01

18.8K 794 117
                                    

"Natasya Alica Serric! Kamu itu dengerin nasihat saya tidak sih?! Kenapa selalu kamu yang membuat masalah di sekolah ini?!"

"Maaf bu, saya gak sengaja" ucap perempuan itu sambil cengengesan, tanda tak bersalah.

"Gak sengaja bagaimana? Kamu itu udah buat Elisa Siddy masuk rumah sakit gara-gara kamu tendang kakinya dia, yaampun"

"Yaelah bu, itu salahnya dialah. Masa tadi saya lewat didepannya trus gak sengaja numpahin jus saya ke seragamnya, dia langsung marah-marah gak jelas trus dia malah main jambak-jambakkan gitu tuh, kan gak seru banget ya kan? Yaudah, saya tendang aja kakinya eeh malah langsung pingsan" jelasnya panjang lebar

Bu Rita -yang dari tadi mengurusinya- memijat pelipisnya pelan, "Saya udah tidak tahan dengan kelakuanmu Natasya, ini bahkan sudah ke-empat kalinya kamu membuat murid-murid disini masuk rumah sakit, lebih baik kamu menandatangani surat pindah ini dan segara keluar dari sekolah ini"

Natasya hanya mendecakkan lidahnya malas, tapi pada akhirnya diakhiri dengan anggukkannya, "Oke deh"

*

Natasya

Ini udah dua hari semenjak kejadian gue nendang kakinya Elisa dan malah berakhir di ruang BK. Tapi mendingan gue sih daripada si Elisa, rumah sakit. Sekarang gue udah siap-siap buat masuk di sekolah baru lagi. Untung aja sekolah baru gue itu milik bokap, kalo gak? Yakali masih ada sekolah yang masih mau nerima gue ck.

Gue pun segara turun dan menaikki mobil Ferrari gue untuk pergi ke sekolah baru gue.

Sesampainya di sekolah, gue langsung pergi ke ruang guru untuk nanya dimana letak kelas gue. Dan, jeng jeng gue masuk XI-C.

Tokk.. Tokk..

"Kamu pasti murid baru itu ya? Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu" ucap Bu Sira -wali kelas gue- sekaligus orang yang membukakan pintu kelas itu.

Gue pun masuk dan melihat semua tatapan semua murid menuju kearah gue.

"Kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu" kata Bu Sira

Gue tersenyum dan menarik nafas terlebih dahulu, "Hai, nama gue Natasya Alica. Nama pendeknya Tasya. Semoga bisa berteman dengan baik"

Apa banget dah kata-kata gue. Yodah sih ya, jadi sok polos-polos aja dulu.

"Yaudah, ada pertanyaan?" Tanya Bu Sira

"Nomor handphone nya berapa?"

"ID-Line nya apa cantik?"

"Cantik banget gila"

"Duh, kek bidadari turun dari pohon"

"Pin BBMnya berapa?"

Boleh juga nih kelas.

"Nah, Natasya kamu bisa duduk dengan Riani. Cewek berambut hitam pendek itu"

Gue hanya mengangguk dan gotcha gue ketemu sama tuh Riana. Cuma dia doang sih yang gak punya teman sebangku. Hehe

Tanpa menunggu lama lagi, gue pun berjalan kea rah Riana dan segera duduk disebelahnya.

"Hai gue Riana Firla" sapanya

"Gue Natasya Alica" ucap gue

*

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tiba-tiba gue di samperin oleh Alex -ketua kelas-

"Eh Natasya, ini formulir buat ekskul terserah lo mau milih apa, maksimal 2 ya. Kalo udah langsung dikasih sama ketua osis" ucapnya sambil menyodorkan selembar kertas

"Sip deh" ucap gue sambil mengambil lembaran kertas tersebut dan menatapnya.

Tanpa bilang apa-apa, si Ketua Kelas langsung pergi tanpa ngomong apa-apa. Yaudah kali, emang gue peduli?

Gue pun langsung mengisi formulir tersebut dan langsung mengajak Riana untuk pergi ke Ketua Osisnya, "Btw, ketosnya dimana nih?"

"Palingan ada di kelas nya dia, XI-A." jawab Riana

Sesampainya di kelas A, Riana mengajakku masuk dan pergi ke tempat duduk paling belakang dimana ada seorang cowok yang membaca buku sambil memakan cemilannya. E-Eh tunggu, kek kenal gue.

"Romeo, nih ada murid baru mau bawa formulir pendaftaran ekskul"

Tunggu.

ROMEO???!!!

WHAT THE--!!

Si cowok ketos pun langsung mengangkat wajahnya dan dapat kulihat dia membulatkan matanya, persis kek gua sekarang.

Gue tau kalo Romeo sekolah disini, tapi gue gak tau kalo dia jadi ketua osis disini. Anjir nih anak, gak pernah cerita.

Tanpa ba-bi-bu lagi, gue langsung menyerahkan formulir di mejanya si ketos yang ternyata adalah saudara kembar gue dan langsung pergi meninggalkan kelas itu.

Sialan.

Selepas dari kelas XI-A, gue dan Riana langsung pergi ke arah kantin karena cacing-cacing di perut udah mulai konser.

BYURRR

WHAT THE HELL??!!

Gue gak sengaja numpahin kopi sama kentang goreng orang yang gue tabrak dan alhasil seragam gue sama dia ikut-ikutan terkena kopi. Sial banget gue hari ini keknya.

"SIALAN!! SIAPA SIH ORANG BEGO YANG NUMPAHIN KOPI GUE?! BASAH NIH BAJU GUE!! TAI LO!!"

Tiba-tiba aja tuh orang langsung berdiri terus teriak kek orang kesurupan dan langsung natap gue tajam.

Ganteng banget yaampun, tapi gak deh. Nyebelin

"Maaf. Gue gak sengaja, gue gak ngeliat jalan tadi."

Dia terus menatap gue tajam, dan mengarahkan jari tengahnya eh gak, jari telunjuknya menghadap kearah gue, "MAAF, MAAF LO KIRA APA HAH? SERAGAM GUE NIH BASAH TERUS GUE JUGA GAK PUNYA BAJU GANTI. POKOKNYA GUE GAK MAU TAU. LO HARUS GANTI SERAGAM INI. SECEPATNYA!"

Gila tuh orang. Dan alhasil kita -gue, Riana, si 'cowok gila' bareng temannya satu- jadi pusat perhatian orang-orang dikantin. Ewh, gak banget deh.

Trus apa dia bilang? Ganti seragamnya? Yakali gue punya baju cowok. Gue kan cewek, mikir kek.

Gue menarik nafas dan mengembuskannya dan menatap 'si cowok gila' tak kalah tajam juga, "Lo bego ya? Gue cewek! Gak mungkinlah gue punya seragam cowok, mana bisa gue ganti. Beli sendiri sana! Ini juga salah lo kan, seragam gue juga basah"

"GUE GAK MAU TAU. LO HARUS SECEPATNYA BAWA BAJU GANTI BUAT GUE! TERUS APA LO BILANG? INI SALAH GUE JUGA? JELAS-JELAS LO-"

Gue mengerutkan kening -bingung- karena ucapannya tiba-tiba terhenti. Dan detik itu juga gue ngerasa kalo seseorang menarik tanganku keluar dari kerumunan tersebut.

Romeo.

×××

Gimana? wkwk ini baru chapter 1 yaa.

Jangan lupa VOTE+COMMENT ♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With The BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang