" Apaaa kau nak pindah! " jerit Nadiya ke telinga Nurin.
" Ha yelah, kenapa kena jerit? Tak jauh pun kau dngn aku. " Nurin menggosok telinganya yang bingit.
" Kenapa kau kata? Kau tahu tak kita dekat mana? Dekat sekolah tingkat dua, nak aku lempar kau dari sini ke bawah? " Nadiya menggertak Nurin sambil meletakkan kakinya ke atas kerusi.
" Lempar lah, aku rela dilempar oleh kau sayang. " Nurin tersengih seperti kerang busuk.
Nadiya menepuk dahinya lalu menggeleng.
" Jangan lah pindah dude, asal nak pindah dol? Sapa member kitorg nanti, takda dah member jatuh longkang. " kata Fana membuatkan mereka berdua tergelak terbahak bahak sampai nak keluar kahak.
<< flashback >>
" Apa dia? " tanya Nurin berjalan tanpa pandang bawah.
Fatihah yang duduk di tingkat satu masih lagi menjerit ingin memberitahu Nurin sesuatu tapi Nurin sepatah haram tak dengar.
* kebang *
" HAHAHAHAHAHAHAHAHA! " Fatihah dan Nadiya gelak.
Lelaki yang menyaksikan kejadian tadi di ruang dewan tadi turut tergelak. Nurin terus berlari ke belakang tiang untuk menutup malu, dia pun turut gelak.
<< end of flashback >>
" Kenapa ingatkan dol. " ketawa Nadiya masih bersisa.
" Dah itu je kenangan mnis dia." Fana mengetuk ngetuk meja.
" Diamlah. " Nurin sengaja mencebikkan bibirnya.
" Srs ke nak pindah? " Fana kembali ke topik asal.
" Yes baby yes. " Nurin mengemas buku teks sainsnya dan memasukkannya ke dlam beg sekolah.