Akhir

16 1 0
                                    

Keesokannya saat aku terbangun aku mendapat balasan dari Daniel "aku minta maaf sekali lagi kemarin saudara aku mengajak aku pergi, dan kemarin ponselku tertinggal dirumah, jadi aku tidak bisa kabari kamu, dan maaf jika aku membuat kamu menunggu, dan sebagai balasannya aku mau perkenalkan kamu dengan seseorang, aku tunggu di taman yang biasa ya...waktunya juga seperti biasa"
Karena aku penasaran aku datang kesana, namun saat disana aku melihat Daniel datang bersama cewek yang kemarin, akupun langsung nyamperin Daniel dan berkata
"Oh...gitu ya...kamu mau kenalin aku sama cewek baru kamu?, bagus banget, kamu kemarin juga gk jadi jalan karena cewek ini kan?, dasar cowok!, ternyata semua cowok itu sama aja ya....BUAYA!!!. Mulai sekarang aku mau kita PUTUS!"
Setelah meluapkan amarahku aku langsung lari pulang dengan air mata yang terus mengalir, dan daniel pun mengejarku sambil berkata sangat keras karena jarak yang jauh
"Tunggu Veni jangan lari, dia itu bukan pacarku, kamu dengerin dulu penjelasan dari aku, tunggu...veni....".tapi aku tetap saja tidak memperdulikan apa yang dikatakan Daniel.
Waktu sampai dirumah aku langsung berlari menuju kamar tanpa perduli ada siapa dirumah aku, saat aku merenung dikamar, daniel datang, dia mengetuk kamar aku
"Veni kamu dengerin dulu penjelasan aku"
"Udahlah daniel hiks..... hiks..... penjelasan apa lagi?, pokoknya aku mau kita PUTUS!, sekarang kamu pergi dari kehidupanku... PERGI!!!" ucapku sambil menangis
karena Daniel tidak ingin aku menangis lebih kencang Daniel pun pergi. Akupun masih tetap menangis dan tidak mau keluar dari kamar aku, sampai mamaku datang dan berkata
"Veni....ini mama.... Buka pintu kamu Veni, mama mau bicara sebentar saja...."
Akupun membuka pintu kamarku
"Veni mama tau kamu marah tapi setidaknya kamu dengarkan dulu penjelasan dari Daniel, pasti setelah mendengarkan penjelasan dari Daniel kamu akan sangat menyesal" saran mama aku
"Penjelasan apa ma?, aku itu udah lihat dua kali dia jalan sama cewek yang sama"
"Pasti kamu kira dia itu pacar daniel, iya kan?"
"Iya emang, jika bukan pacar lalu siapa?, dan kenapa dia pergi ketempat perhiasan?"
"Begini jika mama jadi kamu mama pasti dengerin penjelasan daniel"
"Tapi ma...harusnya dia kan jalan sam aku bukan sama cewek itu, dia juga sudah janji sama aku" ucapku sambil menangis dan emosi
"Sudahlah begini mama tadi diberi tahu daniel bahwa kamu itu salah paham"
"Salah paham apa?"
"Veni....dengerin mama bicara dulu, mungkin karena sikapmu yang seperti ini buat kamu salah paham?"
"Ih...apaan sih..."
"Begini ya... Cewek yang tadi itu bukan pacar Daniel tapi dia itu sepupunya dari bandung, sepupunya itu punya penyakit yang sangat kronis, menurut dokter hidupnya itu hanya tinggal beberapa bulan saja, jadi dia memilih untuk pergi sama sepupunya dari pada kamu, karena dia tidak menyesal saat sepupunya pergi"
"Sepupu?, tapi kenapa dia gak beri tahu aku ma?"
"Yamungkin dia tidak mau kamu memikirkan sepupunya juga"
Setelah mendengar penjelasan dari mama, aku langsung pergi kerumah Daniel, tapi disana hanya ada orang tua daniel saja , mereka memberi tahu aku bahwa Daniel sedang ada dirumah sakit, tanpa pikir panjang aku langsung datang kerumah sakit, disana aku bertemu dengan Daniel dan sepupunya di ruang inap, saat aku masuk didalamnya aku langsung memeluk Daniel dan berkata
"Daniel....hiks.... Hiks... Maafin aku, aku udah salah sangka"
"Iya aku tahu kok, lagian mana bisa aku marah sama ratuku sendiri"
Saat itu aku lebih erat memeluk daniel dan menangis lebih kencang
"Sudah, lihat deh kamu dilihat sepupu aku tuh"
Akupun langsung melepasnya dan mengusap air mataku
"Hy....kak aku Dewi, aku sepupu kak Daniel"
"Iya, maafin aku ya..., aku udah salah sangka sama kamu"
"Iya kak, oh ya.. Aku kemarin beli cincin untuk kak Veni, dan aku mau minta maaf kalau kak Daniel tidak jadi jalan sama kakak hanya karena aku"
"Astagah harusnya aku marah sama kamu ya... Hm...." jawabku dengan bercanda
"Yah....ayolah kak maafin aku ya..." mintanya dengan tulus
"Iya...iya aku maafin kok, aku tadi itu hanya bercanda saja"
"Sudah...suadah... Nih cincinnya,oh ya dewi juga ingin melihat pernikahan kita sebelum ia pergi" ucap daniel
"Kalau aku terserah raja aku aja" ucapku
"Yasudah kalau begitu biar orang tua kita saja yang mengatur tanggalnya"jawab Daniel
Setelah itu kami membicarakan hal lain,dan Dewipun akhirnya meminta dirawat dirumah karena ia sangat menginginkan melihat aku dan Daniel menikah.
Akhirnya kami menikah sebelum dewi meninggal, dan satu bulan setelah kami menikah Dewi meninggalkan aku, Daniel dan keluarga kami . tapi kami bahagia karena keinginan Dewi melihat aku dan daniel menikah telah terkabul. Aku dan danielpun bahagia untuk selamanya
.
.
.
Itulah perjalanan cintaku untuk yang pertama dan untuk yang terakhir, walaupun aku tahu aku bukan cinta pertama daniel, tapi setidaknya aku menjadi cinta terakhir untuk daniel :).

THE STORY OF ABOUT MY FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang