1

136 6 0
                                    

Sinar matahari masuk melalui celah celah jendela. Membuat gadis itu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya membuka matanya dengan sempurna.

Senin pagi. Hari dimana yang sangat tidak dinantikan oleh gadis itu dan selusin murid lainnya yang tersebar di seluruh pelosok indonesia.

Seperti biasa, sebut saja namanya Kenya. Berjalan menuju balkon kamarnya. Awan sudah menunjukkan berbagai bentuknya yang indah. Langit memberikan warna penyemangat. Biru. Warna yang sangat ia sukai.

Kenya pergi meninggalkan balkon rumahnya. Dan masuk kedalam kamar mandi. Ini hari senin dan ia tidak ingin terlambat.

Tak lama yang ia butuhkan untuk mandi. Ia langsung memakai seragamnya, menyisir rambutnya yang panjangnya hanya sebahu, mengambil tas dan ponselnya, lalu turun kebawah untuk sarapan dengan keluarga tercinta.

Disana sudah ada Redy Nicholas Pratama,kakaknya. Disana juga sudah ada Papa dan Mamanya yang sangat ia sayangi.

"Pagi Kenyaa!!"Itu sapaan yang setiap pagi ia dapatkan dari kakaknya,Redy.

"Pagi juga Redy!!"jawabku sambil duduk di salah satu kursi yang kosong.

"Kamu mau bareng papa,atau mau bareng Redy?"tanya Papa diiringi sesendok nasi yang dimasukkan ke dalam mulutnya.

Kenya tampak berpikir sebentar,lalu menoleh pada Redy. Redy hanya memberikan tatapan lo-mau-berangkat-bareng-gue?yakin lo?

"Aku berangkat bareng Papa aja"

Kenya menatap malas Redy. Sedangkan Redy hanya memberikan senyuman kemenangan kepada Kenya.

Kenya hanya mendengus kesal saat melihat Redy yang sepertinya meledek dirinya.
Uhhh.. Redy benar-benar menyebalkan.

******

Seperti biasa,selesai upacara Kenya langsung pergi kekantin dengan temannya,Risma.

"Kenya Nicholas Putri!"

Seseorang memanggil Kenya,membuat gadis itu terpaksa menoleh dan meneliti setiap mata.

Matanya bertemu dengan mata seseorang. Dan terkejut ketika ia melihat siapa yang memanggilnya.

"Ada apa?"

Lelaki itu mendekat dan tersenyum."Aku kesini hanya ingin memberitahu bahwa istirahat nanti kita akan mengadakan rapat,"

Kenya hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Lelaki itu tersenyum lagi sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Kenya.

Kenya dan Risma pun berjalan pergi kekelasnya. Mata Risma pun menoleh ke arah lapangan basket. Ia melihat anak-anak satu sekolah. Mungkin satu sekolah. Sedang mengerubungi sesuatu.

Risma pun mendekat ke lapangan tersebut. Ternyata disana ada perkelahian.

"Lawan terus Gamuel,masa lo takut.."

"Eh,udah berentiin itu,gue takut. Anjritt"

"Bacot diem lu.."

"Terus aja tampol tu bocah tengil"

"Anjriiitt,ngapa pada ribut disini si"

"Udah yu,kita bilangin ke guru aja,biar pada berhenti"

Kenya yang melihat perkelahian itu terkejut. Oh,astaga banyak hal yang membuat Kenya terkejut pada hari ini.

Risma pun dengan inisiatifnya sendiri langsung menarik tangan pria yang bernama Gamuel itu.

"Eh apaan si lo,ngapain lo ikut campur," ujar Gamuel meronta dan matanya masih mengawasi pria yang sudah babak belur tergelatak lamah dibawah sana.

Cinta SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang