awal pertemuan

172 15 0
                                    

xx

06.56

Aku berlari disepanjang koridor sekolah, karna 4 menit lagi bel akan berbunyi.

Saat berlari, ada yang menabrak pundak ku.

Bruk.
Aku terjatuh dengan posisi terduduk.

"Eh sorry sorry, gue lagi buru buru." Ucapnya sembari mengulurkan tangannya untuk menolong ku .

Aku menerima uluran tangannya."iya gapapa."

"Yaudah bye, gue duluan." Ucapnya sambil tersenyum

'Tampan' batinku.

Dia meneruskan berlarinya, berlawan arah dengan ku. Menuju kelas XI, mungkin dia kaka kelas ku.

Sesampai nya dikelas aku langsung terduduk di kusrsi ku, dengan keadaan nafas yang terengah engah.

"Lo kenapa?" Tanya olif

"Gapapa, gue capek aja abis lari larian disepanjang koridor, trus ditabrak sama kaka kelas kayaknya." Jelas ku

"Kaka kelas?, ditabrak?, cowok apa cewek?, oh iya lo juga tumben dateng telat biasanya pagi banget."

"Huh. Gue capek lif, tar aja jelasinnya istirahat."

"Yaudah."

Kring..kring..

Selama jam pelajaran berlangsung, aku tidak bisa fokus. Terus tetbayang wajah nya. Iya dia, yang tadi menabrakku di koridor.

Dia sangat tampan, sepertinya dia baik.

"Sya lo ngapain ngelamun si, noh bu siti ngeliatin lo trus, gara gara lo gak merhatiin dia." Omel olif

"Gue gak bisa fokus lif, kebayang sama muka cowo yang nabrak gue di koridor tadi."

"OLIF, ASYA SEDANG APA KALIAN. KALAU KALIAN TIDAK MAU MENGIKUTI PELAJARAN SAYA, SILAHKAN KELUAR." Ucap bu siti dengan nada yang berapi api.

"Eng..enggak bu tadi saya lagi nanya asya tentang soal yang ini, iyakan sya?"

"I..iya bu."

"Yasudah, jangan ngobrol lagi. Nanti mengobrolnya bisa di jam istirahat kan?."

"Iya bu" ucap ku bersamaan dengan olif.

Kring..kringg...

"Baiklah anak anak, silahkan istirahat. Dan untuk pr ada di halaman 130." Jelas bu siti

"Iya bu" ucap murid kelas X-ipa.

"Sya ayok cepet ke kantin, tar penuh kalo kelamaan."

"Iya lif bentar dikut lagi, dah ayok."

Kantin

"Sya lo mau mesen apa?, sekarang giliran gue yang mesen nih."

"Gue bakso aja lif, tapi gak usah pake seledri ya. Oh iya sambel nya banyak in."

Sejak olif memesan makanan dan minuman, aku hanya mencuri curi pandang untuk melihat dia.

"Nih sya, bengong aja lu. Tar kesambet baru tau rasa."

"Lif, lu tau kaka kelas yang itu gak?" Ucapku sembari menunjuk orang yang ku maksud

"Oh itu namanya kak ari, anak XI-ips. Kenapa emangnya?, lo suka ya sama dia. Hayoo ngaku aja si."

"Ih gak gitu lif, dia itu yang tadi nabrak gue dikoridor, sampe gie jatuh duduk tau."

"Wah beruntung banget lo ditabrak sama dia, tapi tenang gue gak suka sama kak ari kok, gue sulanya sama kak iqbaal, yang itu tuh." Tunjuk olif

"Oh, kok kayaknya lo tau banget si?"

"Heloooo, siapa si yang gak kenal sama mereka, mereka itu most wanted disekolah kita, nah yang satu lagi namanya kak azka."

"Ooohhh, udah ah gue mau makan. Keburu dingin bakso gue."

"Oh iya sya, kak ari itu fans nya dimana mana. Jadi saingan lo itu banyak. Dan satu lagi, kak ari itu orangnya baik, kapten tim basket, dan ya you know lah, dia sering banget di tembak sama fans fans nya tapi gak pernah ada yang berhasil buat dia suka sama mereka." Jelas oliv panjang × lebar.

"Iya lif gue tau, lagi juga mana mungkin gue bisa deket sama dia, jangan kan gue, fans fans nya kak ari aja gak ada yang bisa."

"Didunia ini gak ada yang gak mungkin sya, nothing is imposible." Jawab olif.

Kring...kringg

"Dah ah, gue mau kekelas. Bye olif"

"Eh sya sya, tungguin gue kampret lo." Dumel olif

Dikelas

"Lif menurut lo gue suka gak sama kak ari?"

"Lah, kok lo nanya gue. Mana gue tau, kan yang ngerasaain elo bukan gue sya."

"Iya tapi gue bingung, padahal baru hari pertama gue kenal sama kak ari. Masa dah langsung suka aja." Keluh gue.

"Maklum lah sya, lo tau kan pesonanya kak ari kaya gimana, oh iya lo harus tau, dulu tuh kak nina juga suka sama kak ari, tapi dia malah ditolak mentah mentah sama kak ari. Tapi lo taukan kak nina yang mana?" Tanya olif.

"Ya taulah, yang cantik itu kan?, ketua tim chiliders disini?. Eh tapi masa si kak nina yang sebegitu cantiknya aja ditolak sama kak ari, apalagi gue lif."

"Lo jangan nyerah gitulah, emang kak ari ngeliatnya dari fisik?, setau gue si enggak, berjuang aja dulu sya, kalo lo merasa perjuangan lo sia sia, yaudah lo harus rela buat berhenti mencintainya."

"Oke, gue akan berjuang. Doain gie ya lif, semoga gue bisa."

"Iya gue selalu doa in yang terbaik kok, buat sahabat gue yang imut ini."

Kring..kring..kringg
Bel pulang akhirnya berbunyi.

"Sya gue pulang duluan ya, nyokap dah jemput tuh."

"Iya lif, hati hati ya, bye lif." Ucapku sambil meng- high five tanganku di udara.

"Iya sya, lo juga hati hati ya."

Aku hanya mengangguk, sembari melihat mobil olif yang semakin lama semakin menjauh.

"Asya ayo nak pulang." Ajak ibu.

"Iya bu."

Sesampainya dirumah  aku hanya bisa tersenyum sambil memikirkan kak ari, dia sangat tampan, sepertinya cowok baik.

"Heh ka, lagi mikirin apasih?, senyum senyum sendiri kaya orang gila tau." Ucap keyra adikku.

"Kepo ya kamu, biarin aja aku ini yang gila.wlee" ucapku sembari menjulurkan lidah ku.

Sekarang aku lagi ada dikamar,

Sepertinya aku harus menjadi secret admirer dari seorang ari irham, aku sudah memikirkannya matang matang.

Menjadi secret admirer mungkin tidak akan terlalu menyakitkan, walaupun mungkin yang menjadi korbannya adalah hatiku.

Aku mempunyai rencana,
Rencananya adalah, aku akan memberinya hadiah setiap minggunya, mungkin akan menyenangkan.

Aku tidak mau banyak orang yang mengetahui bahwa aku suka pada seorang kak ari, yang ada nanti aku malah jadi sasaran buly an fans fans kak ari yang lain.

Mungkin mulai besok aku akan memberinya hadiah, tapi yang terpenting aku harus tau apa saja yang kak ari suka.
.
.
.
.
.
.
.

Bye bye
Next part, vote and comment
See you again..

Oh iya yang di mulmed itu 'kak ari'







SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang