Pemuda berambut raven itu berjalan dengan cepat menjauhi teriakan dari para gadis yang memanggil namanya. Sebut saja Uchiha Sasuke- artis muda yang naik daun sejak pertama kali debutnya di mulai. Kini Ia sangat terkenal di Jepang. Tak dapat di pungkiri fansnya pun bisa di katakan hampir semua gadis remaja Jepang menyukainya. Pemuda yang merupakan bungsu Uchiha itu- tidak pernah tersenyum sama sekali. Daya tariknya adalah dengan wajah datar yang tak menampilkan senyumnya.
'Kyaa Sasuke-kun!'
'Aku menantikan terbitan majalah minggu depan!'
'Aku menantikan drama barumu!'
Sasuke hanya mengangguk kecil, mendengar seruan fansnya. Kemudian Ia berbalik, dan menatap sosok gadis bersurai indigo yang sejak tadi mengekorinya. Oh- ayolah, Sasuke ingin cepat pulang. Onyx itu menatap intens sang gadis. Sehingga membuat Hyuuga Hinata mendongkak dan segera mempercepat langkahnya mendekati Sasuke. Ketika jaraknya sudah dekat dengan Sasuke, Pemuda itu malah menarik tangannya dengan cepat. Sehingga tanpa sadar Hinata sudah berada di mobil van yang akan membawanya bersama Sasuke ke apartement mereka.
'Siapa gadis itu? Berani sekali mendekati Sasuke-kun!'
'Aku dengar dia hanya asistennya'
'Syukurlah'
Setelah mendengar percakapan dari fans Sasuke, mobil van berwarna hitam itu kemudian melaju menerobos gelapnya malam. Hyuuga Hinata terdiam di samping Sasuke, sambil menatap pemandangan kota Tokyo di malam hari. Dimana kerlap kerlip lampu menghiasi setiap sudut kota. Membuat kesan yang sangat indah di matanya. Mengabaikan sedikit perasaan sakitnya ketika mendengar bahwa Ia bukanlah siapa-siapa dari Sasuke. Hyuuga Hinata hanyalah gadis beruntung yang bersahabat dengan Sasuke sejak kecil. sehingga Ia bisa dekat dengan bungsu Uchiha itu, dan memendam rasa padanya.
"Hey, kau melamun Hinata" Sasuke berbisik di telinganya. Kemudian pemuda itu menarik dagunya hingga Ia bisa menatap wajah Hinata yang kini sudah memerah sempurna. Jujur, Sasuke sangat menyukai rona merah itu.
Mata amethys Hinata mengerjap beberapa saat ketika onyx itu terus menatapnya. Lalu Sasuke tersenyum ke arahnya. Senyum yang sangat menenangkan baginya. Senyum yang hanya Sasuke perlihatkan jika saat bersamanya. Senyum yang hanya milik dirinya. Bukan milik para fans Sasuke di luar sana.
"Ne, Sasuke-kun. Kau tidak boleh tersenyum seperti itu ya?"
"Apa aku benar-benar jelek jika tersenyum?" Sasuke mengernyitkan alisnya ketika mendengar permintaan aneh Hinata untuk sekian kalinya. Melarangnya untuk tersenyum.
"Ya, kau sangat jelek" Hinata menatap Sasuke dengan serius. Berharap pemuda berambut raven itu menyanggupi permintaannya.
"Baiklah aku tak akan tersenyum. Kau tak perlu khawatir" Sasuke lalu tersenyum pelan, sambil mengacak-acak surai indigo milik Hinata. Sehingga membuat Hinata merenggut kesal karenanya.
oOo
"Hinata, bisakah kau menggantikan Yamanaka-san untuk pemotretan dengan Sasuke?" Suara dari Danzo yang merupakan fotografer sekaligus sutradara untuk pemotretan Sasuke di majalah Daily Teen menatap Hinata penuh harap. Sang model- Ino Yamanaka berhalangan hadir saat ini, mau tidak mau Danzo harus membuat Hinata menjadi modelnya agar rencananya berjalan lancar.
"T-tapi Danzo-san a-aku bukan model" Hinata menundukan wajahnya. Ia benar-benar tidak percaya diri jika harus bersanding bersama Sasuke di depan kamera.
"Aku mohon Hinata-chan. Sudah tidak ada waktu lagi jika harus mengganti model. Lagi pula Sasuke sudah bersiap. Satu-satunya adalah kau yang bisa kuharapkan Hinata"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Smile | SasuHina| OneShoot
FanfictionForbidden Smile All chara belong Masashi Kishimoto Rated T Romance, Drama One Shoot Hinata yang merupakan sahabat dari Sasuke- sang artis yang di gemari para gadis di Jepang, melarangnya untuk tersenyum di depan kamera. Apa alasan Hinata melarang Sa...