1. Menyayangi Dalam Diam

52.8K 3.9K 666
                                    

Hai, Kamu.

Udah lama aku nggak melihat senyum kamu. Terakhir kalinya saat UKK hari terakhir.

Kangen.

Kangen sama jambul yang selalu terbentuk di rambut kamu. Ah ... Aku sering berkhayal bisa mengacak jambul itu. Pasti kamu ngambek seperti biasa kalo temen kamu melakukannya.

Ya, kadang aku iri sama temen kamu yang sering face-to-face sama kamu, yang sering main sama kamu, yang bisa denger suara kamu setiap hari.

Mungkin quote "aku jatuh cinta kepada seseorang yang sampai hari ini warna bola matanya saja tidak aku tahu" berlaku untukku.

Melihatmu tersenyum saja sudah cukup. Tanpa harus kamu mengenal aku. Ya, aku nggak tau ini sampai kapan. Mungkin sampai kamu tahu keberadaanku. Mungkin juga sampai kita berpisah. Tapi aku nggak tau juga. Aku masih menikmati ini.

Tetap tersenyum ya, karena hanya senyum kamu yang bisa membuatku tersenyum.

Yang menyayangi dengan diam,

Dari N


***


Halo.

Awalnya, aku nggak mau membalas suratmu karena ... aku takut nggak ada padanan kata yang pas untuk mengungkapkannya. Aku nggak mau kamu mikir aku cowok yang nggak punya perasaan atau dingin.

Tapi sejujurnya, aku memang nggak mengenal kamu.

Aku ingin kamu membuka mata untuk realita. Aku yang sekarang ini belum bisa membalas rasa sayang itu, atau mungkin nggak pernah bisa. 

Terimakasih sudah menyayangiku meski aku nggak bisa membalasnya. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan kamu. Dan saat itu terjadi, senyumku nggak akan ada artinya lagi untuk kamu.

Dari T 


***


A.N

Untuk N, semoga lo suka dengan ini! Tadinya, gue mau membuat cerita dari surat-surat di Teruntuk Kamu. Tapi setelah gue pikir-pikir lagi ... lebih enak menginterpretasinya dengan sebuah surat balasan (yay!). 

Cerita ini akan di-update tiap hari Minggu jam 6 malam. Jadi tetep stay tune :)

Regards,

wulanfadi

Teruntuk KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang