Dua

13.4K 681 12
                                    

"SPADAAAAA!! YUHUUUU!! KU KAMBEK UYEYYY....." Teriakan dengan intonasi yang sangat tidak layak didengar itu memenuhi ruang tamu keluarga Mayza.

Tak lama kemudian, keluarlah seorang wanita yang berumur 40 tahun keatas namun dengan wajah yang masih terlihat awet muda. Ia melotot melihat anak gadisnya itu tidak pernah merubah kebiasaannya.

"Zila, kecilin suara kamu!" tegur wanita paruh baya yang bernama Bella itu.

Bukannya meminta maaf, saat ini cewek itu malah berlari kecil dan memeluk mamanya erat. "Aduh, Zila itu sekolah. Ngikutin KBM sampe hari menjelang sore gini dan mama ga kangen? Ckck, parah ...."

Bella mendelik, lalu menyentil jidat keramat Zila. "Mulut itu dipoles pake apa sih? Ngomong gak ada jedany gitu."

"Pake lip i*ce ma," ungkap Zila sambil memonyongkan bibirnya yang berwarna merah muda itu.

"Fazila! Ganti baju!" titah Bella, tanpa ingin pembatahan yang membuat Zila mengerucutkan bibirnya sebal dan segera pergi ke kamarnya.

*****

"CAUSE I'VE GOT A JET BLACK HEART AND THERE'S A HURRICANE UNDERNEATH IT TRYING TO KEEP US APART ...." Zila masih saja bernyanyi, sambil memutar video konser Sounds Live Feels Live-nya 5SOS di laptop yang ditontonnya beberapa waktu lalu bersama dua anak setan lainnya.

Dari luar kamar, tampaklah Julian menggeleng-gelengkan kepalanya. Sungguh, ia tak sanggup menghadapi sikap kakak yang berjarak satu tahun di atasnya itu. Makanya kadang ia menulikan telinga dari semua yang dilakukan oleh Zila atau bisa disebut kakaknya.

Cklek

Pintu kamar cewek itu terbuka, menampilkan sosok Zila yang bermandikan keringat dengan rambut yang tak berbentuk lagi kuncirannya.

"Juli?" tanyanya kaget, lalu menatap kanan-kiri. Memastikan bahwa yang ia liat di depan kamarnya ini adalah Juli, adiknya. Pasalnya, kalau penyakit gila-nya kumat Mama dan papa nya pun tak berani mendekat, apalagi Julian.

"Heh Zil, tobat kenapa?"

Zila mendekat kearah Julian yang lebih tinggi dibandingnya itu, lalu mencubit pipi Julian kencang.

"Heh!! Sakit, ini apa-apaan? Pengeroyokan tolongg!!!"

Cewek itu melepaskan cubitannya, lalu menatap Julian penuh selidik. "Ade gue kok bisa ada disini?" Ya, kalau dilihat dari segi fisik. Jelas Zila kalah, tingginya pun hanya sampai sepundak Julian. Belum lagi badan Julian yang mulai berotot akibat latihan fitness yang  diikutinya secara rutin. Membuat Julian terlihat seperti kakak.

"Lewat kali Zil, noh kamar gue kan samping lu oon ...." balas Julian, sambil merangkul Zila menuju kamarnya.

"Ngapain?" tanya Zila, menatap kamar Julian dengan heran. Namun hanya dibalas cowok itu dengan mengendikkan bahunya.

"Gue mau mandi dulu Zil, tunggu aja! Tar kita gitaran lagi.."

Ucapan Julian membuat kakaknya itu tersenyum senang, yea. Rutinitas mereka, Julian yang memainkan gitar dan ia bertugas menyanyikan lagu. Kadang, mereka sengaja merekam aksi cover lagu tersebut dan meng-uploadnya ke youtube. Yah, tipikal kakak-adik yang gila fans.

*****

Waktu menunjukkan pukul enam sore saat Zila terbangun dari tidur lelapnya di kamar adiknya, Julian. Dengan langkah yang masih terseok-seok ia segera menuju kamar mandi lalu mencuci mukanya yang sangat kusut ketika habis bangun dari tidur.

Stay With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang