Prolog

51 3 9
                                    

Quinn Ashley Sabrina, lebih suka dipanggil Ashley.

Aku pernah berharap memiliki sebuah kisah bahagia layaknya Cinderella. Entah apa alasannya, mungkin semua orang juga berharap seperti itu. Namun nyatanya, kenyataan tak sebanding dengan harapan.

Aku bersekolah di Harvard University, kukira di universitas baguspun tak menjamin hidupku akan bahagia, karena tujuanku agar bisa memulai hidup baru tanpa orang tua. Bahkan banyak orang dengan mudah masuk universitas bagus, sekalipun kalangan rendah tanpa tahu rasanya berjuang mati-matian untuk masuk sekolah favorit.

Aku suka menyendiri. Aku orang yang sedikit berbicara. Aku tidak suka masalah sekalipun hidupku dipenuhi dengan berbagai masalah, bahkan yang rumit sekalipun, Itu yang aku rasa. Namun banyak orang menilai sebaliknya. Justru mereka tidak tahu bagaimana sifatku yang sebenarnya.

Waktu seiring berjalan, aku menemukan teman lelaki yang menyadarkanku tentang hidup, Yale Addison. Dulu aku pernah berharap kepadanya, kita memiliki banyak kegemaran yang sama. Namun aku sadar kita tak akan pernah bisa karena kita hanya teman, tidak lebih. Aku mulai menyukai Ilmu Psikologi, dia pun begitu. Setidaknya semakin dewasa, semakin terbukalah arah kemana angan membawaku. Aku berharap suatu saat aku bisa menjadi seorang Psikolog.

Kini Aku bisa mengetahui arti hidup. Aku tidak suka hidup. Namun aku cukup kuat untuk menjalaninya sendiri.

Sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang