***
Perempuan itu berjalan cepat di lorong sekolahnya sambil membawa tumpukan kertas berisikan tugas-tugas dari gurunya tanpa mempedulikan orang-orang di sekelilingnya yang berjalan. Hingga saat itu terjadilah....
Bruggg
Suara tabrakan seorang perempuan dan laki-laki. "Heh.. loe kalo jalan pake mata dong!! Ga lihat apa di depan ada orang??", teriak perempuan itu sambil mengambil kertas tugasnya yang berserakan di lantai tanpa melihat siapa orang yang menabraknya.
Perempuan itu, Verissa Danara Putri gadis cantik yang berumur 17 tahun dan laki-laki yang menabraknya adalah Arnoldi Akhsanendra, lelaki berparas tampan, berkharisma, dan bertubuh atletis yang selama ini dicintai oleh Sasa (nama panggilan Verissa).
"loe bilang apa tadi?? Jalan ya pake kakilah. mana ada jalan pake mata", jawab Arnold dengan santainya. "Aaa.. apaaaa", pekik Sasa ketika mendengar suara orang yang sangat ia kenali. Wajah Sasa memerah seketika. Tak sanggup dia melihat Arnold yang berdiri dihadapannya setelah ia maki. "Kenapa loe??", tanya Arnold datar. "Engg.. nggak kenapa-kenapa kok. Maaf ya tadi gue marah-marah, soalnya lagi buru-buru mau ngumpulin tugas ke guru gue", jawab Sasa agak gugup. Maklumlah, walau udah 3 tahun 1 sekolah dan sering ketemu, tapi Sasa baru pertama kalinya ngobrol langsung sama Arnold.
"Okee.. no problem. Lain kali jalan hati-hati ya.", ujar Arnold sambil berjalan meninggalkannya. "Iii..iyaa", jawab Sasa melihat Arnold berjalan membelakanginya. "Gue suka semua tentang loe", batin Sasa dengan senyum tipisnya.
Setelah mengumpulkan tugas ke gurunya, Sasa menuju kelasnya sambil tersenyum.
" loe ngapa Sa?? Gila kali senyum-senyum ndiri", ejek Febby, sahabat Sasa yang hobbynya shopping sama dandan. "Iiih.. apaan sih by", cubit Sasa ke Febby. "aww.. sakit tau sa", teriak Febby kesakitan. "Hehehe", tawa Sasa tanpa dosa.
Betapa kagetnya Sasa ketika melihat setangkai mawar merah di atas mejanya. Di ambillah mawar itu. "By.. loe tau nggak siapa yang naruh mawar ini", tanya Sasa sambil nunjukkin mawar. "Ya nggak taulah gue, kan naruhnya di meja loe, ngapa nanya nya ke gue. Emang gue paranormal bisa tau siapa yang ngasih mawar ke loe", jawab Febby sambil tertawa. "Please, kasih tau Sasa Tuhan siapa yang ngasih mawar pagi-pagi gini. Sumpah ngeri banget kalo nggak tau dari siapa. Bisa aja jin naksir gue, secara gue kan cantik, imut, manis, baik hati lagi", batin Sasa menahan tawa dari isi pikirannya.
Jrenggg
Suara petikan gitar yang mengalun disertai nyanyian.
Simpan mawar yang kuberi
Mungkin wanginya mengilhami
Sudikah dirimu untuk kenali aku dulu
Sebelum kau ludahi aku
Sebelum kau robek hatikuTengok Sasa ke arah pintu dengan ekspresi kagetnya.
Aku bisa membuatmu
Jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karna telah terbiasaSenyuman manis dari seorang lelaki tampan bermata coklat yang mengakhiri nyanyiannya (risalah hati). Seisi kelas bertepuk tangan dan sebagian teriak histeris sampai kelas lainnya ikut lihat.
"Rendy??", ucap Sasa kaget
tbc
Gimana guys?? Karena baru nulis 1 cerita, aku butuh banget kritik dan saran dari kalian. Jangan lupa vote yaa. itung-itung buat nambah semangat aku. Hehehe :) Selamat membaca..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang Bicara
RomanceBagaimanakah perasaanmu ketika orang yang kamu cintai tidak pernah menganggapmu dan disitu juga kamu mengacuhkan orang yang begitu mencintaimu ?? -Verissa Danara Putri