part two

39.8K 2.2K 32
                                    

Masih berada di kursi taman ini. Mungkin ini seperti de javu bagi Beverly. Berada disuatu tempat bersama seseorang yang ia cintai. Tetapi bagi Nico, biasa saja. Tidak ada yang spesial.

Fefe masih asyik bermain bersama teman temannya. Udara yang cukup panas membuat peluhnya berjatuhan, tapi sedikitpun gadis kecil itu tidak merasa lelah.

Tiba tiba sepasang seorang lelaki dan wanita datang menghampiri Nico dan Beverly.

"Eh, temen gue baru aja sendiri udah godain dede dede gemez." Nico kenal suara itu. Segera lelaki itu menatap lelaki di hadapan nya.

"Marcel? Ngapain lo disini?." Nico melirik sekilas wanita yang berada disamping Marcel. Bisa kalian tebak siapa wanita itu?

"Miss Ayak." Ucap Nico kemudian tersenyum.
Miss Ayak melihat gadis disebelah Nico dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

"Oh jadi temen gue udah gak jomblo karatan sekarang." Ucap Nico dengan seringai di wajahnya.

"Miss ayak, maaf atas kelancangan saya. Tapi saya berharap miss ayak bisa berfikir dulu sebelum menjalani hubungan dengannya. Terlalu lama sendiri membuatnya menjadi lelaki yang sedikit aneh." Nico berbicara dengan ekspresi yang sok serius.

Beverly yang melihat itu hanya tersenyum geli. Ntah siapa lelaki di depan nya ini. Mungkin sahabat Nico.

"Daddy Fefe, terimakasih atas peringatannya, saya akan mencoba merubah sahabat anda agar sedikit lebih normal." Ucap Miss Ayak.

"Ahhh thankyou so much baby." Ucap Marcel, dan dibalas tatapan tajam dari miss Ayak.

"Oke bung, bisa kau kenalkan wanita ini pada kami?." Tanya Marcel sok formal.

"Oh oke. Beverly ini Marcel dan Miss ayak guru Fefe." Ucap Nico kemudian Beverly menjabat tangan Marcel dan Ayak bergantian.

"Kayaknya gue harus pergi deh. Gue gak suka ganggu orang lagi pdkt, lama single buruan nikah lo keburu tua." Ucap Marcel dengan nada bercanda nya kemudian segera menarik Ayak untuk menjauh.

Pipi Beverly memerah. Kemudian gadis itu tersenyum. Nico hanya mendengus kasar.

"Maaf temen gue itu emang kalo ngomong suka ngasal." Ucap Nico pada Beverly.

"No problem." Ucap Beverly.

Tiba tiba seorang gadis kecil berlari.

"Daddy....." nico segera memalingkan wajahnya.
"Iya sayang?."
"Pergi yok dad, fefe bosen." Ucap Fefe sambil mengelap peluhnya.

"Kamu keringetan sayang, sini tante bersihin." Ucap Beverly kemudian mengambil tisu dari dalam tasnya. Mengambil selembar kemudian membersihkan wajah Fefe dengan tisu.

Nico menatap itu dengan hati yang menghangat. Sejauh ini belum ada seorang gadis yang sebaik ini dengan putriny.

"Daddy ayook. Tante ikut kan sama kita?." Mendengar nada penuh harap dari Fefe, beverly pun tidak bisa menolak. Dia tidak mau menyakiti hati gadis kecil didepannya.

"Iya sayang, kalo daddy kamu mengijinkan." Mengingat dirinya masih orang baru, siapa tau Nico was was terhadapnya.

"Ikut aja, bev." Ucap Nico dingin.

Walaupun ada nada dingin didalam ajakan Nico. Tetapi tidak menghilangkan rasa bahagia di hatinya.

"Yessss, let's go.." Fefe mengkaitkan tangan mungilnya dengan kedua tangan Nico dan Beverly.

Beverly merasa jantungnya berdetak sangat cepat. Tetapi ada perasaan hangat di hatinya. Sungguh dia benar benar bahagia.

Akhirnya mereka menaiki sebuah wahana komedi putar. Nico mengeluarkan ponselnya kemudian mengambil gambar Fefe diam diam. Disampingnya ada Beverly yang sedang memandang Fefe. Nico menatap foto itu, sekilas tetapi dalam.

Handsome Daddy (Season2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang