Chapter 9

4.9K 349 13
                                    

_ Love To Ice Prince _

Pairing : SasuNaru Slight ItaKyuu

Rated : T

Genre : Romance

Dislaimer : Masashi Kisimoto

Warning : YAOI, BOY X BOY, AU, TYPO'S, NO EYD, Alur kaya kereta Singkansen/? Dll
.
.
.
.
// Tidak Suka? //
/ Jangan Dibaca! /
.
.
.
.
~ DrakKnightSong ~
.
.
.
.
_ Happy Reading _

Bosan. Satu kata yang ada dalam pikiran pemuda raven berambut pantat ayam ini. Bukan karena tak ada yang mau mengajaknya
keluar, hanya saja sang kakak tercinta melarangnya untuk tidak keluar rumah. Dengan alasan 'temani aku dirumah'. Hell! Bahkan jika dilihat dari wajahnya yang keriput, anak kecil aja sudah tau bahwa orang
itu bukan lagi bayi yang musti ditemani.

"Hahh" entah sudah yang keberapa kalinya dia menghela nafas hari ini. Mengacak surai raven gemas, Sasuke pun keluar dari kamarnya, entah kenapa dia sangat haus sekarang.

Tap Tap Tap

Menuruni tangga. Namun, diruang tengah dia melihat ada tamu 'spesial' untuk sang kakak, pemuda dengan surai berwarna
merah, itu sibuk bermesraan dengan sang kakak.

Mengerling mata, Sasuke pun terus berjalan menuju dapur, "Dasar Aniki pervert" umpat Sasuke pelan. Pasalnya ini sudah yang entah keberapa kalinya dalam 4 hari ini dia selalu membawa pemuda itu kesini. Bukan karena dia
cemburu, dia hanya merasa risih saja melihatnya. Ah, lebih tepatnya iri.

Iri? Ya, dia merasa iri pada sang kakak. Kenapa? Karena pemuda keriput itu sedang menjalin hubungan 'spesial' dengan pemuda rubah itu, sedangkan dia? Hahh, bahkan jika mengingat hal itu dia merasa sesak, sesak karena semenjak hari itu dia dijauhi oleh pemuda beriris shapphire. Jangankan
bertatapan, berbicara saja Naruto tak mau.

"Apa aku salah menyembunyikan jati diriku
yang sebenarnya? Aku hanya ingin berteman tanpa tahu bahwa aku adalah sang Uchiha" ucapnya pelan.

"Tidak salah" sebuah suara bariton, membuatnya sedikit terlonjak kaget, terlihatlah seorang pemuda berambut merah baru saja memasuki
dapurnya. Lalu melangkahkan kakinya menuju mesin pendingin, dan mengambil segelas air jus.

"Apa maksudmu?" tanyanya bingung.

Meneguk jus ditangannya, pemuda itu menghampiri Sasuke "Ya, kau tidak salah" jedanya "-tapi entah siapa temanmu lah yang salah, dan aku tau maksudmu menyembunyikan jati dirimu demi kau mendapatkan seorang temankan? Teman yang sebenarnya" ujar pemuda itu menambahkan.

"Teman yang sesungguhnya jika memang faktanya posisimu sudah diketahui, seharusnya seorang teman mau mengerti dan mendengarkan alasanmu lebih dahulu" lalu setelahnya, pemuda itu langsung beranjak
pergi untuk menemui sang kekasih.

Puk Puk

Sebuah tangan besar menepuk
pundaknya, menengadahkan kepala Sasuke menatap datar.
"Dan aku rasa kau harus mulai menunjukkan dirimu. Beri penjelasan. Semoga temanmu mau mengerti" ucapnya lalu meninggalkan Sasuke.

"Menunjukan jati diriku, ya?" gumamnya, lalu dia tersenyum, "Arigatou, Kyuu-ni "ucapnya pelan, lalu ia pun mengambil beberapa buah tomat kesukaannya, dan beranjak menuju kamarnya.
.
.
.
.
_ Kediaman Namikaze _

Tok Tok Tok

"Naruto, kau didalam?" seru Kushina mengetuk pintu bercat orange.

Ceklek

"Doushita, Kaa-san?" tanya Naruto, dengan wajah yang mengantuk. Tangannya sibuk
mengucek-ucek matanya.

"Ya ampun, kau sedang tidur ya? Gomen Kaa-san tak tahu" sesalnya meminta maap.

Love To Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang