Confess (Falling Sequel)

433 51 7
                                    



Kaibaek Fanfiction- Confess (Sequel Falling)

©Andromeda_31 a.k.a Alfaeni

Romance, Fluff

Ficlet

[Warning!! Typos EveryWhere. Yaoi/ Boys Love/ Shounen-ai]

Jam dinding di kamar Jongin sudah menunjukan pukul 11.30 malam, tetapi Jongin sama sekali belum merasakan kantuk. Ia masih sibuk memandangi ponselnya yang tidak terdapat tanda-tanda kehidupan(?). Biasanya Baekhyun akan mengiriminya pesan selamat malam sebelum Jongin tidur, dan Jongin belum menerima pesan dari Baekhyun sejak tadi.

Sekali lagi Jongin mengecek ponselnya, tetapi hasilnya tetap sama. Tidak ada pesan dari Baekhyun, bahkan tidak t erdapat satupun notifikasi di ponselnya. Dengan kesal ia melempar ponselnya ke sembarang arah, melupakan kenyataan bahwa ia baru saja membeli ponsel itu dua minggu yang lalu. Sungguh ponsel yang malang...

Jongin bangkit dari acara tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi yang memang berada di di kamarnya. Sesampainya di depan wastafel, Jongin segera menyalakan kran dan membasuh wajahnya dengan air dingin berharap bayang-bayang Baekhyun pergi dari kepalanya.

Ini sudah tahun kedua Jongin menyukai Baekhyun dan berarti ini tahun terakhir ia bisa satu sekolah dengan namja mungil itu. Jongin terkekeh melihat pantulan dirinya di cermin. Menertawakan kebodohannya sendiri yang tidak berani menyatakan perasaannya pada Baekhyun. Tinggal tiga bulan lagi sebelum ujian kelususan, dan bahkan ia tidak berencana untuk menyatakan perasaanya pada Baekhyun.

'Sungguh pengecut kau Kim Jongin!'-hardik Jongin dalam hati.

Jongin memilih mematikan kran air dan segera keluar dari kamar mandi. Hampir saja jantungnya melompat keluar saat mendapati kakak laki-lakinya membungkuk memunguti pecahan ponsel yang tadi dilemparnya.

"H-hyung apa yang kau lakukan disini? Kau mengagetkanku!" ujar Jongin setelah kakanya selesai membereskan kekacauan yang dibuatnya.

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau belum tidur dan apa yang terjadi dengan ponselmu?" tanya Minseok-kakak Jongin- sambil membuang serpihan ponsel Jongin ketempat sampah.

"H-hanya terbangun karena mimpi buruk dan tentang ponselku, aku tidak sengaja menjatuhkannya tadi." Elak Jongin yang tentunya bohong, bisa mati ia kalau sampai kakaknya tahu kalau ia sengaja melempar ponsel itu.

"Oh, bagaimana kalau kita turun? Aku sedang memasak ramyeon di bawah, siapa tahu membuat tidurmu lebih nyenyak setelah makan."

Jongin hanya mengangguk dan mengikuti Minseok yang sudah lebih dulu keluar dari kamarnya, diam-diam bernafas lega karena Minseok tidak bertanya lebih jauh perihal ponselnya.

Skip

Jongin terduduk manis dimeja makan, sedangkan Minseok masih sibuk meracik ramyeon instan di pantry dapunya.

"Hyung, diantara kau dan Jongdae hyung siapa yang lebih dulu menyatakan cinta?" Tanya Jongin setelah terdiam cukup lama.

"Hng, tentu saja Jongdae dulu. Memangnya kenapa? Kau mau menyatakan cinta pada seseorang, ya?" Jawab Minseok masih sibuk dengan ramyeon-nya.

"E-eh, ti-tidak hanya bertanya." Jawab Jongin berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Siapa gadis atau lelaki tidak beruntung itu?"

"Sudah kubilang kalau aku tidak akan menyatakan cinta pada siapapun!" ujar Jongin setengah frustasi, kakaknya memang tidak bisa dibohongi. Mata kucing itu selalu berhasil menelanjanginya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang