Yoongi menyeka keringat di leher dan wajahnya dengan handuk. 10 menit lagi hingga pertandingannya berakhir. Waktu yang cukup lama bagi Min Yoongi yang tidak betah berlama-lama di lapangan.
"Hei, kalian semua dengarkan." Pelatih timnya tiba-tiba masuk ke ruang loker.
Teman-teman timnya langsung mengerumuni sang pelatih. Tapi tidak untuk Yoongi. Secara garis besar, dia sudah tahu apa yang akan dibicarakan pelatihnya.
"Kita sudah menang jauh. Tapi kalian tetap harus mencetak skor sebanyak-banyaknya. Perkuat juga pertahanan. Tim lawan pasti akan menyerang lebih kuat kali ini." Kata pelatih. Yoongi hanya tersenyum kecil di belakang. Ia sudah menduganya.
"Dan Yoongi." Panggil sang pelatih. Yoongi hanya mengangkat tangannya, menandakan dia ada di ruangan itu.
"Kuserahkan skor padamu. Yang lain fokus dengan pertahanan." Kata sang pelatih sebelum keluar dari ruang loker.
2 menit lagi sebelum mereka harus kembali ke lapangan. Yoongi hanya duduk malas sambil memainkan bola basket miliknya. Sedangkan teman-teman timnya sudah bersiap-siap.
"Hyung, cepatlah. Nanti kita terlambat." Kata seorang juniornya yang memakai jersey bertuliskan JIMIN di belakangnya.
"Duluan saja. Nanti aku menyusul." Balas Yoongi malas.
"Awas saja kalau terlambat." Ancam Kim SeokJin, kapten timnya.
"Ya, ya, ya."
Tidak lama setelah semua anggota timnya keluar dari ruang loker, barulah Yoongi bangun dari duduknya. Ia meniup poni basahnya yang hampir menutupi mata. Ia tersenyum kecil.
"Showtime." Katanya sebelum keluar dari ruang loker, menyusul teman-temannya.
♥♡♥
"Kyaaaa! SeokJin Oppa!!!" Jerit Jung SoJin, sahabat baik Lee SoHyun yang memaksanya untuk menonton pertandingan basket antara Fakultas Musik dan Fakultas Kesehatan. Sekarang SoJin sedang meneriaki nama kapten tim basket dari Fakultas Musik. Padahal SoJin adalah mahasiswi Fakultas Kesehatan. Benar-benar tidak setia, itulah yang ada di dalam pikiran SoHyun.
Tapi hal yang paling tidak disukai SoHyun adalah kehadirannya disini. Dia lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan atau laboratorium, dimana dia bisa menggunakan waktunya dengan hal-hal yang produktif. Dan tenang.
SoHyun dengan susah payah mencoba membaca buku tentang anatomi tubuh manusia yang tengah ia baca beberapa hari ini, tapi konsentrasinya selalu buyar setiap detik karena jeritan dan teriakan para fans gila di seluruh gedung.
"SoJin, ayo pergi. Aku gak tahan disini." Keluh SoHyun.
"SeokJin Oppa!! Jangan! Steal, Steal! Min Yoongi Oppa! Shoot! Skoooooorr!!!!!" Teriak SoJin antusias. Ia mengangkat kedua tangannya otomatis begitu tim Fakultas Musik mencetak skor.
SoHyun yang merasa tidak didengar akhirnya menyerah. Ia menutup bukunya rapat dan mencoba menikmati pertandingan.
5 menit lagi pertandingan selesai dan tim Fakultas Musik sudah menang banyak dengan skor 41-12. SoHyun hanya geleng-geleng kepala melihat tim dari fakultasnya sendiri kewalahan dalam mencoba mengejar skor lawan. Tim Fakultas Musik benar-benar unggul dalam penyerangan maupun pertahanannya. Terutama seorang pemain yang mempunyai kulit seputih susu dan kaki seperti model yang menjadi ace di tim tersebut. Kemampuan bermainnya cukup menarik perhatian SoHyun.
"Min Yoongi.." gumam SoHyun yang membaca nama pemain itu dari belakang jerseynya. "Jago juga dia." Kata SoHyun.
♥♡♥
Yoongi berjalan di koridor kampus dengan menggantungkan tasnya di pundak. Seiring dengan dia berjalan, orang-orang di sekitarnya langsung menaruh perhatian padanya.
Kecuali satu.
Seorang gadis yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya sambil membaca sebuah buku tebal kemudian menabrak Yoongi dan terjatuh di depan lelaki itu.
Gadis itu mungkin kaget dan dia langsung membereskan buku-bukunya yang berserakan. Barulah ia berdiri dan langsung membungkuk dalam-dalam.
"Maafkan aku. Maafkan aku." Kata gadis itu.
Yoongi hanya menatap gadis itu tanpa bicara. Orang-orang sekitar mereka yang tahu apa yang sebenarnya terjadi langsung meninggalkan koridor itu. Beberapa ada yang menonton dari jauh. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara.
Entah gadis itu menyadari keheningan itu atau tidak, ia pun mulai berjalan meninggalkan Yoongi begitu merasa urusannya sudah selesai.
Tapi perkiraannya meleset.
Yoongi menahan lengan gadis itu dan melemparnya ke dinding. Gadis itu memasang wajah kaget bercampur takut. Yoongi menaruh satu tangannya di samping kepala gadis itu, menjaganya supaya tidak kabur. Gadis yang ketakutan itu menempel rapat dengan dinding begitu Yoongi mendekatkan wajahnya.
"Siapa namamu?" Tanya Yoongi dingin. Ia menatap mata gadis itu tajam.
"L-Lee SoHyun.." cicit gadis itu.
Yoongi mengalihkan perhatian ke arah buku yang dipegang erat oleh SoHyun.
"Kau anak Kesehatan?" Tanya Yoongi lagi.
"I-Iya.."
Yoongi tertawa kecil. "Kutebak kau anak baru disini?"
"Semester 3.."
Yoongi mengangguk-angguk mengerti. "Wah, junior tidak sopan." Katanya kemudian. Ia pun tersenyum. Tapi yang SoHyun lihat adalah senyuman jahat. Gadis itu merinding karenanya.
"Kau pikir urusan kita selesai hanya dengan perkataan maaf bodohmu itu?" Yoongi memasang wajah seriusnya. Dan bagi SoHyun itu adalah wajah yang paling menyeramkan yang pernah dilihatnya.
"Ma-Maaf.. Saya.. Saya buru-buru.." jawab SoHyun takut. Ia sudah tidak berani melihat mata Yoongi. Ia pikir mata itu akan mengeluarkan semacam laser hingga bisa membunuhnya.
"Kuperingatkan kau." Yoongi makin mendekat. Terpaksa SoHyun harus melihat kearah mata lelaki menyeramkan itu.
"Kalau kau melakukan kesalahan lagi, sekecil apapun," Yoongi menggenggam dagu SoHyun.
"Jangan harap kau selamat." Lanjutnya sambil melepas dagu SoHyun dengan kasar. Yoongi pun menarik wajahnya kembali dan merapikan bajunya sebelum meninggalkan SoHyun.
SoHyun hanya dapat menatap tajam Yoongi dari jauh. Ia terlihat kesal.
"Aish!! Apaan, sih?!" Jerit SoHyun kesal.
♥♡♥
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[myg] Bad Sugar ✔
Fanfiction[방탄소년단 Suga's FANFICTION] Summary : "Apapun yang terjadi, kau milikku."