Blarrr....blarrrr.... Blarrrr
Petir menggelegar dilapisan troposfer, seperti ledakan meriam di Medan perang. sesekali kilat meyelinap memberi sekilas terang pada langit diantara hujan sore hari ini, malaikat mikail menjalankan tugasnya senja warna jingga kepakan sayapnya menghiasi cakrawala. Titik titik air hasil kondensasi turun kebawah (precipitation).
Diluar hujan layaknya teror,sosok anak manusia berjalan stengah berlari sambil membawa lipatan buku tanganya mendekap sarung pembukusnya. Badanya dicondongkan melindungi buku Dan sarung yang didekapnya dari gerimis yang semakin menderas.
Tak berapa lama sampailah ia di tujuanya, sebuah rumah ditengah sawah dengan sejuta ilmu di dalamnya. Ia segera menguak daun pintu rumah gubuk yang sedikit terbuka.
Assalamualaikum, mas Dar...."walaikumsallam, "sahut pemuda seusia 30 tahunan. Orang kampung memanggilnya mas darsono...nggak kehujanan ,pram? Pramono,membersihkan kakinya di keset denpan pintu.
Mboten mas,baru gerimis kog"
Mas darsono memandang selurus tubuh sosok anak manusia yang sering belajar digubugnya dari ujung kepala sampai kaki...pemuda berbadan gelap dengan perawakan sedang merasa rikuh. Dasar pramono belum ditanya sudah nrocos duluan. " Anu mas, kula ajrih bilih kudanan, dados bukunipun dalem bungkus sarung,kersane mboten kebloh"
" kog ora mok lebokna klambimu wae? "Wah, mangke saget apeg terkena kringet kula, mas.
" ya,pake tas kresek biar ndak basah toh,pram?
" ribet mas, gini saja enak,praktis Dan efisien. Lagi Pula tas kresek tidak baik untuk lingkungan, sak meniko mawon bilih tumbas ten toko ngalpangaret sampingnya kios nasi pecel mbah jum harus mbayar 200 rupiah.Mas darsono tersenyum, sudah lama beliau mengenal pramono, sudah hapal tabiatnya,kalau ndak ngeyel ndak pramono namanya.
Mana suparyanto Dan karjo ? Mas dar menanyakan sahabat pramono.
" nggak tahu mas,mungkin takut hujan" "biasanya barengan datangnya?
" lha daripada kehujanan bareng saya lari duluan,mas!
Mas darsono manggut manggut,kadang jawabane ngeyel si sontoloyo itu cerdas juga. Ya kadang.Yang sering main ke gubug mas darsono ada 3 orang. Ketiganya teman sepermainan sejak kecil Dan satu sekolah SD. Entah sedari kapan mereka bertiga sering nyangkruk di gubug mas darsono, yang jelas mereka bertiga setiap hari datang ke gubug mas darsono yang mereka panggil dengan sebutan mas Dar.
Bagi orang kampung klampis ireng, mas darsono tak lebih dari seorang pemuda bujang lapuk yang memiliki keseharian mencarikan rumput ternak tetangganya untuk menyambung hidup. Satu hal istimewa, mas darsono hobbynya membaca buku apapun di lahapnya, mulai politik,traveling, musik, Dan ensiklopedia. Tak heran ketiga bocah tersebut terkesima dengan ilmu yang dimiliki pemuda tukang ngarit ini.
Selain lumayan dalam keilmuan satu hal lagi kelebihan mas dar, jika boleh disebut kelebihan adalah ketika mendengar adzan beliau bergegas mengambil wudhu, biasanya ke 3 anak tersebut mengikutinya tanpa di komando sambil berkata cahhh....sugih Ana ing iman.
Ketika mas dar menjadi imam, yang dibaca mesti Surat Surat pendek dalam alquran, yang pasti Surat AL ikhlas Dan ayat kursi...one day, one ayat one application. Sering sesekali mas dar mengajar membaca alquran sambil mengkolaborasikan ilmu yang dimilikinya. Tetapi di banding kyai kyai kampung klampis ireng mas dar bukan kelasnya.
Di gubug kecil dengan lusinan buku berjajar rapi inilah mas dar membagikan ilmunya, ketiga anak ini menyebut rutinitas Diskusi habis magrib ini dengan istilah "jamasan" (jagongan malam santai) berbeda dengan kelas diskusi pada umumnya,mas dar tidak memberikan plajaran fikih,tarikh,nahwu ataupun politik. Mereka bertiga datang menemui mas dar hanya satu hal yaitu mendengarkan mas dar "ndongeng"...dongenganya bukan Sembarang dongeng, dongengan mas dar mampu membius ke tiga sosok anak manusia yang haus ilmu.....