Prologue

170 21 4
                                    


Ava's POV

Ini gila, aku benar benar tidak habis fikir mengapa aku bisa seperti ini saat bersama dia. Dia terlalu sempurna bagiku, sedangkan aku? terlalu standar untuknya.

Tapi mengapa rasa ini semakin menjadi jadi? Mengapa sikapnya berbeda kepadaku? Ini semakin membuatku bingung dan tidak tau ingin berbuat apa.

Entah apa yang sebenarnya terjadi, sifatnya benar benar berbeda dari apa yang aku bayangkan. Saat pertama kali kami bertemu pun sikapnya sangat berbeda, aku tau pertemuan kami hal yang sangat tidak di sengaja.

Aku kira dia akan menatapku sinis saat aku tanpa sadar menunjuknya dalam pertandingan basket hari itu, aku benar benar mengira bahwa dia akan menatap tajam ke arahku dengan tatapan yang mungkin akan membunuhku dalam sekejap. (okey aku tau ini berlebihan)

Aku sempat lari karena kejadian memalukan yang tidak sengaja terjadi itu, tapi ternyata dia mengejarku. Tuhan aku benar benar tidak menduganya, dia meminta nomerku. Awalnya, aku mengira bahwa dia akan bertanya tentang kejadian tadi.

Tapi aku salah, dia malah mengejarku untuk meminta nomer hp ku. Aaaah aku gila. Dan beginilah kami, sedekat nadi namun terasa sejauh matahari.

Mengapa begitu? Karena ada sepenggal cerita orang lain yang terselip dalam cerita kami.

Daniel's POV

Dia berjalan di hadapanku, tiba tiba mataku tertuju padanya. Aku tidak tau apa yang aku rasakan saat itu, aku menarik tangan Hayes ke dadaku. Jantungku berdetak kencang sekali, entah apa artinya ini.

Ini memang bukan pertama kalinya aku jatuh cinta, tapi ini pertama kalinya aku merasakan jantungku berdebar begitu kencang pada saat pertama kali bertemu dengan cewek.

Apakah karena kepribadian ganda milikku ini? Mungkin dulu saat aku jatuh cinta, kepribadianku yang lain yang sedang muncul dan sekarang pun begitu.

Aku memberanikan diri menegur cewek itu, aku menanyakan nama dan nomer teleponnya. Aku sangat bahagia karena dia dengan gampangnya memberikan nomornya kepadaku, walaupun raut wajahnya seperti sedang menghindari sesuatu.

Namun, aku tidak berani menghubungi dia. Aku baru tau bahwa dia satu sekolah denganku, dan aku sama sekali tidak kenal dengan dia.

Ini aneh, tapi aku rasa aku sedang benar benar jatuh cinta. Aku memikirkan dia 24 jam, bahkan dalam mimpiku sekalipun. Gila.

Saat aku mulai dekat dengannya, semua masih biasa saja. Kepribadian gandaku tidak muncul sama sekali, kali ini aku normal. Aku harap akan tetap seperti ini selamanya, aku tidak ingin hubunganku dengan Ava berakhir dengan alasan yang sama seperti yang sebelumnya yaitu Kepribadian ganda.

Aku salah, penyakitku muncul lagi. Dan disaat yang sangat tidak tepat, akhirnya? Beginilah kami sekarang terjebak dalam masalah yang bahkan aku sendiri tak mampu menyelesaikannya.

I've Tried My BestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang