Sudah banyak yang berkumpul di laguna. Para peri dan peri burung tertawa-tawa dan berpelukan. Rasanya hampir seperti pesta. Lily dan Bess mendarat di tengah kerumunan. Leo, peri burung bakat seni yang punya keahlian khusus melukis langsung di dinding, melambai kepada mereka. "Apakah menurutmu kali ini kita akan mendapatkan peri bakat seni?" tanyanya kepada Bess. "Sudah ber abad abad kita tidak mendapatkan satu pun. Sekarang giliran kita!"
"Aku takkan keberatan Kalau ada peri lain yang ikut menikmati taman" kata Lily
"Keajaiban pulau ini tahu yang terbaik," komentar Bess yakin.
"Lihat!" seru Fira, peri bakat cahaya berkilau terang, terbang melesat di atas yang lain lain. "Itu dia!"Kilau cahaya kecil berpendar di atas kereka. Bess merasa suasana jadi tegang karena semua berharap. Tawa melayang turun, ubah dari biru ke pink lalu ungu. Tawa kemudian membuka, memperlihatkan kilatan berkilau peri yang baru!
Ia mengerjabkan beberapa kali. Seolah terkejut. Peri baru itu mungil sekali! Dan ia berambut ikal dan berwarna Orange ke merah-merahan paling cerah yang pernah Bess lihat.
Saat itu, sebagian besar pendatang baru melangkah maju dan memperkenalkan diri, tapi peri baru yang tadi TIDAK. Alih alih, ia berdiri di tempat mendarat, memilin seuntai rambut orange-merahnya di jemari.
Semua saling memandang, bingung. Fira mengurus peri peri baru, bertanya ramah, "Bisakah kau beritahu kami siapa dirimu?"
"Kupikir bisa." Peri baru itu menggaruk bagian samping kepalanya. Kemudian jawaban itu tercetus di benaknya. "Namaku Scarlett!"Fira tersenyum menyemangati "Selamat datang di Pixie Hollow, Scarlett!"
"Senangnya bisa berada di rumah!" Scarlett terdiam. "Ini memang rumah baruku, kan?"
"Tentu saja," sahut Fira meraih tangan Scarlett.Bess bersama semua yang lain menggumamkan dukungan mereka. Tampaknya perjalanan ke Never Land agak membingungkan Scarlett! Tetapi, tak apa. Banyak peri yang awalnya tidak tahu bagaimana harus bersikap.
Fira berkata , "Katakan, Scarlett apa bakatmu?"
Semua peri dan peri burung mencondongkan tubuh, ingen mendengarkan jawaban.
"Aku peri bakat seni" jawab Scarlett.Semua peri bakat seni bersorak, dan Bess bergegas maju bersama yang lain untuk menyambut Scarlett. "Luar biasa!" Seru Quill, peri bakat sen yang bekerja sebagai pemahat.
"Kami senang sekali kau di kelompok kami."
"Pixie Hollow tempat yang luar biasa untuk menciptakan seni," jelas Leo. "Aku membuat lukisan dinding pemandangan. Bess melukis berbagai lukisan indah. Quill memahat patung. Apa pun yang ingin kau lakukan disini, kau akan mendapat semua bantuan yg kau butuhkan."Bess bertanya "Jadi, apa yang kau buat Scarlett? Apakah kau pelukis seperti aku? Seni macam apa yang kau ciptakan?"
Bess dan Quill berpandangan. Bagaimana Scarlett tidak tahu bakat seni apa yang ia miliki? Pada umummnya para peri tahu persis apa spesialisasi mereka sejak pertama datang.
"Ada apa?" Tanya Scarlett. Ia mulai memunguti ranting ranting dari tanah dan melilitkannya ke rambut. Ranting ranting tersebut mencuat ke berbagai arah. "Adayang salah?"
"Tentu saja tidak," Scarlett tidak tahu spesialisnya dan perilakunya ganjil.Tak ada cara lain untuk mengatakannya: Peri baru ini aneh.
Holla!
JANGAN lupa Vote and Comment!
Ig : iscyas
Line : iscya3042
Thx
XoXo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Art Lessons By Bess
FantasyBess tahu apa yang ia sukai. Ia sangat suka melukis. Dan ia juga tahu apa yang tidak ia sukai. Yang penting, ia tidak ingin dianggap konyol oleh teman-temannya. Kemudian datanglah Scarlett, peri baru yang berbakat seni. Scarlett sangat berbeda. Ia m...