Prolog

83 7 6
                                    

Sinar mentari menyilaukan mataku, alarm sialan itu pun memaksaku untuk segera bangun. Tapi bukan itu yang membuatku terbangun, melainkan teriakkan seorang wanita yang membangunkanku sambil menggedor gedor pintu kamarku. Aku sengaja menguncinya karena kebiasaan orang itu.

"Chanmi-yaa !!! Bangunlah !!! Hari ini hari pertama kita masuk kerja !"

"Aish, arraseo jaena-yaa berhenti menggedor pintu kamarku, aku akan segera turun"

Aku pun mulai turun dari kasur dan berjalan ke arah kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi aku menatap pantulan diriku dan mulai mengambil peralatan mandi.

Ya, namaku Lee ChanMi. Aku salah satu mahasiswi yang beruntung karena setelah lulus, salah satu dosen pembimbing ku memasukkan ku ke perusahaannya.

Sebenarnya aku tak terlalu ingin menerima pekerjaan ini. Terkadang aku ingin merasa menjadi pengangguran dulu seperti mahasiswa lainnya. Tapi, kurasa ini lebih baik.

Setelah selesai mandi, aku bergegas mengenakan seragam kerja pertamaku, hadiah dari eomma. Rok span hitam diatas lutut, dengan paduan kemeja putih dan blazer hitam, melekat ditubuhku. Aku melihat lagi pantulanku dari atas kebawah, sempurna.

"Okay, hwaiting chanmiya !" Aku menyemangati diriku sendiri, sebelum akhirnya keluar dari kamar, dan bergegas menyusul Jaena.

Sesampainya di ruang makan aku sudah melihat jaena yang sibuk dengan rotinya.

"Makanlah dengan perlahan, masih ada waktu sekitar setengah jam sebelum kita berangkat" jaena pun tersenyum diselah selah kunyahannnya.

Shin Jaena, dia adalah sahabatku sejak kecil. Aku dan jaena memang tinggal satu apartment. Kami bukan kekurangan uang untuk membeli apartment masing masing, hanya saja terlalu menghambur tempat. Dan kami sudah biasa bersama.

Aku dan jaena sejak kecil sudah bertetangga. Maka dari itu setelah  lulus perguruan tinggi kami memutuskan untuk tinggal bersama dan meninggalkan rumah. Tujuannya ? agar lebih mandiri kurasa.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, yang mengharuskan kami untuk segera berangkat jika tak ingin terlambat.

Aku berjalan ke arah mobilku yang memang bersebelahan dengan mobil jaena. Dan saling melambaikan tangan saat pergi.

Kami memang berbeda tempat kerja, karena jaena berumur satu tahun diatasku. Dan dia juga bernasib sama sepertiku, yang tidak merasakan rasanya pengangguran setelah lulus.

Jalanan kali ini cukup ramai, tapi yang aku syukuri adalah keramaian ini tidak menyebabkan kemacetan. Hanya beberapa lampu merah saja yang mengharuskan mobilku berhenti. Seperti saat ini.

Aku memperhatikan lingkungan sekitar. Sangat nyaman melihat orang berpergian di pagi hari. Entahlah, aku hanya menyukainya.

Tiba tiba aku melihat seorang pria bermasker hitam dan memakai kaca mata dan juga topi berlari diikuti segerombolan remaja yang melihatnya.

Dan pria itu mengarah ke mobilku. Astaga, apa aku kenal dia ? pria itu mengetuk pintuku saat lampu berubah menjadi hijau. Sungguh aku sangat bingung harus melakukan apa.

Gerombolan remaja itu semakin mendekat, klakson mobil pun semakin memekikan telingaku, memaksaku untuk membuka kan pintu untuk pria asing ini. Dan akhirnya aku melajukan mobil ini.

Diperjalanan aku lihat pria ini masih belum bisa bernafas stabil. Mungkin efek berlari. Tapi aku tak bisa menahan rasa penasaran ini. Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya.

"Kau siapa ?"

Pria itu akhirnya menoleh padaku sambil membuka kaca mata dan maskernya.

"Aku Park Chanyeol"

.
.
.

To be continues.

Hayy guyss ini first story aku di wattpad. Mohon respon dan bantuannya ya karena aku masih abal. Kalo misalnya mau kenal atau mau nambah saran untuk cerita ini bisa add id aku aja yak

Id : luthfiaala

Sekali lagi makasih buat yang udah baca !!!!

-담 지라

Lost Idol (CHANYEOL FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang