1

36 0 0
                                    

Besok.

Astaga, baru rasanya aku dan Zayn berpacaran sekarang sudah menginjak angka 2 tahun, dan besok adalah waktu-nya, dari kemarin aku tersenyum-senyum sendiri melihat kalender, Tentu! Aku sangat senang masih bisa memiliki hubungan spesial dengan si wajah arab itu.

Oh iya, namaku Gigi Hadiid, nama panggilan-ku Gigi, aku seorang siswi di Columbia Univercity yang sudah sampai di semester 2. Tiba-tiba telfon-ku berbunyi.

"Ya halo, ada apa Cat?" Ucap-ku saat mengangkat telfon dari Cat, sahabat sejatiku.

"Oh, syukurlah kau mengangkat-nya sebenarnya aku lupa memberitahu siswi lainnya"

"Tentang apa?" Tanyaku singkat.

"Begini, nanti Mr. Anderson akan masuk, dan ia akan memberika quiz dadakan jadi semua siswi yang turun harus berhasil menjawab kuis-nya untuk memdapat nilai tambahan"

Fuck.

"Astaga, Cat kenapa kau tak bilang, astaga otak-ku langsung pening dalam sekejap, baiklah akan kuberitahu yang lain dulu, ya sudah kututup telfon-nya" bilangku lalu menutup hubungan telfon-ku dengan Cat tanpa menunggu perintah-nya, dengan cepat aku menghabiskan sarapan-ku di rumah dan segera menyetir mobilku keluar dari kawasan Apartement.

Beberapa menit kemudian aku sampai di kawasan Univercity dengan cepat aku memarkirkan mobilku lalu menuju ke Kelas pagiku.

Sesampai dikelas aku melihat kelas yang sudah cukup ramai, sangat tumben, biasanya kalau aku datang pasti kelas masih sepi, mereka pasti selalu terlambat, atau aku yang terlalu rajin ?.

Baik, lupakan. Sekarang aku melempar tasku ke tempat duduk-ku lalu maju kedepan kelas dan menepuk tanganku.

"Perhatian !" Kataku sambil menepuk kedua tanganku, beberapa saat kemudian siswa dikelas-pun diam, "Baiklah, kita punya kabar buruk" bilangku, "Kabar apa ?" Tanya Ken, teman-ku, "Begini, jadi nanti Mr. Anderson akan masuk...", belum selesai bicara siswa langsung saja bersorak 'uu', "Hey dengarkan dulu!" lanjutku, mereka-pun kembali diam, "Dan saat Mr. Anderson masuk akan diadakan quiz mendadak, quiz itu dilaksanakan untuk memdapat nilai tambahan dari Mr. Anderson" bilangku, "Astaga Gi, kenapa kau tak bilang dari kemarin atau dari seminggu yang lalu, kalau begini kami sama sekali belum siap" ucap Sheeran, yang dibalas setuju oleh seisi kelas, "Jangan salah-kan aku, tadi pagi Cat baru saja memberitahu-ku" ucapku lalu duduk di kursi-ku, "Ah dasar Cat" bilang Joanna.

Bunyi bel jam pertama-pun berbunyi, tak beberapa lama Mrs. Darzon masuk, siswa-pun mulai diam dan menyimak pelajaran yang ia terangkan. Sedangkan aku, sama sekali tidak memperhatikan aku terlalu sibuk memikirkan bagaimana besok, apakah Zayn akan memberikan-ku kejutan ?, atau melamarkan?, astaga hampir gila rasanya.

"Ms. Hadiid!, maju dan jelaskan apa yang sedari tadi saya terangkan!" Tihtah Mrs. Darzon, yang membuat-ku tersentak, "Cepat!" Titah-nya lagi, astaga aku sama sekali tidak mengerti, sedari tadi aku hanya melamun dan melamun. Tiba-tiba seorang siswa mengetuk pintu, Mrs. Darzon-lun menyuruhnya masuk. "Ada apa?" Ucapnya Mrs. Darzon dingin kepada siswa itu, "Begini, murid yang bernama Gigi dipanggil ke ruangan Mr. Frank" ucapnya-lalu berlalu pergi, "Ya sudah pergi sana datangi Mr. Frank, ingatnya karena kamu tidak memperhatikan pelajaran saya, nanti saat jam istirahat datang ke ruangan saya!" Tegas Mrs. Darzon yang kubalas dengan anggukan. Aku-pun melangkah-kan kaki-ku keluar dari kelas.

Mengapa ruangan Mr. Frank sangat jauh dari kelas-ku, ditambahkam lagi dengan lorong kampus yang sepi dan jarang sekali dilewati oleh siswa, aku jadi teringat dengan cerita Cat, bahwa disini ada hantu-nya.

Astaga, aku jadi semakin takut, aku-lun mempercepat langkah-ku ke-arah ruangan Mr. Frank, dan beberapa saat kemudian aku sampai didepan pintu ruangan-nya, untungnya disini cukup banyak siswa aku jadi tidak ketakutan lagi, aku-pun mengetuk pintu ruangan Mr. Frank, beberapa saat kemudian sebuah suara mengintruksikan agar aku segera masuk kedalam, aku-pun memutar kenop pintu ruangan Mr. Frank.

"Oh, kau gigi" ucap Mr. Frank ramah, aku mengganguk pelan, "Mr. Frank, apa aku melakukan kesalahan?" Tanyaku, Mr. Frank menggeleng. "Apa kau berpacaran dengan Zayn ?" tanya Mr. Frank, pertanyaan macam apa itu!.

"I..iya Sir, memang-nya ada apa?" Tanyaku lagi, Mr. Frank menundukan kepalanya, lalu mengangkat kembali kepalanya, "Kau tau-kan aku sekompleks dengan Cat" ucapnya, aku mengganguk.

Oh iya Mr. Frank itu baru berusia 23 tahun, tapi ia sudah menjadi penfajar di Kampus.

" Tadi pagi aku melihat-nya bersama pacar-mu sedang asyik, maaf .. beciuman di taman kompleks" ucapnya sambil menunduk, aku tau Mr. Frank tak mungkin berbohong karena ia temen dekat Mom dan Dad. "Maaf aku harus mengatakannya, karena aku janji sudah janji dengan kakak-mu" bilangnya, aku-oun mengganguk lalu ijin keluar dari ruangan Mr. Frank.

Baru saja merasa bahagia, aku berusaha untuk menahan cairan bening dari mataku agara tidak keluar. Akupun mendudukan pantatku disalah satu bangku di taman kampus. Saat sedang asyik memnunduk, aku mendengar beberapa percakapan siswi, "Hey, kau tau, tadi pagi aku melihat Zayn dan Cat sedang asyik berciuman, padahal Zayn-kan sudah milik Gigi" bilang-nya, hati-ku semakin rapuh.

Aku-pun segera berlari menuju parkiran lalu menyalakan mesin mobilku.

Segera-ku nyalakan mesin mobilku dan melajukan-nya menuju apartement-ku, dengan kecepatan diatas 45km/jam, tak sengaja aku hampir menabrak seorang gadis seusia-ku.

Aku-pun segera keluar dan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I Kiss HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang