daerah negara dan bahasa yang bercampur aduk kompak membuat suara gaduh..tak sedikitpun mengusik tidurnya..

Tak seperti teman-temannya yang menganggap hari libur adalah hari wajib untuk bersih-bersih shoping bertemu teman-teman atau pacar..
Baginya hari libur adalah hari untuk dirinya sendiri.. Hari dimana ia bebas dari rutinitas dan bisa bangun siang sesukanya..

Tata mulai terjaga, sekebo-kebonya dia tak pernah bisa tidur lewat dari jam 10..
Meski begitu ia enggan bangkit dari tempat tidur..
Terdengar lagu batak dari kamar di sbelah kanannya lalu lagu india di kmar sebelah kiri dan sayup" ia juga mendengar suara iwan fals yang sedang menyanyikan lagu bongkar entah di kamar mana lagi yang memutarnya tata hanya tersenyum tak perduli..

Kos yang di tempati tata berbentuk rumah dengan 5 kamar berlantai 2 , mirip asrama tapi terasa seperti di rumah sendiri.
Ruang tamu dan dapur adalah milik bersama, begitu mereka bilang waktu pertama tata kos disini, tata bertanya-tanya bukankah lbih mudah untuk mengatakannya tempat umum..
Tapi setelah bberapa hari menetap tata mngerti tempat ini istimewa, bukan kos biasa..
Semua orang baik ramah perhatian dan over dosis peduliannya disini kau tidak bisa punya rahasia..
Karna mereka bisa tau bahkan sebelum kau menceritakannya..
Tata selalu terheran-heran dan ketika ia bertanya mereka hanya menjawab dengan mengangkat bahu, naluri perkosan mungkin.. Oh jawaban macam apa itu..
Tata berhanti untuk peduli, lagian percuma mereka pun sama tidak taunya dengannya.

Tata berjalan ketoilet masih sempoyongan ia memutuskan untuk mandi, perutnya sudah mulai keroncongan minta di isi..
Ia yakin tia seorang penulis yang juga jago memasak itu sedang melakukan eksperimen di dapur.. Apa pun yang di masaknya selalu enak. Bahkan baunya saja terasa enak membuat cacing  di perut tata samakin heboh..

Setelah segar tata kluar dari kamarnya mengabaikan rendy yang sedang asik menyemir sepatunya sambil menyanyikan lagu batak..
Dia seorang sales marketing karna itulah dia selalu memperhatikan penampilannya.. Meskipun tata tk mengerti apa hubungannya sales marketing dan penampilan keren.. Tata mengiakannya saja..

Tata tak melihat mira gadis bandung penggemar india itu, dia yang termuda di antara kami masih kuliah.. Tapi pemikirannya jauh lbih dewasa dari penampilannya..
Mungkin sedang membantu tia pikirnya lalu turun kbawah menuju dapur..

Di ruang tamu tata melihat riki dan riko kembar yang tak terpisahkan sedang asik bermain game mereka tak perduli dengan penpilannya yang masih memakai boxer dan kaos tanpa lengan, riko bahkan tidak memakai baju dengan rambut yang acak-acakan seperti habis terkena badai. mereka bahkan tidak menyadari kedatangan tata yang sejak tadi memperhatikan mereka dengan kening berkerut heran..
Meski pun pemandangan seperti itu bukan sekali ini saja di lihatnya.. Tetap saja membuatnya terheran-heran setiap kali menyaksikan pemandangan itu lagi..

Hai ki ko apa kalian punya banyak waktu hari ini..
Penghuni kos  memang memanggil si kembar seperti itu.. Dengan menyingkat nama dan menggabungkannya..

Tentu saja inikan hari libur jawab riki tanpa menoleh masih konsentrasi dengan gamenya..
Kurasa dia belum bangun riko menambahi sambil terkikik geli..

Kalau begitu berkacalah, penampilan kalian sungguh menyeramkan..
Memangnya kalian tidak sadar disini ada wanita..

Memangnya kau wanita..?
Mana ada wanita yang bangun jam segini..
Jawab ki ko kompak..

Tata baru saja ingin meladeni si kembar tapi di interupsi mira yang muncul dari dapur..
Kalian ini pagi" sudah ribut. Panggil bang rendi sana kak tia masak enak tuh..