Tiga.

132 23 2
                                    

"Astaga." kataku sambil menutup muka, tidak percaya dengan apa yang aku lihat.

"Ini pasti mimpi kan? Ini dia, Raeil In Wonderland " kataku tak yakin.

Aku memberanikan diri menyentuh salah satu 'patung' itu, yang tidak salah lagi adalah tetangga sebelah ku.

"Mr. Zash, kenapa kau diam saja? Bagaimana bisnismu, sukses?" Aku tersenyum getir.

Tapi tetanggaku itu hanya diam saja.

"Mr. Zash? Mister?? Katakan sesuatu Mister, tolong. MISTERR!!???! "

Tidak salah lagi, aku ketakutan.

Aku langsung berlari kembali ke apartemen ku, tidak berani melihat semua patung itu.

Dengan nafas terengah, aku mengambil HP-ku. Mencoba menghubungi teman ku, Neisyan.

5 Nada Dering

" Oh Ayolahh.. Angkat, angkat.. " kataku sambil menggigit jari.

11 Nada Dering

" Tolonglah Neisyan, angkat.." wajahku mulai memucat. Aku tahu dia tak akan mengangkat.

Tapi aku tak mau percaya.

Tidak diangkat. Dan aku sudah putus asa. Aku melihat jam dinding itu.

Jam 1 Siang.

Dan aku sadar, jam itu tidak berhenti karena kehabisan baterai.

Dia berhenti karena waktu benar benar berhenti.

Aku tidak bisa percaya ini. Ini pasti mimpi. Coba kita cubit pipiku, pasti tidak sakit.

Tapi untuk kesekian kalinya, aku salah.

Sekarang, aku benar benar putus asa. Tak pernah aku bayangkan, bahkan di mimpi ku yang paling liar, bahwa waktu akan berhenti. Dan aku yang jadi peran utama nya.

Aku mulai terisak. Semua terasa begitu nyata, tapi hatiku tetap menolak mengakui bahwa ini semua nyata.

Aku menangis sejadi-jadinya. Mengeluh dalam hati, terus mengadu. Menyalahkan Tuhan, meminta penjelasan.

"Kenapa aku?"

Aku membenamkan kepalaku kedalam bantal, terus menyalahkan semua. Menyalahkan diri sendiri. Takdir. Deadline. Keputusan. Bahkan Tuhan.
Berpikir banyak hal, berteori ini-itu, berusaha membuat penjelasan ku sendiri.

Aku teringat satu kutipan "Waktu yang akan berbaik hati menjelaskan semuanya."

Tapi bagaimana caranya? Bila justru waktu itu yang berhenti?

Tapi tidak. Aku tidak bisa terus menerus menangis seperti ini. Aku memutuskan untuk melihat semua kejadian ini dari sudut pandang yang berbeda. Mencoba melihat semua sisi positif.

"Setidaknya.. Aku bisa meneruskan naskahku tanpa ada deadline, kan? Atau diam-diam mencuri dokumen rahasia negara, lalu mengambil alih kekuasaan. Atau melakukan hal-hal yang tak pernah sempat aku lakukan. Sekarang aku punya banyak sekali waktu. Haha" Aku tersenyum getir.

Aku beranjak dari tempat tidur ku, kembali duduk di depan laptopku. Tapi sayangnya, dengan seluruh kejadian ini, pikiranku jadi benar-benar buntu.

Aku terus berpikir tentang apa yang kulihat tadi. Tetanggaku yang membeku, burung yang melayang dalam diam, bahkan air keran yang menggantung. Semuanya ganjal.

Tidak, aku tidak bisa menyelesaikan naskah ini dengan semua kejadian itu. Aku memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi. Walau aku tak yakin, apakah ada jawaban?

Aku kembali melangkah keluar kamar apartemenku, dan baru menyadari bahwa apartemen ku sangat sepi. Aku juga baru sadar resepsionis dan satpam apartemen ku tidak bergerak, padahal aku melewati mereka tadi.

Aku menatap mereka semua dengan tatapan kosong, mencoba membiasakan diri.

Aku menghela nafas lagi, yang sepertinya sudah menjadi hobiku.

Aku menatap kotaku, yang biasanya sangat ramai. Hiruk pikuk itu sekarang sempurna lenyap. Dan akan sulit untuk terbiasa dengan semua kesepian ini.

Aku memutuskan untuk pergi ke rumah temanku, Neisya. Walau tak tahu apa gunanya.

Aku mengeluarkan sepeda motor ku, menyalakannya, dan mulai mengendarai nya, dalam diam.

Sungguh, akan sangat sulit untuk terbiasa dengan semua kesepian ini.

{}

Setelah 30 menit berkendara, akhirnya aku sampai di rumah Neisyan. Yang pastinya hening.

"Neisyan... Main yuk.. " Aku mencoba membuat Jokes untuk menghibur diriku sendiri.

Tapi entah telingaku rusak atau apa, aku mendengar jawaban.

"Yuk!"

Heyho! Makasih yang (masih) mau baca cerita GJ ini ;-; Maap yak ceritanya makin random. Ehe.

Vomments yak (/'_')/

p.s Congrats usul nama mu dipake /uye youneedpizza
xo mueeza

Waktu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang