Comeback.

1. Anak Pindahan.

Senin, 16 September 2016.

Clariss termenung di dalam mobil yang ia dan adiknya kendarai. Ia menatap sendu jalanan luar di balik kaca jendela mobil yang melalui jalanan itu. Clariss tidak habis pikir, semua itu berlalu terlalu cepat sampai ia tidak menyangka bahwa masa lalunya kembali lagi.

Faiz yang berada di samping Clariss merasa bingung dan sesekali melirik kakaknya sambil mengendarai mobil.

Tidak biasanya Clariss terdiam seperti ini, biasa nya ia akan membunyikan radio keras-keras dan menyanyikan lagu yang ia tau didalam radio itu dengan suara yang bising atau mengganggu adik nya yang sedang fokus ke jalanan untuk mengendarai mobil.

"Kak..." Faiz membuka pembicaraan, menurut Faiz jika situasi seperti ini membuat Faiz canggung.

"Hmm..." Clariss hanya memberi respon ke Faiz dengan gumaman

"Eh kunti, tumben lo lemes lemes gitu. Udah kaya kurang gizi tau ga."

"Gue lagi males dek, ah."

"Males napa lagi? Tumbenan lo. Oh yah Bang Genta dari kemarin hubungin gue mulu, gara-gara lo dari hari sabtu sama minggu ga ada kabar. Lo ada apaan sih kak?"

"Gue ga ada apa apaan"

"Ck, elah lo mah kak. Trus kata Bang Genta kenapa lo ninggalin dia pas Jumat sore di taman?"

"Bacot lo..."

"Eh! Bentar? Genta gue tinggalin?" Clariss lansung terduduk tegak dan menoleh ke adiknya.

"Iya tilul, gosah sok sok lupa. Gue mah jadi Bang Genta udah gue marah-marahin kelakuan lo yang seenaknya."

"OH IYA!."Clariss bersuara dengan lantang.

"Ya ampun... bodoh banget gue."lanjut nya sambil menoyor (?) kepalanya sendiri

"Emang lo bodoh."gumam Faiz yang mengejek Clariss dan tidak diketahui oleh Clariss yang sedang sibuk sendiri dengan ulahnya.

"Dek! Gc dong ituin Mobil nya, gue pen cepet-cepet ketemu Genta nih." segah Clariss dengan menggoyang-goyangkan lengan Faiz yang sedang memegang stir Mobil.

"Iya! Bawel lo ah. Bentar nih tinggal belok"

Faiz pun membelokkan Mobil nya ke sebelah kiri, dan terlihat lah gedung Sekolah yang besar dan di Pagarkan dengan tembok-tembok yang tinggi dan kokoh. (usaha  untuk anak-anak tidak membolos).

SMA KESATRIA MANDALA
JAKARTA SELATAN

Huruf-huruf besar terdapat di papan yang terletak tepat di atas pagar yang kokoh tersebut. Sekolah ini merupakan Sekolah Favorit, Sekolah Berprestasi maupun dari Akademik dan Non Akademik, dan Sekolah yang satu-satunya di daerah Jakarta Selatan yang didatangi oleh Presiden RI. Sekolah yang selalu menjadi Ranking pertama dari Sekolah Jakarta yang lainnya.

***************

Faiz pun memarkirkan Mobil nya di parkiran Sekolah, Clariss pun bergegas mengambil tas nya lalu mencium pipi kiri adiknya.

"Dek gue deluan yah! BYE!." Clariss pun membuka pintu mobil dan lansung keluar tanpa menutup pintu mobil. Faiz hanya bergeleng pelan.

"Kebiasaan.." Faiz menggeleng pelan melihat kelakuan kakanya tersebut.

Clariss dengan cepat berlari ke kelas nya, saat ia berlari di koridor sekolah tiba-tiba ia menabrak seseorang dan membuat bawaan orang yang di tabrak Clariss terlepas dari pegangan orang itu.

"Ya ampun!" Clariss terkejut dan berhenti tiba-tiba, lalu menoleh kebelakang dan melihat orang yang tadi ia tabrak. Tetapi Clariss sama sekali tidak melihat muka orang tersebut, karna tertutup oleh hoodie dari jaket yang orang itu pakai. Tetapi Clariss yakin itu lelaki dan pastinya anak baru. Karna tidak biasanya Clariss melihat gerak-gerik dari Lelaki yang ia tabrak. Perlu kalian tau Clariss tau gerak-gerik semua Siswa/Siswi di seluruh Sekolah Kesatria Mandala, walaupun Clariss sering lupa Nama.

"Eh Sorry sorry,gue tadi lagi buru-buru nih." Clariss membantu mengumpulkan kertas-kertas yang berhamburan di lantai koridor karna ulahnya.

Saat Clariss mengambil kertas terakhir yang berada di antara dirinya dan lelaki itu, tanpa sadar Clariss melihat kertas itu dengan jelas. Dan Clariss lihat itu adalah Surat Pindahan, saat Clariss mengambil kertas itu dan melihatnya sekilas. Lelaki yang di tabrak Clariss lansung mengambil cepat kertas itu dan lansung berjalan menjauhi Clariss.

Clariss melihat punggung lelaki tadi yang menjauh dari Clariss yang berdiri terdiam. Clariss pun menggelengkan kepalanya pelan, ia seperti melihat salah satu puzzle masa lalunya. Lalu Clariss lanjut berlari ke kelasnya.