satu

8 3 0
                                    


Hari ini adam menjemput adelle untuk ke sekolah bersama. Seperti biasa setiap didalam mobil mereka berdua selalu berdebat dari hal kecil yang selalu di perbesar.

"Kamu kenapa tadi malam nggak angkat telvon dari aku??"ucap adam dengan suara datar.

"Aku ketiduran semalam"jawab adelle dengan suara lembut.

"Bohong"adam sama sekali tidak mempercayai ucapan adelle.

"Aku nggak bohong. Beneran sumpah" dengan suara adelle yang meyakinkan.
Tapi tetap saja adam tidak percaya."Bohong palingan kamu sengaja nggak angkat telvon dari aku. Palingan kamu lagi asik sama orang lain" ucap adam dengan nada marah.

"Aku nggak bo..".adelle yang belum habis bicara langsung dipotong oleh adam."Udah aku udah nggak mau bahas masalah itu lagi"ucap adam dengan memotong pembicaraan adelle.

Adam langsung keluar dari mobilnya karna memang mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Dan adelle yang melihat adam yang sudah ke luar ia langsung mengikuti adam untuk menjelaskan masalah ini tapi adam sudah tidak mau mendengarkan ucapan adelle. Mereka berdua pisah karna berbeda kelas. Adelle ke kelas XI Ipa4 sedangkan adam ke kelas XII Ipa5.

***

Adelle dengan lemasnya pergi ke dalam kelas, sesampainya dia di dalam kelas dia di kejutkan oleh sahabatnya sendiri adara frendella ulani.

"Dooorrrr" adara keluar dari dalam kelas dan tertawa melihat ekspresi adelle yang begitu sangat terkejut.

"sialan lo ra bikin gue jantungan ajah sihh" ucap adelle yang sedikit kesal dengan ulah sahabatnya ini. Adelle yang merasa kesal dengan sikap dara ia langsung saja berjalan ke dalam kelas dan duduk di tempat duduknya.

"Adel gitu ajah kok lo marah sihh gue kan cuman bercanda doang"dara yang sudah duduk didekat adel bermaksud untuk minta maaf karna sudah mengangetkan sahabatnya itu.

Adel hanya diam menanggapi ucapan dara karna memang adel masih lemas untuk bicara apalagi masalahnya dengan adam belum selesai.

"Adel bicara doooongg gue minta maaf"bujuk dara dan adel hanya bisa diam.

"ADELLE ZAHRA RAWNIE GUE MINTA MAAF LO DENGER NGGAK SIH"ucap dara dengan teriakan karna kesal dengan sahabatnya ini yang hanya diam.

"Dara gue bisa budek tau nggak. Iya gue denger apa yang lo bilang"ucap adel yang menutup telinganya karna bisa-bisa adel budek kalau di teriaki begitu.

"Naahh kalo lo denger kenapa nggak jawab ucapan gue. Lo kenapa sih lagi pms atau lagi berantem sama adam"ucapnya dengan wajah cemberutnya.

"Iya gue lagi berantem sama adam. Yaahh cuman masalah kecil sih tapi lo tau kan adam selalu masalah kecil di perbesar"ucap adel yang sedikit kesal karna adam yang sangat overprotektif.

"Emangnya masalah apa lagi sihh del".dara memang sudah biasa dengan sikap adam yang sangat overprotektif itu.

Adel menjelaskan pada dara apa yang sebenarnya terjadi karna hanya dara yang bisa mengerti semua masalah yang adel hadipi..

"Jadi gini, kan semalam gue lagi ngerjain tugas fisika terus gue nggak sengaja ketiduran dan waktu gue bangun gue langsung liat hp dan lo tau apa 100 panggilan tak terjawab dan 87 pesan dan it semua dari adam" ucap adel yang menjelaskan masalah sebenarnya.

"Waahh gila, Masalah banget tuuhh. Tapi itu sih wajar ya kan namanya juga manusia tak luput dari salah. Tapi lo udah jelasin semuanya sama adamkan?"tanya dara dengan wajah shock karna pasti adam sangat marah, yaa namanya juga pacar overprotektif.

"Iya udah gue udah jelasin gue udah minta maaf dan lo tau kan adam susah banget untuk dibujuk" adel yang sedikit kecewa langsung menaruh kepalanya di atas meja agar bisa beristirahat sejenak.

Dara yang melihat sahabatnya itu hanya bisa menatapnya dengan iba karna dara juga tidak tahu harus berbuat apa karna memang sifat adam yang susah untuk dibujuk.

Kriiiinggg kriiiinggg

Bel istirahat sudah berbunyi adel dan dara segera pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Sesampainya disana dara langsung memesan makanan kesukaan mereka yaitu bakso. Mata adel tak pernah diam untuk melihat keseluruh ruangan kantin ini tapi dia tak menemukan orang itu.

Dan saat adel melihat di depan pintu masuk kantin dia melihat adam dengan 2 sahabatnya itu, siapa lagi kalau bukan abyan nandana dan aditya mahya yang sedang mau duduk di kursi pojok dekat pintu masuk kantin. Adel terlihat sangat senang dengan kedatangan adam dan ingin sekali pergi dan menyapa adam dan meminta maaf soal tadi pagi tapi niatnya diurungkan karna dia takut kalau adam masih marah dan membentaknya didepan semua orang.

"Lo kenapa del"tanya selin yang melihat adel sedang melamun.

"Hm nggak apa-apa kok cuman lagi bingung ajah gue harus gimana? Apa gue harus kesana nyamperin adam dan minta maaf?tapi gue takut ra kalo gue kesana apa dia mau terima maaf gue"adel terlihat sangat sedih karna dia bingung apa yang harus ia lakukan.
Dara mengikuti arah pandang adel yang melihat ke arah pintu masuk kantin dan di situ terdapat adam dkk sedang duduk. Dara yang tau apa yang ada difikiran adel ia hanya memberi saran saja.

"Gini ya, gue sebagai sahabat lo cuman nyaranin ajah, kalo dia sayang ama lo nggak mungkin dia nggak maafin lo dan lo harus ikutin kata hati lo"dara tersenyum menatap adel.

Dengan membuang nafas panjang adel berkata. "Ok gue akan nemuin adam dan minta maaf"jawab adel dengan semangat. Dara melihat sahabatnya itu hanya bisa tersenyum dan memberi semangat.

Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang