1

50 3 0
                                    

• Aoi Povs •
Aku berhenti melangkah dan menatap poster seorang gadis cantik bergaun hitam dengan pita yang berwarna merah menghiasi rambut panjangnya. Ya, dia adalah adikku, saudara kembarku Fumiko....
Aku tersenyum lebar. Meskipun wajahnya terlihat sangat arogan dan tak tersenyum sama sekali. Nyatanya dia orang yang sangat baik, pengertian dan penurut.
Dia sebenarnya tak seperti itu. Sewaktu kecil dia sangat ramah, selalu bergaul dengan orang lain, aktif, dan juga selalu tersenyum. Dia tak sama denganku yang sangat lemah dengan olahraga. Dia sangat suka berolahraga. Semua jenis olahraga...
Tapi.....
"Aoiiiiii"
Seseorang memanggilku dari belakang membuatku yang saat ini menundukkan kepalaku dengan sedih memalingkan, menatap orang yang memanggilku.
Ternyata itu adalah eiko.
"Eiko-san" panggilku lalu mendekati eriko yang tepat berhenti di depanku. Dia tersenyum menatapku, lalu menatap poster yang ada di belakangku.
"Eeeh... Fumiko dia cantik sekaliiiii!!!!" Pujinya lalu mengambil poster tadi.
Dia menatapku masih tersenyum.
"Kau tahu,, kalian berdua sangat mirip. Aku bisa saja tak mengenali kalian berdua kalau saja sifat kalian sama...." Eiko tiba-tiba saja terdiam dan menunduk sedih. Aku menatapnya heran
"Ano.. eiko, ada apa???"
"Maaf, aku tahu pasti kau sangat sedih... aku... aku..."
Aku lalu memeluknya erat. Dia membelalakkan matanya dalam pelukanku.
"Tidak... aku tidak apa-apa... kau tahu aku memang sedih tapi aku juga tidak bisa selama-lamanya bersedih. Aku punya kehidupan.. aku juga punya orabg-orang yang sayang padaku dan peduli terhadapku" aku mengentikan perkataanku sejenak. Mataku melirik poster yang di pegang eiko dengan sedih
"Fumiko... mungkin saja setelah kematian ayah dan ibu dia kehilangan kebahagiannya.. dia kehilangan semangatnya dan bahkan dia tak tahu lagi caranya tersenyum dan mungkin sekarang juga dia tak tahu caranya menangis... tapi aku tahu di balik semua ini dia.. dia juga baik-baik saja. Sama sepertiku...." akhirku lalu melepaskan pelukanku.
Eiko menatapku lalu menatap poster itu lalu tersenyum lebar ke arahku.
• Normal povs •
Seorang cowok berambut kuning agak cerah dengan memakai seragam yang sama dengan aoi dan eiko berhenti agak jau dari mereka.
Dia tersenyum melihat keduanya. Atau lebih jelasnya Aoi...
"Oi, shun.. ayo nanti kita bakal terlambat..." panggil salah satu temannya. Yang di panggil tak langsung mengalihkan pandangannya
"Eeeee" temannya yang tadi dengan isengnya menghalangi objek yang di pandang shun. Shun menatapnya dingin. Seketika temannya tertawa lebar
"Ayo, ayo nanti kita terlambat!! Kalau mau menyatakan perasaanmu pada nakamura-san di sekolah saja" ucapnya lalu menggandeng shun mengajaknya pergi ke sekolah.
⭐ Seika Gakuen ⭐
Skip Time saat pulang sekolah
Aoi berjalan menuju taman sekolah. Dia melihat sekeliling, dan akhirnya mendapati seorang cowok yang di kenalnya duduk di bangku taman.
"Ishikawa-san???" Panggilnya. Yang di panggil lalu berdiri dan mendekati aoi
Dia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia sangat gugup sekarang
"Etto.. maaf aku mengganggumu Nakamura..." dia menggantungkan ucapannya. Aoi menggeleng sambil tersenyum
"Tidak... kebetulan hari ini aku bebas dari piket... jadi tidak apa-apa..." jawabnya masih tersenyum
Dia tersenyum "Etto.. ada yang ingin aku bilang padamu" lanjutnya mulai gugup. Aoi masih tersenyum menunggu ucapan ishikawa selanjutnya
Ishikawa lalu mendekati aoi dan berusaha tersenyum walau terlihat sangat gugup...
"Aishiteru Nakamura Aoi"...
"Eeee...??!"
❤ Love Twins ❤
@ Tokyo
• Chiaki povs •
Aku tersenyum menatap Fumiko yang sekarang sudah mengganti bajunya dengan gaun hitam selutut. Rambut panjangnya di ikat dengan pita merah. Di lehernya terpasang kalung dengan bermatakan batu rubi merah layaknya warna matanya, sekaligus warna kesukaannya.
Fumiko... dia sudah ku anggap seperti anakku sendiri. Meskipun aku tak punya anak dan meskipun aku sudah menikah... tapi faktanya suamiku telah meninggal sebelum aku mendapatkan anak. Aku sekarang hanyalah wanita yang hidup sendiri. Tapi aku senang karena aku punya Fumiko.
Fumiko memang terlihat sangat dingin dan angkuh. Tapi nyatanya di depanku dia sangat hangat dan agak manja dan aku menyukai itu.
"Chiaki-san" dia memanggilku. Aku menyahut lalu mendekatinya
"Baiklah hari ini cukup..." ucap yooichi sang fotographer lalu mengatur kameranya ke dalam tas.
Yooichi lalu menatap kami berdua "Seminggu ke depan aku akan pergi ke italia jadi fumiko libur... tapi sepulangnya dia ada jadwal
pemotretan peluncuran gaun terbaru di prancis... dan itu di lakukan selama 3 hari, jadi persiapkan dirimu chiaki-san, nakamura-san..." ucapnya lalu menatap aku dan fumiko. Fumiko mengangguk tanpa ekspresi seperti biasanya lalu pergi meninggalkan kami berdua.
Aku tersenyum maklum "Baiklah Asakura-san kami permisi dulu... selamat siang" ucapku lalu berlalu meninggalkan Asakura Yooichi
• Normal povs •
Fumiko menopang dagunya dan menatap datar keluar jendela.
Chiaki yang sedang membawa mobil menatapnya dari kaca.
"Ada apa?" Tanyanya masih melihat Fumiko. Fumiko menatap ke arah kaca. Mata mereka berdua bertemu
"Aku kangen kakakku..."
@ Kyoto
Aoi pulang dengan perasaannya yang bercampur aduk.
'Aoi.. aisteru....' ishikawa akhirnya mengungkapkannya
'Eee'
Aoi sangat kaget dengan pernyataan ishikawa. Dia tahu ishikawa. Dia adalah kapten basket di sekolahnya, dia sangat terkenal dan populer di kalangan cewek-cewek. Dia sangat pintar dalam hal apapun. Namun, dia sangat dingin pada FGnya. Dan, Jujur aoi juga sangat mengaguminya. Tapi, sejauh ini aoi hanya mengaguminya saja tanpa rasa suka sedikitpun. Dia hanya ingin berteman dengan ishikawa. Jadi....
"Go... gomenne ishikawa-san...." aoi mengucapkannya dengan penuh penyesalan.
Aoi melihat perubahan raut wajah ishikawa yang kecewa. Namun tak lama setelah itu dia tersenyum kecil
"Tidak apa... terima kasih"
Ishikawa mendekatinya lalu menepuk pelan kepala aoi.
Aoi menundukkan kepalanya dengan rasa bersalah. Andai saja dia bisa menerimanya... tapi mau bagaimana lagi??? Hatinya berkata hanya ingin berteman dengannya tidak lebih..
Aoi merebahkan badannya di tempat tidurnya yang terbilang kecil namun nyaman. Dia menatap langit-langit kamarnya lalu menatap ke arah meja rias. Di situ ada sebuah frame foto. Foto keluarganya. Keluarganya yang masih lengkap.
Fumiko..... seandainya kau di sini....

Next chapter: pertemuan kembali
kau tak apa-apa?
Dia mirip ayah...
Namanya ishikawa..
One-chan ayo kita tukar tempat....

Hy, ini cerita keduaku... mungkin tak sebagus cerita lain, dan mungkin gak ada bagus, bagusnya jadi akhir kata vote dan kritikannya sangat di butuhkan...🙏 makasiiih minna..😁

Love Twins : Fumiko love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang