Part 1

3.5K 101 17
                                    

Wkkwkwk... hai yalord. Lama banget gw hibernasinya yak??? Wkwkwk... sampe gw agak lupa terakhir gw update sampai mana dan memutuskan untuk baca dari awal sekalian merapihkan, dan menambahkan part ini. So, enjoy and please leave me the shining stars!~

---Sherlien---

"Pagi ma" sapaku saat bertemu dengan orang tuaku di ruang makan.

Kulihat mama sedang menelpon dan papa yang sedang sibuk mengecek e-mail lewat Ipad-nya.

"Iya, nanti tolong atur jadwal meeting saya dengan klien lalu... Oh, iya pagi sayang" balas mama lalu segera melanjutkan pembicaraannya ditelpon setelah tersenyum singkat padaku.

"Pagi pa" sapaku lagi.

"Hmmm.." jawab papa pendek lalu kembali fokus dengan Ipad-nya.

Aku menghela napas pendek.

Selalu saja seperti ini.

Mama sibuk.

Papa sibuk.

Tidak pernah ada waktu untukku.

Akupun mengambil sepotong roti dan pamit kepada mama dan papa.

"Ma, Pa, Sherlien berangkat sekolah dulu ya..."

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut mama dan papa.

Mereka terlalu sibuk untuk mengurusi pekerjaan mereka masing-masing.

Aku Sherlien Febrianika. Umurku 15 tahun. Ya, hari ini adalah tahun ajaran baru, dimana aku dan murid baru lainnya akan mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa atau biasa disingkat MOS. Aku mengikuti MOS di SMA Harapan Kasih Jakarta.

Hari ini aku memilih menggunakan angkutan umum ke sekolah untuk menghemat uang jajanku. Ya, mana tau makanan dan minuman disana mahal-mahal. Aku akui, uang jajanku perhari sudah lebih dari cukup. Tetapi, bukan berarti kita tidak menabung kan?

---SKIP---

Aku menunggu dipinggir jalan yang sepi untuk mencari angkot.

"Duh! kok angkotnya nggak lewat-lewat sih?! Mana sekolah mulainya jam 07:30! sekarang jam... 07:15!"

Sh*it! jangan-jangan angkot nggak lewat sini?!

tiba-tiba, seseorang menyahut dari sampingku.

"Hai neng. sendirian aja nih. lagi ngapain sih neng? nunggu angkot ya? angkot mah nggak lewat sini. mending neng temenin abang-abang disini."

Akupun langsung menoleh dan mendapati 3 orang preman cungkring sedang berusaha menggodaku.

"Kok nggak dijawab neng? malu ya? nggak usah malu kali neng. yuk sini sama abang" kata preman 1 sambil menaik turunkan alisnya.

Dih. dasar preman mesum.

"Ayo lah neng. yuk, temenin abang" kata preman 2 sambil mencolek bahuku.

"Dih! apaan sih pegang-pegang! najis tau nggak!" bentakku judes sambil melotkan mataku galak.

"Duh galak amat neng. santai aja kali" kata preman 3 sambil mencolek bahuku.

Sumpah demi apapun di dunia ini, gw gamau ditemenin sama nih 3 preman cungkring.

Aku semakin panik saat mereka mulai berani merangkul pinggangku. Akupun berteriak sekencang-kencangnya. Berharap ada cogan yang datang nolongin aku... tapi ga mungkin sih disini kan sepi banget :(

Aku semakin memberontak saat 3 preman itu menarikku paksa. Dan sekarang aku mulai tidak yakin bakalan ada yang menolongku. Sampai...

"Woi jangan suka gangguin anak masih dibawah umur kale! pedofil ye lu?" kata seseorang dengan suara yang, uuugh... indah dan seksi abis! muehehehe. Serak-serak gimana gitu... wkwkwk.

3 Sahabat 1 GebetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang